Powered By Blogger

Kamis, 20 Desember 2012

Munazirah., 1252132014

http://www.youtube.com/watch?v=rrwNCbIjv4I&feature=youtu.be

Andi Usraeni. 1252132010. PEnyalagunaan Narkotika

http://www.youtube.com/watch?v=RW_geqU_udY&feature=youtu.be

Sri Lestari RahayuNingsih

http://youtu.be/vP40MxqAP8U

Surya Alvonita [ 125 213 2013 ]

http://www.youtube.com/watch?v=Xv6uYQyc-00&feature=youtu.be

SYAWAL NUR

http://www.youtube.com/watch?v=3MqXZigRd8o&feature=youtu.be

MUH. IMAM HASNAWI (1252132009)

http://www.youtube.com/watch?v=MsA0qPgSPHM&feature=youtu.be

NURAZIZAH JUFRI 1252132005

http://youtu.be/s2kaUX3hwkI

MULYANI RAMLI 1252132015

http://youtu.be/M1KOVcBur7g

ADE PUTRI LITAMA 1252132037

http://youtu.be/-SewD_aSts4

Anistio Friadi 1252132001

Pidato : "Bahaya HIV/AIDS"
http://youtu.be/s6jCr58c67Y

NURHIDAYAH SYAM 1252132025

http://youtu.be/KCigudkbVds

Zainal Basri (1252132035)

http://www.youtube.com/watch?v=kCpHSDkCI2I&feature=youtu.be

Nur Arsyi Kurnaeni Syam BE A - 1252132036

http://www.youtube.com/watch?v=3SHroNmTGIg&feature=youtu.be

nurananingsih. 1252132022. Pengaruh Globalisasi

http://www.youtube.com/watch?v=nSDZQ1rFh0M&feature=youtu.be

Mirnawati. 1252132023. bahaya Narkoba

http://www.youtube.com/watch?v=zfTIc1QqXBg&feature=youtu.be

Sri Ratnasari BE A - 1252132024

http://www.youtube.com/watch?v=Z8cZuT1s7Ho&feature=youtu.be

Nurul Sri Sulhajriani [ 125 213 2006 ]

http://www.youtube.com/watch?v=-JXLoAKgeAI&feature=youtu.be

Arman Saputra. 1252132034. Bahaya tentang rokok

http://www.youtube.com/watch?v=91sT6TyS0mM&feature=youtu.be

Uun Nur Pratiwi BE A -1252132038

http://www.youtube.com/watch?v=AH5kwb6Rkr0&feature=youtu.be

Pidato MAULIYANA LAELE

https://www.youtube.com/watch?v=rOfuY5WkLtU&feature=youtu.be

Nur Shoaliha Bagus BE A - 1252132011

http://www.youtube.com/watch?v=B-iA81H8X6g&feature=youtu.be

ANDI NURHAERANI HARBAL 1252132030

http://youtu.be/6w_nuuZZcH0

sartika " BE A " 1252132012

http://youtu.be/vij9EC1TtwQ

MUHLISAH 1252132007

http://youtu.be/I-Wd4UFgr0M

tugas nurul arsy nisaa 1252132004

http://youtu.be/ID780sjJx4o

TUGAS ANDI IKA INAYAH " BE A " 1252132012

http://youtu.be/IbUgoEU7RMc

Sabtu, 01 Desember 2012

Makalah Membaca Kritis Untuk Meenulis



NAMA        : HARISNAWATI
NIM            :1252132026

 

MEMBACA KRITIS UNTUK MENULIS

“Membaca merupakan kegiatan yang sangat menunjang kegiatan menulis. Dengan banyak membaca, kita akan mempunyai banyak informasi dan pengetahuan yang tidak kita dapat dari pengalaman sehari-hari. Dengan banyak membaca, kita juga akan banyak mendapat gagasan yang berguna untuk tulisan kita. Tulisan yang baik memberikan pengetahuan bagi pembacanya. Oleh karena itu, kalau kita ingin menghasilkan tulisan yang baik, kita perlu banyak membaca. Tidak mengherankan bahwa penulis yang baik umumnya banyak membaca”. (Jahrir:2012:89)

Selain itu, membaca juga adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh informasi yang disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata maupun bahasa tulisan. Dalam membaca dikenal jenis membaca telaah isi yang memiliki pengertian yaitu membaca dengan cara meneliti bahan yang tersedia dengan tidak mengesampingkan ketelitian, pemahaman, serta kekritisan dalam berpikir. Membaca kritis sangat relevan dengan kehidupan kita sekarang sebagai pelajar yang dituntut untuk menambah wawasan dan mengembangkan ilmu. Oleh sebab itu, belajar ini tentu akan sangat bermanfaat karena kita akan dapat memanfaatkan hasil pembacaan kita yang cermat. Berdasarkan hal itulah hakikat membaca kritis ini merupakan kgiatan belajar yang penting dan wajib dikuasai oleh pelajar maupun mahasiswa. Melalui kegiatan belajar ini, kita sebagai pelajar dibekali dengan kompetensi yang berkenaan dengan kemampuan untuk menerapkan metode membaca kritis untuk menulis.(Jahrir:2012:90)

a.       Pengertian Membaca Kritis

Membaca kritis adalah kegiatan yang dilakukan dengan bijaksana, penuh tenggang rasa, mendalam, evaluatif, serta analitis, dan bukan ingin mencari kesalahan penulis tetapi berusaha memahami makna tersirat dari sebuah bacaan yang telah dibaca. Dalam membaca kritis, pembaca mengolah bahan bacaan secara kritis. Membaca kritis melibatkan, mempertanyakan dan mengevaluasi apa yang penulis katakan, dan membentuk pendapat Anda sendiri tentang apa yang penulis katakan di dalam tulisannya. (Jahrir:2012:90)

Membaca kritis adalah membaca yang bertujuan untuk mengetahui fakta-fakta yang terdapat dalam bacaan kemudian memberikan penilaian terhadap fakta itu.. Pembaca tidak hanya sekedar menyerap masalah yang ada, tetapi ia bersama-sama penulis berpikir tentang masalah yang dibahas. Membaca kritis berarti harus membaca secara analisis dan dengan penilaian (Agustina 2008:124).
 
Membaca kritis adalah kemampuan memahami makna yang tersirat pada sebuah bacaan. Untuk itu, diperlukan kemampuan berpikir dan bersikap kritis. Dalam membaca kritis, pembaca dapat pula mencamkan lebih dalam apa yang dibacanya dan diapun akan mempunyai kepercayaan diri yang lebih mantap daripada kalau dia membaca tanpa usaha berpikir secara kritis.  Oleh karena itu, membaca kritis harus menjadi ciri semua kegiatan membaca yang bertujuan memahami isi bacaan sebaik—baiknya. (Jahrir:2012:90)
“Berdasarkan uraian di atas, dalam membaca kritis tidak hanya sekedar memahami isi bacaan tetapi melibatkan emosi pembaca, sehingga pembaca mampu menganalis dan memberikan penilaian. Dalam penerapan peningkatan membaca mahasiswa maupun siswa-siswa diharapkan tidak hanya sekedar memahami isi bacaan tetapi juga mampu menganalisis dan memberi penilaian. Yang lebih penting dalam kegiatan membaca adalah menangkap pesan atau ide pokok bacaan dengan baik”.(Jahrir:2012:91)

Keterampilan membaca kritis adalah proses penelitian dan evaluasi teks yang tidak hanya sekedar menginterpretasi teks tertulis. Konsekuensi pembaca kritis mempunyai beberapa karakteristik, pembaca mampu memahami dengan bertanya, menganalisis, dan mengevaluasi. Pembaca kritis mencoba memecahkan masalah; juga mampu membedakan antara fakta dan opini-opini. (Jahrir:2012:91)

Kegiatan membaca kritis untuk menulis pada dasarnya merupakan kegiatan membaca untuk mendapatkan informasi yang relevan untuk tulisan yang akan dikembangkan. Dengan demikian, kegiatan membaca kritis untuk menulis harus dikaitkan dengan informasi seperti apa yang kita masukkan dalam tulisan kita, apakah informasi umum, khusus, atau informasi yang terperinci. Jenis tulisan yang kita baca berisi informasi yang berbeda. Informasi yang kita dapatkan dari tulisan popular, misalnya, berbeda dengan informasi yang kita dapatkan dari tulisan ilmiah. (Jahrir:2012:92)

“Membaca kritis menghendaki kita untuk tidak menerima begitu saja kebenaran informasi yang didapatkan. Kita selalu bersikap skeptis, bertanya terus-menerus dan berusaha mencari bukti untuk menguji kebenaran informasi tersebut. Pengujian itu biasa dilakukan dengan mencari informasi pada sumber-sumber yang lain. Oleh karena itu, membaca kritis memerlukan ketekunan dan kesabaran”. (Jahrir:2012:92)

b.      Ada tiga kegiatan yang terdapat dalam membaca kritis

1.       Membaca Dengan Berpikir hendaknya memikirkan persoalan-persoalan atau fakta-fakta yang ditampilkan dalam bacaan. Pembaca memikirkan maksud dan tujuan penulis mengemukakan fakta-fakta tersebut. Tujuan pembaca dengan cara berpikir ini supaya pembaca dapat menentukan batasab-batasan dari persoalan-persoalan atau fakta-fakta yang dikemukakan oleh pengarang.” (Sutrisno; 2012)
2.       Membaca Dengan Menganalisis merupakan kunci membaca kritis. Dengan menganalisis pembaca dapat mengetahui apakah gagasan atau fakta-fakta yang dikemukakan pengarang sungguh di sokong oleh detail-detail yang diberikannya atau tidak. Pembaca selanjutnya dengan cara itu akan dapat memisah-misahkan mana detail-detail yang penting, mana detail yang cocok dan detail yang tidak cocok. (Sutrisno; 2012)
3.       Membaca Dengan Penilaian. Tugas pembaca kritis adalah menilai fakta atau pernyataan yang dapat menyokong gagasan pokok yang dikemukakan. Pembaca harus sanggup menentukan apakah fakta yang dibacanya ada hubungannya satu dengan yang lainnya atau mungkin pembaca nenemukan dua atau lebih fakta yang seharusnya dipandang sebagai fakta yang terpisah. Akhirnya pembaca menentukan penilaian terhadap fakta-fakta yang disajikan oleh penulis. (Sutrisno; 2012)
c.       Untuk membantu pengembangan kemampuan membaca kritis, berikut ini pertanyan-pertanyaan yang dapat diajukan:

1.      “Apa yang ingin disampaikan penulis?
- Tentang apakah tulisan yang kita baca?
- Mengapa penulis ingin menulis hal itu?” (Sugiono:2010:15)

2.      “ Apa alasan penulis?

Selain mengetahui apa yang sedang dibaca, perlu juga diketahui alasan yang mendorong penulis menuliskannya dalam sebuah tulisan. Selain itu perlu juga mengatahui sudut pandang penulis melalui alasan yang dibuat atau upaya penulis untuk meyakinkan pembacanya berpikir agar pembaca percaya.Alasan tersebut dapat ditemukan dengan mudah atau sulit karena dapat terletak di awal, tengah, akhir, ataupun menyebar di berbagai tempat atau paragraf.” (Sugiono:2010:15)

3.      “Apa ada alasan atau sudut pandang yang berbeda?

Pembaca kritis harus memulai dari keyakinan bahwa pasti ada alasan berbeda dari alasan pengarang.Semua itu untuk meyakinkan pembaca mengapa alasan tersebut tidak memadai atau bahkan salah.Tetapi terkadang tidak mengemukakan alasan alternatif, sehingga pembaca harus mencari sendiri.” (Sugiono:2010:15)

4.      “Apakah bukti yang ditampilkan penulis?

Alasan yang kuat merupakan cara meyakinkan pembaca. Tetapi, pembaca terkadang tidak cukup diyakinkan hanya dengan alasan semata, melainkan harus dengan bukti-bukti yang mendukung alasan misalnya; pengalaman, logika, emosi, sejarah, pernyataan ahli atau pakar, dsb.” (Sugiono:2010:15)

5.      “Apakah bukti yang ditampilkan penulis sangat mendukung?

Bukti-bukti yang ditampilkan penulis tidak selalu mendukung.Sebagai pembaca kritis, harus mencoba memahami upaya penulis untuk mendukung alasan dengan bukti-bukti yang mendukung sudut pandang obyektif, tidak langsung melalui sudut pandang kita sendiri.Misalnya; apakah bukti yang disampaikan masuk akal?Jika bukti berupa fakta, apakah bukti tersebut dapat diandalkan?Apakah sumbernya dapat dipercaya? Apakah data statistik memperkuat alasan dan mendukung bukti lain yang diajukan penulis? Pertanyaan-pertanyaan ini mungkin tidak mudah untuk dijawab, bahkan pembaca kritis dituntut berpikir keras untuk melakukannya.” (Sugiono:2010:15)

6.      “Apa pendapat kita?

Setelah semua proses di atas selesai, bagian akhir yang tidak kalah pentingnya adalah pendapat kita terhadap tulisan yang dibaca. Setelah memahami alasan penulisan dan bukti-bukti yang diajukan penulis, saatnya melihat pandangan kita.Apakah penulis berhasil meyakinkan kita dengan mengacu pada bukti-bukti. Pada awal tulisan, kita sepaham dengan gagasan penulis tetapi hingga akhir tulisan yang dibaca, kita menyimpulkan bahwa penulis tidak dapat memenuhi apa yang dijanjikannya. Sebagai pembaca kritis, tidak perlu menyesal telah membaca suatu tulisan karena tidak paham, sebab dalam membaca tulisan ada tulisan yang isinya kurang bagus dan juga cara penyajiannya juga membingungkan pembacanya.”(Sugiono:2010:15)
















DAFTAR PUSTAKA

Agustina. 2008. Pembelajaran Keterampilan Membaca. Padang: Unp Press
http://www.scribd.com/doc/40537099/Hakikat-Membaca-Kritis diunduh tanggal 6 Januari 2012
Jahrir, Andi Sahtiani.2012:89-92.Penggembangan Kepribadian Bahasa Indonesia.