Powered By Blogger

Sabtu, 13 Oktober 2012

TUGAS ANDI USRAENI




Nama             : Andi Usraeni
NIM               : 125 213 2 2010
Kelas              : Business English A

CONTOH PEMAKAIAN TANDA BACA


1.      Tanda Baca Titik (.)
a)      Tanda titik digunakan pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan.
Contoh :
 Hari ini tidak ada kuliah.

b)      Tanda titik digunakan untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang
menunjukan waktu.
Contoh :
Pukul  7.10.11 (pukul 7 lewat 10 menit 11 detik )
c)      Tanda titik gunakan untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang menunjukan jangka waktu.
Contoh :
4.10.20(4  jam , 10 menit, 20  detik)
d)     Tanda titik yang digunakan untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya.
Contoh :
 uang saya tinggal Rp. 78.900.
e)      Tanda titik tidak dipakai dalam singkatan nama resmi lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, badan atau organisasi, serta nama dokumen resmi maupun di dalam akronim yang sudah diterima oleh masyarakat.
            Contoh :
                        IDI (ikatan dokter indonesia )
f)       Tanda titik tidak dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya yang tidak menunjukkan jumlah.
              Contoh:
                         indonesia merdeka pada tahun 1945

g)      Tanda titik digunakan dibelakang angka atau huruf dalam suatu bagan, ikhtisar, atau daftar.
Contoh :
1.2.Pembahasan
§  Tanda titik tidak dipakai di belakang angka atau huruf dalam suatu bagan atau ikhtisar jika angka atau huruf itu merupakan yang terakhir dalam deretan angka atau huruf.



h)      Tanda titik dipakai di antara nama penulis, judul tulisan yang tidak berakhir dengan tanda tanya dan tanda seru, dan tempat terbit dalam daftar pustaka.
Contoh :
Howar  ,Anton. 2008.Aljabar Linear Elementer. Jakarta: Erlangga.
2.      Tanda Baca Koma (,)
a.       Tanda koma dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu perincian atau pembilangan.
Contoh: Hari ini saya memasak sayur,ikan, dan nasi.
b.      Tanda koma dipakai untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat serata berikutnya yang didahului oleh kata seperti  tetapi, sedangkan atau melainkan.
Contoh:  Mesipun kamu anak orang  kaya ,tetapi tidak sekaya tingkahmu.
c.       Tanda koma dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat
jika anak kalimat itu mendahului induk kalimatnya.
Contoh: Jika saya saya membelinya , maka uang saya akan habis.
d.      Tanda koma dipakai untuk mengapit keterangan tambahan yang sifatnya
tidak membatasi.
  Contoh:Semua jenis sayuran,baik bayam,kacang panjang maupun jenis sayuran lainnya sangat berguna untuk kulit dan kesehatan.
e.       Tanda koma dipakai di muka angka persepuluh atau di antara rupiah dan
sen yang dinyatakan dengan angka.
                                   Contoh: 45,1 m
f.       Tanda koma dipakai di belakang kata atau ungkapan penghubung  antar kalimat yang terdapat pada awal kalimat. Termasuk di dalamnya oleh karena itu, jadi, lagi pula,meskipun begitu, akan tetapi.
                                    Contoh:Karena itu, saya harus belajar dengan giat.
g.      Tanda koma dipakai untuk memisahkan kata seperti kata seperti o, ya,
wah, aduh, kasihan dari kata yang lain yang terdapat di dalam kalimat.
                                   Contoh:O,sepertinya saya mengetahui itu.
h.      Tanda koma dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain
dari kalimat.
                                   Contoh:Kata Fitri, “dia sangat egois.”
i.        Tanda koma dapat dipakai untuk menghindari salah baca dibelakang
keterangan yang terdapat pada awal kalimat.
                                   Contoh: Dalam membaca cepat, kita memerlukan ketelitian.
j.        Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian
lain yang mengiringinya dalam kalimat jika petikan langsung itu berakhir
dengan tanda tanya atau tanda seru.
                                   Contoh: “tolang buka pintu itu” Tanya Zeze.

k.      Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat jika anak kalimat itu mengiringi induk kalimatnya.
Contoh:Uang saya akan habis jika saya membelinya.
l.        Tanda koma dipakai di antara (i) nama dan alamat, (ii) bagian-bagian
alamat, (iii) tempat dan tanggal, dan (iv) nama tempat dan wilayah atau
negeri yang ditulis berurutan.
                                   Contoh:Makassar , 26 agustus 2012

m.    Tanda koma dipakai untuk menceraikan bagian nama yang dibalik
susunannya dalam daftar pustaka.
  Contoh:Kridalaksana, Harimurti. 1993. Kamus linguistic. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
n.      Tanda koma dipakai di antara nama orang dan gelar akademik yang mengikutinya untuk
                                membedakannya dari singkatan nama diri, keluarga, atau marga.
                                   Contoh:
                                   Andi Patimbangi, S.Pd., M.Pd.

3.      Tanda Titik Koma (;)
a)      Tanda titik koma dapat dipakai untuk memisahkan bagian-bagian kalimat
yang sejenis dan setara.
Misalnya:
Saya sangat capek ; namun harus melanjutan perjalanan.
b)      Tanda titik koma dapat dipakai sebagai pengganti kata penghubung untuk
memisahkan kalimat yang setara di dalam kalimat majemuk.
Misalnya:
Nuny sibuk main games; Vio asyik mendengarkan music; Izha sibuk mengerjakan tugas kuliah.
4.      Tanda Titik Dua (:)
a)      Tanda titik dua dipakai sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan pemerian.
Misalnya:
Besok saya akan membeli perlengkapan alat menulis: pulpen ,pensil dan penghapus.
b)      Tanda titik dua dipakai (i) di antara jilid atau nomor dan halaman, (ii) di antara surah dan ayat dalam kitab suci, (iii) di antara judul dan anak judul suatu karangan, serta (iv) nama kota dan penerbit buku acuan dalam karangan.
Misalnya:
Surah An-nas:5
c)      Titik dua dapat dipakai dalam teks drama sesudah kata yang menunjukkan pelaku dalam percakapan.
Misalnya:
Zeze : “jangan lupa kunci pintu sebelum tidur!”
Arlan: “ok , tenang saja”.
d)     Titik dua dapat dipakai pada akhir suatu pernyataan lengkap jika diikuti rangkaian atau pemerian.
Misalnya:
Kita akan membuat kue: rasa keju, coklat dan nanas
5.      Tanda Hubung (-)
a)      Tanda hubung menyambung unsur-unsur kata ulang.
Misalnya:
Jalan –jalan.
Tanda hubung menyambung huruf dari kata yang dieja satu-satu danbagian- bagian tanggal.
Misalnya:
M-e-r-e-k-a
b)      Tanda hubung dipakai untuk merangkaikan kata dengan kata berikutnya atau sebelumnya yang dimulai dengan huruf kapital, kata/huruf dengan angka, angka dengan kata/huruf.
Misalnya:
Diadakan lomba memperingati hari kemerdekaan RI yang ke-65 tahun.
c)      Tanda hubung dipakai untuk merangkaikan unsur bahasa Indonesia
dengan unsur bahasa asing.
Misalnya:
Pen-tactics-an
6.      Tanda Pisah (–)
a)      Tanda pisah membatasi penyisipan kata atau kalimat yang memberi
penjelasan di luar bangun kalimat.
Misalnya:
   Kota Makassar harapkanmenjadi kota yang peduli kebersihan.
b)      Tanda pisah menegaskan adanya keterangan aposisi atau keterangan yang lain sehingga kalimat menjadi lebih jelas.
Misalnya:
Rangkaian  keanekaragaman ini —genetika,spesies dan ekosistem —terbentuk karena adanya keseragaman dan keberagaman sifat.
c)      Tanda pisah dipakai di antara dua bilangan atau kata dengan arti ‘sampai
dengan’ atau ‘sampai ke’.
Misalnya:
1993—2012
7.      Tanda Ellipsis (…)
a)      Tanda elipsis dipakai dalam kalimat atau dialog yang terputus-putus.
Misalnya:
Kalau begitu…kamu dapat menemuiku sebentar .
b)      Tanda elipsis menunjukkan bahwa dalam suatu kalimat atau naskah ada
bagian yang dihilangkan.
Misalnya:
Sebab-sebab kesalahan penulisan…akan  dibahas minggu depan.

Jika bagian yang dihilangkan mengakhiri sebuah kalimat, maka perlu
dipakai empat buah titik; tiga titik untuk menandai penghilangan teks dan
satu titik untuk menandai akhir kalimat.
Contoh :
Sebab-sebab penulisan….
8.      Tanda Tanya (?)
a)      Tanda tanya dipakai pada akhir kalimat tanya.
Misalnya:
Apakah hari ini kamu akan pulang kampung ?
b)      Tanda tanya dipakai di dalam kurung untuk menyatakan bagian kalimat
yang disangsikan atau kurang dapat dibuktikan kebenarannya.
Misalnya:
Apakah ada pencuri yang masuk kerumahmu(?) kemarin.
9.      Tanda Seru (!)
a)      Tanda seru dipakai pada akhir kalimat perintah.
Misalnya:
Silahkan duduk !
b)      Tanda seru dipakai pada akhir ungkapan atau pernyataan yang
menggambarkan kesungguhan, ketidakpercayaan, ketakjuban, ataupun
rasa emosi yang kuat.
Misalnya:
Oh tuhan !
10.  Tanda Kurung ((…))
a)      Tanda kurung mengapit tambahan keterangan atau penjelasan.
Contoh:
Tanggal 29 September 2012  seluruh   mahasiswa  UNM ( Universitas  Negeri  Makassar) diwajibkan menghadiri penerimaan mahasiswa baru yang bertempat di Celebes Center Converention.

b)      Tanda kurung mengapit angka atau huruf yang memerinci satu urutan keterangan.
Contoh:
Persyaratan pokok membaca kritis (a) Pengetahuan tentang bidang ilmu yang Disajikan  dalam bacaan , (b) sikap bertanya dan sikap menilai yang tidak tergesah-gesah, (c) penerapan  berbagai metode analis yang logis .
c)      Tanda kurung mengapit huruf atau kata yang kehadirannya di dalam teks dapat dihilangkan.
Contoh:
Saya berasal dari (kota) Bone.
11.  Tanda Kurung Siku ([…])
a)      Tanda kurung siku mengapit huruf, kata, atau kelompok kata sebagai koreksi atau tambahan pada kalimat atau bagian kalimat yang ditulis orang lain. Tanda itu menyatakan bahwa kesalahan atau kekurangan itu memang terdapat di dalam naskah asli.
Contoh:  Banyak orang ber[j]uang demi cita-cita.

b)      Tanda kurung siku mengapit keterangan dalam kalimat penjelas yang
sudah bertanda kurung.
Contoh :
Fungsi kata benda (fungsi lain didalam bab III [lihat halaman 81]) perlu dijelaskan.
12.  Tanda Petik (“…”)
a)      Tanda petik mengapit petikan langsung yang berasal dari pembicaraan dan naskah atau bahan tertulis lainnya.
Misalnya:
Surah  Al’imran ayat 141 yang artinya,” dan agar membersihkan orang-orang yang beriman (dari dosa mereka) dan membinasakan orang-orang kafir.”
b)      Tanda petik mengapit judul syair, karangan, atau bab buku yang dipakai dalam kalimat.
Misalnya:
Karangan Muhammad Amin Rasyid yang berjudul  “A Better Way of Mastering English Noun “diterbitkan dalam badan penerbit UNM.
c)      Tanda petik mengapit istilah ilmiah yang kurang dikenal atau kata yang
mempunyai arti khusus.
Misalnya:  Dia selalu bersifat “Apatis”.
Tanda petik  penutup
Mengikuti tanda baca yang mengakhiri petikan langsung.
Contoh : Kata pora “dia akan memberimu coklat.”
13.  Tanda Petik Tunggal (‘…’)
a)      Tanda petik tunggal mengapit petikan yang tersusun di dalam petikan lain.
Misalnya:“Ketika kupasang sepatu , kudengar teriakan Nuny,”ocha ayo berangkat kampus’, kuambil tas dan keluar “, ujar Andi Pora.
b)      Tanda petik tunggal mengapit makna, terjemahan, atau penjelasan kata
atau ungkapan asing.
Misalnya:Honest  ‘jujur’
14.  Tanda Garis Miring (/)
a)      Tanda garis miring dipakai di dalam nomor surat dan nomor pada alamat
dan penandaan masa satu tahun yang terbagi dalam dua tahun takwim.
Contoh:Jalan perintis kemerdekan  4/54
b)      Tanda garis miring dipakai sebagai pengganti kata atau tiap.
Contoh: Rp.1.200/perlembar kertas

15.  Tanda penyingkat atau apostrof (‘)
Tanda penyingkat menunjukkan penghilangan bagian kata atau bagian angka tahun.
Contoh : Pora ‘kan keluar kota hari ini.
26 Agustus ’12