Nama : Andi Usraeni
NIM : 125 213 2 2010
Kelas : Business English A
CONTOH PEMAKAIAN TANDA BACA
1.
Tanda Baca Titik (.)
a) Tanda titik digunakan pada akhir kalimat yang
bukan pertanyaan atau seruan.
Contoh :
Hari ini tidak ada kuliah.
b) Tanda titik digunakan untuk memisahkan angka
jam, menit, dan detik yang
menunjukan waktu.
Contoh :
Pukul 7.10.11 (pukul 7 lewat 10
menit 11 detik )
c) Tanda titik gunakan untuk memisahkan angka
jam, menit, dan detik yang menunjukan jangka waktu.
Contoh :
4.10.20(4
jam , 10 menit, 20 detik)
d)
Tanda titik yang digunakan untuk memisahkan bilangan ribuan
atau kelipatannya.
Contoh :
uang saya tinggal Rp. 78.900.
e) Tanda titik tidak dipakai dalam
singkatan nama resmi lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, badan atau
organisasi, serta nama dokumen resmi maupun di dalam akronim yang sudah
diterima oleh masyarakat.
Contoh :
IDI
(ikatan dokter indonesia )
f) Tanda titik tidak dipakai untuk
memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya yang tidak menunjukkan jumlah.
Contoh:
Contoh:
indonesia merdeka pada tahun 1945
g) Tanda titik digunakan dibelakang angka atau
huruf dalam suatu bagan, ikhtisar, atau daftar.
Contoh :
1.2.Pembahasan
§ Tanda titik tidak dipakai di belakang angka
atau huruf dalam suatu bagan atau ikhtisar jika angka atau huruf itu merupakan yang
terakhir dalam deretan angka atau huruf.
h) Tanda titik dipakai di antara nama penulis, judul tulisan yang
tidak berakhir
dengan tanda tanya dan tanda seru, dan tempat terbit dalam daftar pustaka.
Contoh :
Howar ,Anton. 2008.Aljabar Linear
Elementer. Jakarta: Erlangga.
2.
Tanda Baca Koma (,)
a. Tanda koma dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu perincian atau pembilangan.
Contoh: Hari ini saya memasak sayur,ikan, dan
nasi.
b.
Tanda koma dipakai untuk
memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat serata
berikutnya yang didahului oleh kata seperti tetapi, sedangkan atau melainkan.
Contoh:
Mesipun kamu anak orang kaya
,tetapi tidak sekaya tingkahmu.
c.
Tanda koma dipakai untuk
memisahkan anak kalimat dari induk kalimat
jika anak kalimat itu
mendahului induk kalimatnya.
Contoh: Jika saya saya membelinya , maka uang saya
akan habis.
d.
Tanda koma dipakai untuk
mengapit keterangan tambahan yang sifatnya
tidak membatasi.
Contoh:Semua jenis sayuran,baik bayam,kacang panjang maupun jenis sayuran lainnya sangat
berguna untuk kulit dan kesehatan.
e.
Tanda koma dipakai di
muka angka persepuluh atau di antara rupiah dan
sen yang dinyatakan
dengan angka.
Contoh: 45,1 m
f.
Tanda koma dipakai di
belakang kata atau ungkapan penghubung antar kalimat yang terdapat pada awal kalimat. Termasuk di dalamnya oleh karena itu, jadi, lagi pula,meskipun begitu, akan tetapi.
Contoh:Karena itu, saya harus belajar dengan
giat.
g.
Tanda koma dipakai
untuk memisahkan kata seperti kata seperti o, ya,
wah, aduh, kasihan dari kata yang lain yang terdapat di dalam kalimat.
Contoh:O,sepertinya saya mengetahui itu.
h.
Tanda koma dipakai untuk
memisahkan petikan langsung dari bagian lain
dari kalimat.
Contoh:Kata Fitri, “dia sangat egois.”
i.
Tanda koma dapat dipakai untuk
menghindari salah baca dibelakang
keterangan yang terdapat
pada awal kalimat.
Contoh: Dalam membaca cepat, kita memerlukan ketelitian.
j.
Tanda koma tidak dipakai
untuk memisahkan petikan langsung dari bagian
lain yang mengiringinya
dalam kalimat jika petikan langsung itu berakhir
dengan tanda tanya atau
tanda seru.
Contoh: “tolang buka pintu itu” Tanya Zeze.
k.
Tanda koma tidak dipakai
untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat jika anak
kalimat itu mengiringi induk kalimatnya.
Contoh:Uang saya akan habis jika saya
membelinya.
l.
Tanda koma dipakai di
antara (i) nama dan alamat, (ii) bagian-bagian
alamat, (iii) tempat dan
tanggal, dan (iv) nama tempat dan wilayah atau
negeri yang ditulis
berurutan.
Contoh:Makassar , 26 agustus 2012
m.
Tanda koma dipakai untuk
menceraikan bagian nama yang dibalik
susunannya dalam daftar
pustaka.
Contoh:Kridalaksana, Harimurti. 1993. Kamus linguistic. Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama.
n. Tanda koma dipakai di antara nama orang dan gelar akademik
yang mengikutinya untuk
membedakannya dari singkatan nama diri, keluarga, atau
marga.
Contoh:
Andi
Patimbangi, S.Pd., M.Pd.
3.
Tanda Titik Koma (;)
a) Tanda titik koma dapat dipakai untuk memisahkan bagian-bagian
kalimat
yang sejenis dan setara.
Misalnya:
Saya sangat capek ; namun harus melanjutan perjalanan.
b) Tanda titik koma dapat dipakai sebagai pengganti kata
penghubung untuk
memisahkan kalimat yang
setara di dalam kalimat majemuk.
Misalnya:
Nuny sibuk main games; Vio asyik mendengarkan music; Izha sibuk mengerjakan
tugas kuliah.
4. Tanda
Titik Dua (:)
a)
Tanda titik dua dipakai
sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan
pemerian.
Misalnya:
Besok saya akan membeli perlengkapan alat menulis: pulpen ,pensil dan
penghapus.
b)
Tanda titik dua dipakai
(i) di antara jilid atau nomor dan halaman, (ii) di antara
surah dan ayat dalam kitab suci, (iii) di antara judul dan anak judul suatu
karangan, serta (iv) nama kota dan penerbit buku acuan dalam karangan.
Misalnya:
Surah An-nas:5
c)
Titik dua dapat dipakai
dalam teks drama sesudah kata yang menunjukkan pelaku dalam percakapan.
Misalnya:
Zeze : “jangan lupa kunci pintu sebelum tidur!”
Arlan: “ok , tenang saja”.
d)
Titik dua dapat dipakai pada
akhir suatu pernyataan lengkap jika diikuti rangkaian atau pemerian.
Misalnya:
Kita akan membuat kue: rasa keju, coklat dan nanas
5. Tanda
Hubung (-)
a) Tanda hubung menyambung unsur-unsur kata ulang.
Misalnya:
Jalan –jalan.
Tanda
hubung menyambung huruf dari kata yang dieja satu-satu danbagian- bagian
tanggal.
Misalnya:
M-e-r-e-k-a
b)
Tanda hubung dipakai
untuk merangkaikan kata dengan kata berikutnya atau sebelumnya yang
dimulai dengan huruf kapital, kata/huruf dengan angka, angka dengan
kata/huruf.
Misalnya:
Diadakan lomba memperingati hari kemerdekaan RI yang ke-65 tahun.
c)
Tanda hubung dipakai
untuk merangkaikan unsur bahasa Indonesia
dengan unsur bahasa
asing.
Misalnya:
Pen-tactics-an
6.
Tanda Pisah (–)
a) Tanda pisah membatasi penyisipan kata atau kalimat yang
memberi
penjelasan di luar
bangun kalimat.
Misalnya:
Kota Makassar
— harapkan—menjadi kota yang peduli kebersihan.
b)
Tanda pisah menegaskan
adanya keterangan aposisi atau keterangan yang lain sehingga kalimat menjadi
lebih jelas.
Misalnya:
Rangkaian keanekaragaman ini
—genetika,spesies dan ekosistem —terbentuk karena adanya keseragaman dan
keberagaman sifat.
c)
Tanda pisah dipakai di
antara dua bilangan atau kata dengan arti ‘sampai
dengan’ atau ‘sampai
ke’.
Misalnya:
1993—2012
7.
Tanda Ellipsis (…)
a) Tanda elipsis dipakai dalam kalimat atau dialog yang
terputus-putus.
Misalnya:
Kalau begitu…kamu dapat menemuiku sebentar .
b)
Tanda elipsis
menunjukkan bahwa dalam suatu kalimat atau naskah ada
bagian yang dihilangkan.
Misalnya:
Sebab-sebab kesalahan penulisan…akan
dibahas minggu depan.
Jika bagian yang dihilangkan mengakhiri sebuah kalimat, maka
perlu
dipakai
empat buah titik; tiga titik untuk menandai penghilangan teks dan
satu
titik untuk menandai akhir kalimat.
Contoh :
Sebab-sebab penulisan….
8.
Tanda Tanya (?)
a) Tanda tanya dipakai pada akhir kalimat tanya.
Misalnya:
Apakah hari ini kamu akan pulang kampung ?
b)
Tanda tanya dipakai di
dalam kurung untuk menyatakan bagian kalimat
yang disangsikan atau kurang dapat dibuktikan
kebenarannya.
Misalnya:
Apakah ada pencuri yang masuk kerumahmu(?) kemarin.
9.
Tanda Seru (!)
a) Tanda seru dipakai pada akhir kalimat perintah.
Misalnya:
Silahkan duduk !
b)
Tanda seru dipakai pada
akhir ungkapan atau pernyataan yang
menggambarkan
kesungguhan, ketidakpercayaan, ketakjuban, ataupun
rasa emosi yang kuat.
Misalnya:
Oh tuhan !
10.
Tanda Kurung ((…))
a) Tanda kurung mengapit tambahan keterangan atau penjelasan.
Contoh:
Tanggal 29 September 2012
seluruh mahasiswa UNM ( Universitas Negeri
Makassar) diwajibkan menghadiri penerimaan mahasiswa baru yang bertempat
di Celebes Center Converention.
b)
Tanda kurung mengapit
angka atau huruf yang memerinci satu urutan keterangan.
Contoh:
Persyaratan pokok membaca kritis (a) Pengetahuan tentang bidang ilmu yang
Disajikan dalam bacaan , (b) sikap
bertanya dan sikap menilai yang tidak tergesah-gesah, (c) penerapan berbagai metode analis yang logis .
c)
Tanda kurung mengapit
huruf atau kata yang kehadirannya di dalam teks dapat dihilangkan.
Contoh:
Saya berasal dari (kota) Bone.
11.
Tanda Kurung Siku ([…])
a) Tanda kurung siku mengapit huruf, kata, atau kelompok kata
sebagai koreksi
atau tambahan pada kalimat atau bagian kalimat yang ditulis orang lain.
Tanda itu menyatakan bahwa kesalahan atau kekurangan itu memang terdapat
di dalam naskah asli.
Contoh:
Banyak orang ber[j]uang demi cita-cita.
b)
Tanda kurung siku
mengapit keterangan dalam kalimat penjelas yang
sudah bertanda kurung.
Contoh :
Fungsi kata benda (fungsi lain didalam bab III [lihat halaman 81]) perlu
dijelaskan.
12.
Tanda Petik (“…”)
a) Tanda petik mengapit petikan langsung yang berasal dari
pembicaraan dan naskah atau bahan tertulis lainnya.
Misalnya:
Surah Al’imran ayat 141 yang
artinya,” dan agar membersihkan orang-orang yang beriman (dari dosa mereka) dan
membinasakan orang-orang kafir.”
b)
Tanda petik mengapit
judul syair, karangan, atau bab buku yang dipakai dalam kalimat.
Misalnya:
Karangan Muhammad Amin Rasyid yang berjudul
“A Better Way of Mastering English Noun “diterbitkan dalam badan
penerbit UNM.
c)
Tanda petik mengapit
istilah ilmiah yang kurang dikenal atau kata yang
mempunyai arti khusus.
Misalnya:
Dia selalu bersifat “Apatis”.
Tanda petik penutup
Mengikuti tanda baca yang mengakhiri petikan langsung.
Contoh : Kata pora “dia akan memberimu coklat.”
13.
Tanda Petik Tunggal (‘…’)
a) Tanda petik tunggal mengapit petikan yang tersusun di dalam
petikan lain.
Misalnya:“Ketika kupasang sepatu , kudengar
teriakan Nuny,”ocha ayo berangkat kampus’, kuambil tas dan keluar “, ujar Andi
Pora.
b) Tanda petik tunggal mengapit makna, terjemahan, atau
penjelasan kata
atau ungkapan asing.
Misalnya:Honest
‘jujur’
14.
Tanda Garis Miring (/)
a) Tanda garis miring dipakai di dalam nomor surat dan nomor pada
alamat
dan penandaan masa satu
tahun yang terbagi dalam dua tahun takwim.
Contoh:Jalan perintis kemerdekan 4/54
b)
Tanda garis miring
dipakai sebagai pengganti kata atau tiap.
Contoh: Rp.1.200/perlembar kertas
15.
Tanda penyingkat atau apostrof (‘)
Tanda
penyingkat menunjukkan penghilangan bagian kata atau bagian angka tahun.
Contoh : Pora ‘kan keluar
kota hari ini.
26 Agustus ’12
Tidak ada komentar:
Posting Komentar