NAMA : DEWI REZKI
NIM : 1252132018
Kata Penghubung Intrakalimat dan Antarkalimat
Kata penghubung adalah kata
yang menghubungkan dua atau lebih kelompok kata agar maknanya berkaitan.Ada
2 jenis kata penghubung,yaitu intrakalimat dan antarkalimat;
1. Kata Penghubung Intra Kalimat ( Antar Klausa)
Adalah kata yang menghubungkan klausa induk dan klausa anak.
1. Kata Penghubung Intra Kalimat ( Antar Klausa)
Adalah kata yang menghubungkan klausa induk dan klausa anak.
A.
Konjungsi Antarkalimat
Konjungsi antarkalimat adalah
konjungsi yang menghubungkan satu kalimat dengan kalimat yang lain. Oleh karena
itu, konjungsi ini selalu memulai satu kalimat yang baru dan huruf pertamanya
ditulis dengan huruf Kapital.
Macam-macam konjungsi antarkalimat :
1.
Konjungsi yang menyatakan pertentangan dengan yang dinyatakan pada kalimat
sebelumnya, seperti biarpun demikian/begitu, sekalipun demikian/begitu, sesungguhnya
demikian/begitu, walaupun demikian/begitu, dan meskipun demikian/begitu.
Contoh : Saya tidak suka dengan cara
dia berbicara. Walaupun demikian, saya harus tetap menghormatinya.
2.
Konjungsi yang menyatakan lanjutan dari peristiwa atau keadaan pada kalimat
sebelumnya, seperti sesudah itu, setelah itu, dan selanjutnya.
Contoh : Untuk hari ini, yang akan
saya pelajari pertama adalah pelajaran Bahasa Indonesia. Setelah itu, saya
akan belajar Matematika.
3.
Konjungsi yang menyatakan adanya hal, peristiwa, atau keadaan lain di luar dari
yang telah dinyatakan sebelumnya, seperti tambahan pula, lagi pula, dan
selain itu.
Contoh : Kami menyambut tahun baru
dengan kemeriahan kembang api. Selain itu, suara terompet juga ikut
menambah semaraknya suasana tahun baru.
4.
Konjungsi yang menyatakan kebalikan dari yang dinyatakan sebelumnya, seperti sebaliknya.
Contoh : Janganlah kita membuang
sampah di sungai ini! Sebaliknya, kita harus menjaganya agar tetap
bersih untuk mencegah terjadinya banjir.
5.
Konjungsi yang menyatakan keadaan yang sebenarnya, seperti sesungguhnya dan
bahwasanya.
Contoh : Temanku mengalami
kecelakaan tadi siang. Sesungguhnya, aku sudah mencegahnya untuk tidak
mengendarai sepeda motor saat hujan tadi siang.
6.
Konjungsi yang menguatkan keadaan yang dinyatakan sebelumnya, seperti malahan
dan bahkan.
Contoh : Penduduk di Indonesia
banyak yang mengalami masalah ekonomi. Bahkan, ada penduduk yang sampai
bunuh diri karena masalah ekonomi tersebut.
7.
Konjungsi yang menyatakan pertentangan dengan keadaan sebelumnya, seperti namun
dan akan tetapi.
Contoh : Situasi di desa kami sudah
cukup aman setelah terjadi gempa tadi pagi. Akan tetapi, pihak yang
berwenang menyuruh warga agar tetap waspada karena ada kemungkinan terjadinya
gempa susulan.
8.
Konjungsi yang menyatakan konsekuensi, seperti dengan demikian.
Contoh : Kamu telah terpilih menjadi
ketua kelas bulan ini. Dengan demikian, kamu harus menjalani tugasmu
dengan sebaik-baiknya.
9.
Konjungsi yang menyatakan akibat, seperti oleh karena itu dan oleh
sebab itu.
Contoh : Aku sudah melarangnya untuk
melakukan hal itu. Oleh karena itu, biarkan saja dia merasakan
akibatnya.
10. Konjungsi yang menyatakan
kejadian yang mendahului hal yang dinyatakan sebelumnya, seperti sebelum itu.
Contoh : Sukanto telah berhasil
memecahkan rekornya sendiri dalam ajang SEA Games tahun ini. Sebelum itu, dia
juga pernah memecahkan rekor atas namanya sendiri pada ajang SEA Games tiga
tahun yang lalu.
2. Kata Penghubung Antar Kalimat
Adalah kata yang menghubungkan kalimat yang satu dengan kalimat yang lainnya. Dalam penggunaanya, kata penghubung antar kalimat menyatakan makna yang berbeda-beda, daintaranya : oleh karena itu, sebelim itu, namun, akan tetapi, kecuali itu, dengan demikian, sesudah itu, selain itu, sebaliknya.
Contoh :
a. Anton sering makan terlambat, oleh karena itu, dia menderita sakit lambung.
b. Anak kecil itu tidak menghiraukan teriakan ibunya. Sebaliknya, dia malah asyik bermain.
c. Mereka makan di restoran. Sebelum itu, mereka nonto di bioskop
Adalah kata yang menghubungkan kalimat yang satu dengan kalimat yang lainnya. Dalam penggunaanya, kata penghubung antar kalimat menyatakan makna yang berbeda-beda, daintaranya : oleh karena itu, sebelim itu, namun, akan tetapi, kecuali itu, dengan demikian, sesudah itu, selain itu, sebaliknya.
Contoh :
a. Anton sering makan terlambat, oleh karena itu, dia menderita sakit lambung.
b. Anak kecil itu tidak menghiraukan teriakan ibunya. Sebaliknya, dia malah asyik bermain.
c. Mereka makan di restoran. Sebelum itu, mereka nonto di bioskop
1. Kata dan
Frasa yang Diikuti Koma
Ada sejumlah
kata/frasa penghubung antarkalimat dalam bahasa Indonesia yang diikuti tanda
koma jika digunakan pada awal kalimat. Kata-kata dan frasa-frasa tersebut
didaftarkan berikut ini.
Agaknya, ...
Akan tetapi, ...
Akhirnya, ...
Akibatnya, ...
Artinya, ...
Biarpun begitu, ...
Biarpun demikian, ...
Berkaitan dengan itu, ...
Dalam hal ini, ...
Dalam hubungan ini, ...
Dalam konteks ini, ...
Dengan demikian, ...
Dengan kata lain, ...
Di samping itu, ...
Di satu pihak, ...
Di pihak lain, ...
Jadi, ...
Jika demikian, ...
Kalau begitu, ...
Kalau tidak salah, ...
Kecuali itu, ...
Lagi pula, ...
Meskipun begitu, ...
Meskipun demikian, ...
Namun, ...
Oleh karena itu, ...
Oleh sebab itu, ...
Pada dasarnya, ...
Pada hakikatnya, ...
Pada prinsipnya, ...
Sebagai kesimpulan, ...
Sebaiknya, ...
Sebaliknya, ...
Sebelumnya, ...
Sebenarnya, ...
Sebetulnya, ...
Sehubungan dengan itu, ...
Selain itu, ...
Selanjutnya, ...
Sementara itu, ...
Sesudah itu, ...
Setelah itu, ...
Sesungguhnya, ...
Sungguhpun begitu, ...
Sungguhpun demikian, ...
Tambahan lagi, ...
Tambahan pula, ...
Untuk itu, ...
Walaupun demikian, ...
Akan tetapi, ...
Akhirnya, ...
Akibatnya, ...
Artinya, ...
Biarpun begitu, ...
Biarpun demikian, ...
Berkaitan dengan itu, ...
Dalam hal ini, ...
Dalam hubungan ini, ...
Dalam konteks ini, ...
Dengan demikian, ...
Dengan kata lain, ...
Di samping itu, ...
Di satu pihak, ...
Di pihak lain, ...
Jadi, ...
Jika demikian, ...
Kalau begitu, ...
Kalau tidak salah, ...
Kecuali itu, ...
Lagi pula, ...
Meskipun begitu, ...
Meskipun demikian, ...
Namun, ...
Oleh karena itu, ...
Oleh sebab itu, ...
Pada dasarnya, ...
Pada hakikatnya, ...
Pada prinsipnya, ...
Sebagai kesimpulan, ...
Sebaiknya, ...
Sebaliknya, ...
Sebelumnya, ...
Sebenarnya, ...
Sebetulnya, ...
Sehubungan dengan itu, ...
Selain itu, ...
Selanjutnya, ...
Sementara itu, ...
Sesudah itu, ...
Setelah itu, ...
Sesungguhnya, ...
Sungguhpun begitu, ...
Sungguhpun demikian, ...
Tambahan lagi, ...
Tambahan pula, ...
Untuk itu, ...
Walaupun demikian, ...
B.
Konjungsi Intrakalimat
Konjungsi
intrakalimat atau konjungsi antarklausa adalah konjungsi yang menghubungkan
satuan-satuan kata dengan kata, frasa dengan frasa, dan klausa dengan klausa.
Konjungsi ini dibagai menjadi tiga jenis, yaitu :
1. Konjungsi
koordinatif adalah konjungsi yang menghubungkan dua klausa atau lebih yang
memiliki status sintaktis yang sama. Konjungsi ini juga bisa disebut dengan
konjungsi setara.
Macam-macam konjungsi koordinatif :
a)
Konjungsi yang menyatakan penambahan, seperti dan.
Contoh : Aku membeli novel dan
adikku membeli buku pelajaran.
b)
Konjungsi yang menyatakan perlawanan, seperti tetapi.
Contoh : Kakakku sering mendapatkan
juara tetapi aku tidak pernah sama sekali.
c)
Konjungsi yang menyatakan pemilihan, seperti atau.
Contoh : Adik mau makan ikan bakar atau
ayam goreng?
2. Konjungsi
subordinatif adalah konjungsi yang menghubungkan dua klausa atau lebih yang
memiliki status sintaktis yang tidak sama. Konjungsi ini juga bisa disebut
dengan konjungsi bertingkat.
Macam-macamnya :
a)
Konjungsi yang menyatakan waktu, seperti sesudah, setelah, sebelum, sehabis,
sejak, selesai, ketika, tatkala, sewaktu, sementara, sambil, seraya, selagi,
selama, hingga, dan sampai.
Contoh : Saya sedang makan ketika
ayah datang.
b)
Konjungsi yang menyatakan syarat, seperti jika, kalau, jikalau, asal(kan),
bila, dan manakala.
Contoh : Beritahu aku jika
kau akan datang.
c)
Konjungsi yang menyatakan pengandaian, seperti andaikan, seandainya,
andaikata, umpamanya, dan sekiranya.
Contoh : Saya akan pintar, seandainya
saya belajar.
d) Konjungsi
yang menyatakan tujuan, seperti agar, supaya, dan biar.
Contoh : Tutuplah jendela itu agar
tidak ada angin yang masuk.
e)
Konjungsi yang menyatakan konsesif, seperti biarpun, meskipun, sekalipun,
walaupun, sungguhpun, dan kendatipun.
Contoh : Aku akan pergi meskipun
hari ini hujan.
f)
Konjungsi yang menyatakan pemiripan, seperti seakan-akan, seolah-olah,
sebagaimana, seperti, sebagai, dan laksana.
Contoh : Dia adalah wanita yang seolah-olah
terlihat seperti pria.
g)
Konjungsi yang menyatakan sebab, seperti sebab, karena, dan oleh
karena.
Contoh : Andi dimarahi sebab
dia tidak disiplin.
h)
Konjungsi yang menyatakan akibat, seperti hingga, sehingga, sampai(-sampai),
dan maka(nya).
Contoh : Gunung Merapi meletus sampai-sampai
seluruh warga mengungsi.
i)
Konjungsi yang menyatakan penjelasan, seperti bahwa.
Contoh : Agus berkata bahwa
dia sudah mengerti.
3. Konjungsi
korelatif adalah konjungsi yang menghubungkan dua kata, frasa, atau klausa
dan kedua unsur itu memiliki status sintaktis yang sama. Konjungsi korelatif
terdiri atas dua bagian yang dipisahkan oleh salah satu kata, frasa, atau
klausa yang dihubungkan.
Macam-macamnya :
a)
baik
…
maupun …
Contoh : Baik Adit maupun
Agi ingin kursus piano.
b)
tidak hanya
…, tetapi
(…) juga …
Contoh : Tidak hanya
kehilangan rumah, tetapi ia juga kehilangan seluruh keluarganya.
c)
bukan hanya
…,
melainkan …
Contoh : Bukan hanya buku
LKS yang dia bawa, melainkan juga membawa buku latihan.
d)
(se)demikian
(rupa) …
sehingga …
Contoh : Kakaknya belajar demikian
tekun, sehingga ia dapat peringkat pertama.
e)
apa(kah) …
atau …
Contoh : Apakah dia berkata
jujur atau tidak?
f)
entah
… entah …
Contoh : Entah ditanggapi entah
tidak, ia akan mengajukan usul itu.
g)
jangankan …,
… pun …
Contoh : Jangankan teriak,
berbicara pun suaranya tidak bisa keluar.
Kami akan membantu Anda dalam pengajuan KTA dan KARTU KREDIT sehingga bisa disetujui, GRATIS tanpa dipungut biaya sama sekali.
BalasHapuspersyaratan untuk pengajuan KTA ialah
KTP
Kartu Kredit limit min 6 juta dan sudah berjalan 1 tahun
pemakaian limit jangan di bawah 45% dan tidak ada keterlambatan pembayaran selama 6 bulan
tidak terkena kredit macet baik di bank,leasing,bpr dan lembaga keuangan lain nya, dana cair 2-3 kali limit kartu kredit anda
telp rumah atau saudara wajib telp kabel
telp kabel kantor wajib
NPWP
Cover rekening tabungan
persyaratan untuk pengajuan kartu kredit
fc ktp
npwp
slip gaji min 3.5 juta perbulan
telp rumah atau saudara wajib dan telp kabel kantor wajib
khusus pengusaha wajib memiliki kartu kredit usia min 3 bulan
dan segera email ke roolyutomo@gmail.com , setelah semua data dan dokumen kami terima, kami akan melakukan konfirmasi serta ferifikasi ulang, . Setelah semuanya lengkap dan semua nomor telepon bisa dihubungi, pengajuan Anda segera kami masukkan ke bagian proses. Proses KTA , membutuhkan waktu 14-20 hari kerja hari kerja. Proses akan semakin cepat, kalau semua nomor telepon bisa dihubungi. Aktifkan nomor telepon ketika proses berlangsung.
Jaga Kartu Kredit yang menjadi referensi pengajuan KTA, selama proses berlangsusng, bayar dulu kartu kredit Anda sehingga masih tersisa limit 50%. Sabar, selama 7 hari, kartu kredit Anda jangan digunakan dulu.
Jika pengajuan KTA disetujui, dana akan langsung ditransfer ke rekening bank Anda.
Ajukan segera KTA Anda, kami akan membantu semasimal mungkin sehingga pengajuan Anda bisa disetujui. Demikian tentang kami,berkas aman 100% , alamat kantor di gedung bank anz pandanaran semoga bermanfaat untuk Anda.
Anda juga bisa menghubungi kami melalui :
Telepon/sms/wa/kakao/line
GSM : 085600125176
pin : 5CE06341
email : roolyutomo@gmail.com
Facebook : rooly utomo
Kalau kata "yang" termasuk makna apa tuh?
BalasHapuslengkap sekali penjelasannya mengenai konjungsi makasih ya
BalasHapus