Powered By Blogger

Kamis, 04 Oktober 2012

MIRNAWATI, 1252132023



NAMA  : MIRNAWATI
NIM  : 1252132023
KELAS : BUSINESS ENGLISH A

                   BIBLIOGRAFI
*      Pengertian Bibliografi
Kata bibliografi berasal dari bahasa Yunani, kata Biblion: yang berarti buku dan Graphein: yang berarti menulis, maka kata Bibliografi secara harfiah berarti penulisan buku.Dalam hal ini maka bibliografi berarti kegiatan teknis membuat deskripsi untuk suatu cantuman tertulis atau pustaka yang telah diterbitkan, yang tersusun secara sistematik berupa daftar menurut aturan yang dikehendaki. (Gus Palena, 2011)
*      Jenis-jenis Bibliografi
Ø  Dari segi cara penyajian dan uraian deskripsinya, bibliografi dibagi menjadi:
o   Bibliografi deskriptif
     Yaitu bibliografi yang dilengakapi deskripsi singkat yang didapat dari gambaran fisik yang tertera atau tertulis dalam bahan pustaka. Seperti judul buku atau majalah, judul artikel, nama pengarang, data terbitan (impresium), kolasi serta kata kunci dan abstrak yang tertulis. (Sheva Shany Nd Fani, 2009)
o   Bibliografi evaluatif
     Yaitu bibliografi yang dilengkapi dengan evaluasi tentang suatu bahan pustaka. Evaluasi ini biasanya mencakup penilaian terhadap isi suatu bahan pustaka atau artikel. (Sheva Shany Nd Fani, 2009)
,
Ø  Dari segi cakupanya, bibliografi dapat dibagi menjadi:
o   Bibliografi retrospektif
     Yaitu jenis bibliografi yang mencatat bahan pustaka yang telah diterbitkan pada jaman yang lampau. Misalnya “Bibliografi sejarah perang Dipenogoro” (Sheva Shany Nd Fani,2009)


o   Bibliografi terkini/current
     Yaitu jenis bibliografi yang mencatat terbitan yang sedang atau masih terbit saat ini. Contohnya Ulrich’s International Periodicals Directory. (Sheva Shany Nd Fani, 2009)
o   Bibliografi Selektif
     Yaitu jenis bibliografi yang mencatat terbitan tertentu dengan tujuan tertentu. Misalnya “Buku bacaan terpilih untuk anak usia pra sekolah”. (Sheva Shany Nd Fani, 2009)


o   Bibliografi subjek
     Yaitu jenis bibliografi yang mencatat bahan pustaka atau artikel pada bidang ilmu dan subjek tertentu. Misalnya “Bibliografi khusus ternak kelinci”. (Sheva Shany Nd Fani, 2009)



o   Biliografi nasional
      Yaitu jenis bibliografi yang mencatat terbitan suatu negara atau daerah regional tertentu. Contohnya “Bibliografi Nasional Indonesia”. (Sheva Shany Nd Fani, 2009)
*      Tata Cara Penulisan Bibliografi
Adapun tata cara penulisan bibliografi yang ditulis dari berbagai sumber, yaitu:
1.      Buku sebagai sumber acuan
         Cara penulisan atau urutan penyebutannya adalah
-Nama Pengarang
-Tahun terbit
-Judul buku
-Tempat terbit
-Nama penerbit
Jika buku menjadi sumber acuan, kita harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut.
1. Nama pengarang dibalik (berdasarkan nama keluarga, nama belakang) kecuali nama Tionghoa. Nama ditulis lengkap tanpa menyebutkan gelar.
Rounded Rectangular Callout: cococntohcontoh:
Rounded Rectangular Callout: Jika buku menjadi sumber acuan, kita harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut.
1. Nama pengarang dibalik (berdasarkan nama keluarga, nama belakang) kecuali nama Tionghoa. Nama ditulis lengkap tanpa menyebutkan gelar.
Contoh:
- Masri Singarimbun menjadi Singarimbun, Masri
- Y.B. Mangunwijaya menjadi Mangunwijaya, Y.B.
- Cio Sin Kim tetap Cio Sin Kim

2. Jika dalam buku yang diacu itu tercantum nama editor, penulisannya dilakukan dengan menambahkan singkatan (Ed.).
Contoh:
- Mahaso, Ode (Ed.). 1997.

3. Jika pengarang terdiri dari dua orang, nama orang pertama dibalik sedangkan nama orang kedua tetap. Di antara kedua nama pengarang itu digunakan kata penghubung “dan”. Jika lebih dari tiga orang, ditulis nama pengarang pertama yang dibalik lalu ditambahkan singkatan “dkk” (dan kawan-kawan).
Contoh:
Sumardjan, Selo dan Marta Susilo.
4. Jika beberapa buku ditulis oleh seorang pengarang, nama pengarang cukup ditulis sekali pada buku yang disebut pertama. Selanjutnya cukup dibuat garis sepanjang 10 ketukan dan diakhiri dengan tanda titik. Setelah nama penga-rang, cantumkan tahun terbit dengan dibubuhkan tanda titik. Jika tahunnya berbeda, penyusunan daftar pustaka dilakukan dengan urutan berdasarkan yang paling lama ke yang paling baru.
Contoh:
- Keraf, Gorys. 1979.
- _________ . 1982.
- _________ . 1984.
Jika diterbitkan pada tahun yang sama, penempatan urutannya berdasarkan pola abjad judul buku. Kriteria pembedaannya adalah setelah tahun terbit dibubuhkan huruf, misalnya a, b, c tanpa jarak.
Contoh:
- Bakri, Oemar. 1987a.
- __________ . 1987b.

5. Jika buku yang dijadikan bahan pustaka itu tidak menyebutkan tahun terbitnya, dalam penyusunan daftar pustaka disebutkan “Tanpa Tahun”. Kedua kata itu diawali dengan huruf kapital.
Contoh:
- Johan, Untung. Tanpa Tahun.

6. Judul buku ditempatkan sesudah tahun terbit dengan dicetak miring atau diberi garis bawah. Judul ditulis dengan huruf kapital pada awal kata yang bukan kata tugas.
Contoh:
- Keraf, Gorys. 1979. Lebih Lanjut dengan Microsoft Word 97 atau
- Keraf, Gorys. 1979. Lebih Lanjut dengan Microsoft Word 97

7. Laporan penelitian, disertasi, tesis, skripsi, atau artikel yang belum diterbitkan, di dalam daftar pustaka ditulis dalam tanda petik.
Contoh:
- Noprisal, Hendra. 1984. “Pembangunan Ekonomi Nasional”.

8. Unsur-unsur keterangan seperti jilid, edisi, ditempatkan sesudah judul. Keterangan itu ditulis dengan huruf kapital pada awal kata dan diakhiri dengan tanda titik. Jika sumber acuan itu berbahasa asing, unsur-unsur keterangan diindonesiakan, seperti “edition” menjadi edisi, “volume” menjadi jilid.
Contoh:
- Mochtar, Isa. 1983. Pengantar Ekonomi. Cetakan Kedua.
- Rowe, D. dan I. Alexander. 1967. Selling Industrial Product. Edisi Kedua.

9. Tempat terbit sumber acuan, baik buku maupun terbitan lainnya ditempatkan setelah judul atau keterangan judul (misalnya jilid, edisi, nomor majalah). Sesudah tempat terbit dituliskan nama penerbit dengan dipisahkan tanda titik dua, kemudian diikuti dengan tanda titik.

Jika lembaga penerbit dijadikan nama pengarang (ditempatkan pada lajur pertama), maka tidak perlu disebutkan nama penerbit lagi.

Daftar Pustaka tidak diberi penomoran. Pengurutannya berdasarkan nama pengarang.
Contoh:
Ananta Toer, Pramoedya. 2001. Perawan Remaja dalam Cengkeraman Militer. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia.
Biro Pusat Statistik. 1963. Statistical Pocketbook of Indonesia. Jakarta.
Koentjaraningrat (Ed.). 1977. Metode-metode Penelitian Masyarakat. Jakarta: Gramedia.

- Masri Singarimbun menjadi Singarimbun, Masri
- Y.B. Mangunwijaya menjadi Mangunwijaya, Y.B.
- Cio Sin Kim tetap Cio Sin Kim. (Yusuf, 2010)

2. Jika dalam buku yang diacu itu tercantum nama editor, penulisannya dilakukan dengan menambahkan singkatan (Ed.).
Contoh:
- Mahaso, Ode (Ed.). 1997. (Yusuf, 2010)

3. Jika pengarang terdiri dari dua orang, nama orang pertama dibalik sedangkan nama orang kedua tetap. Di antara kedua nama pengarang itu digunakan kata penghubung “dan”. Jika lebih dari tiga orang, ditulis nama pengarang pertama yang dibalik lalu ditambahkan singkatan “dkk” (dan kawan-kawan).
Contoh:
Sumardjan, Selo dan Marta Susilo. (Yusuf, 2010)
4. Jika beberapa buku ditulis oleh seorang pengarang, nama pengarang cukup ditulis sekali pada buku yang disebut pertama. Selanjutnya cukup dibuat garis sepanjang 10 ketukan dan diakhiri dengan tanda titik. Setelah nama penga-rang, cantumkan tahun terbit dengan dibubuhkan tanda titik. Jika tahunnya berbeda, penyusunan daftar pustaka dilakukan dengan urutan berdasarkan yang paling lama ke yang paling baru.
Contoh:
- Keraf, Gorys. 1979.
- _________ . 1982.
- _________ . 1984.
Jika diterbitkan pada tahun yang sama, penempatan urutannya berdasarkan pola abjad judul buku. Kriteria pembedaannya adalah setelah tahun terbit dibubuhkan huruf, misalnya a, b, c tanpa jarak.
Contoh:
- Bakri, Oemar. 1987a.
- __________ . 1987b. (Yusuf, 2010)

5. Jika buku yang dijadikan bahan pustaka itu tidak menyebutkan tahun terbitnya, dalam penyusunan daftar pustaka disebutkan “Tanpa Tahun”. Kedua kata itu diawali dengan huruf kapital.
Contoh:
- Johan, Untung. Tanpa Tahun. (Yusuf, 2010)

6. Judul buku ditempatkan sesudah tahun terbit dengan dicetak miring atau diberi garis bawah. Judul ditulis dengan huruf kapital pada awal kata yang bukan kata tugas.
Contoh:
- Keraf, Gorys. 1979. Lebih Lanjut dengan Microsoft Word 97 atau
- Keraf, Gorys. 1979. Lebih Lanjut dengan Microsoft Word 97.(Yusuf, 2010)
 Nama pengarang. (Tahun penerbitan).Judul.Tempat penerbitan:Penerbit.             
Contoh
Putrayasa, Ida Bagus. 2006. Tata Kalimat Bahasa Indonesia.Bandung: Reflika Aditama.
2.    Majalah sebagai sumber acuan
Cara penulisan atau urutan penyebutannya adalah
-Nama Pengarang
-Tahun terbit
-Judul artikel
-Nama majalah
-No majalah
-Bulan terbit
-Tahun terbit

Namapengarang.Tahunpenerbitan.Judul.Namamajalah.Nomajalah.Bulan  terbit.Tahun terbit.
Contoh
Nasution, Anwar. 1975. “Sistem Moneter Internasional”.Dalam Prisma, Desember, IV. Jakarta. (Allbila, 2010)

3.     Surat Kabar sebagai sumber acuan
Cara penulisan atau urutan penyebutannya adalah
    -Nama Pengarang
    -Tahun terbit
   -Judul artikel
   -Nama surat kabar
   -Tanggal terbit
   -Tempat terbit
Namapengarang.Tahunpenerbitan.Judul.Namasuratkabar.Tanggalterbit.
Tempat terbit
Contoh
Tabah, Anton. 1984. “Polwan semakin efektif dalam Penegakan Hukum”. Dalam Sinar Harapan, 1 September 1984. Jakarta. ( Allbila, 2010)
4.    Internet sebagai sumber acuan
Cara penulisan atau urutan penyebutannya adalah
-Nama
-Tahun
-judul
-Nama website

Nama, Tahun. “ Judul”. Nama website

Contoh
Kumaidi. 1988. “Pengukuran Bekal Awal Belajar dan Pengembangan Tesnya. “ Jurnal Ilmu Pendidikan,(Online), Jilid 5, No. 4, (http;//malangac.id. diaskes 20 januari 2000). ( Allbila, 2010)


5.    Skripsi sebagai sumber acuan
Cara penulisan atau urutan penyebutannya adalah
-Nama
-Tahun
-Judul Skripsi
-Nama Skripsi
-Alamat penulis skripsi

Nama penulis, Tahun penulisan. “Judul skripsi”. Nama skripsi, Alamat penulis
Contoh
Parera, Jos Daniel. 1964. “Fonologi Bahasa Gorontalo.” Skripsi
Sarjana Fakultas sastra Universita Indonesia, Jakarta. ( Hassan Mohd Ghazali, 2009)
6.    Makalah sebagai sumber acuan
Cara penulisan atau urutan penyebutannya adalah
-Nama
-Tahun
-Judul makalah
-Jenis penyajian makalah
-Tanggal penyajian makalah
Nama penulis,Tahun penulisan. Judul makalah. Jenis makalah, Tanggal               penyajian makalah.
Contoh
Manan, Bagir. 2004. Mewujutkan Peradilan yang Bersih dan Berwibawa Melalui Good Governance. Makalah disajikan dalam Seminar Nasional yang diselenggarakan Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara, Medan,tanggal 10 Januari. ( Hassan Mohd Ghazali, 2009)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar