NAMA
: MIRNAWATI
NIM : 1252132023
KELAS
: BUSINESS ENGLISH A
KATA PENGHUBUNG INTRAKALIMAT DAN
ANTARKALIMAT
v Kata
Penghubung Intrakalimat
Kata
penghubung intrakalimat atau konjungsi antarklausa adalah konjungsi yang
menghubungkan satuan-satuan kata dengan kata, frasa dengan frasa, dan klausa
dengan klausa. Konjungsi ini dibagai menjadi tiga jenis, yaitu :
1. Konjungsi koordinatif adalah konjungsi yang
menghubungkan dua klausa atau lebih yang memiliki status sintaktis yang sama.
Macam-macam konjungsi koordinatif :
ü Konjungsi yang menyatakan
penambahan, seperti dan.
Contoh : Kakakku membeli novel
dan aku membeli buku pelajaran.
ü Konjungsi yang menyatakan
perlawanan, seperti tetapi.
Contoh : Rani sering mendapatkan
juara tetapi aku tidak pernah sama sekali.
ü Konjungsi yang menyatakan
pemilihan, seperti atau.
Contoh : Adik mau makan
kue atau buah apel?
2. Konjungsi subordinatif adalah konjungsi yang
menghubungkan dua klausa atau lebih yang memiliki status sintaktis yang tidak
sama.
Macam-macamnya :
ü Konjungsi yang menyatakan waktu,
seperti sesudah, setelah, sebelum, sehabis, sejak, selesai, ketika,
tatkala, sewaktu, sementara, sambil, seraya, selagi, selama,
hingga, dan sampai.
Contoh : Saya sedang belajar ketika ibu
datang.
ü Konjungsi yang menyatakan syarat,
seperti jika, kalau, jikalau, asal(kan), bila, dan manakala.
Contoh : aku akan
membantumu asalkan kau dapat
memenuhi persyaratannya.
ü Konjungsi yang menyatakan
pengandaian, seperti andaikan, seandainya, andaikata,
umpamanya, dan sekiranya.
Contoh : Adik akan
mendapatkan juara, seandainya dia betul-betul latihan.
ü Konjungsi yang menyatakan tujuan,
seperti agar, supaya, dan biar.
Contoh : Bacalah buku itu agar wawasanmu
dapat bertambah.
ü Konjungsi yang menyatakan
konsesif, seperti biarpun, meskipun, sekalipun, walaupun,
sungguhpun, dan kendatipun.
Contoh : Dinda rela
berkorban meskipun dia harus kehilangan.
ü Konjungsi yang menyatakan
pemiripan, seperti seakan-akan, seolah-olah, sebagaimana, seperti,
sebagai, dan laksana.
Contoh : Ibu itu akan pergi
seakan-akan tidak menghiraukan anak-anaknya.
ü Konjungsi yang menyatakan sebab,
seperti sebab, karena, dan oleh karena.
Contoh : Askar tidak diberi
uang jajan oleh ibunya sebab dia diberi hukuman.
ü Konjungsi yang menyatakan akibat,
seperti hingga, sehingga, sampai(-sampai), dan maka(nya).
Contoh
: Deni sering melanggar peraturan sekolah sehingga dia harus dikeluarkan
dari sekolahnya.
ü Konjungsi yang menyatakan
penjelasan, seperti bahwa.
Contoh
: Ardi berkata bahwa dia sudah mengerti tentang tugas yang
diberikan dari gurunya.
3. Konjungsi korelatif adalah konjungsi yang
menghubungkan dua kata, frasa, atau klausa dan kedua unsur itu memiliki status
sintaktis yang sama. Konjungsi korelatif terdiri atas dua bagian yang
dipisahkan oleh salah satu kata, frasa, atau klausa yang dihubungkan.
Macam-macamnya :
ü baik
…
maupun …
Contoh : Baik Anton
maupun Andi ingin kursus bahasa inggris.
ü tidak
hanya
…, tetapi
(…) juga …
Contoh
: Tidak hanya kehilangan harta benda, tetapi ia juga kehilangan
seluruh keluarganya.
ü bukan
hanya
…,
melainkan …
Contoh
: Bukan hanya buku pelajaran yang dia
bawa, melainkan juga membawa novel.
ü (se)demikian
(rupa) …
sehingga …
Contoh :
Adiknya belajar demikian tekun, sehingga ia dapat nilai
yang bagus.
ü apa(kah)
… atau …
Contoh : Apakah kamu
bersungguh-sungguh atau tidak?
ü entah
… entah …
Contoh : Entah dilarang entah tidak,
ia akan tetap menjalankan rencananya.
ü jangankan
…,
… pun …
Contoh : Jangankan berlari,
berjalan pun ia tidak bisa.
v Kata
Penghubung Antarkalimat
Kata penghubung antarkalimat adalah konjungsi yang menghubungkan
satu kalimat dengan kalimat yang lain.
Macam-macam konjungsi antarkalimat :
ü Konjungsi yang menyatakan
pertentangan dengan yang dinyatakan pada kalimat sebelumnya, seperti biarpun
demikian/begitu, sesungguhnya demikian/begitu,
walaupun demikian.
Contoh :
Kamu harus menghormati ibumu. Walaupun demikian,dia bukan ibu kandungmu.
ü Konjungsi yang menyatakan
lanjutan dari peristiwa atau keadaan pada kalimat sebelumnya,
seperti sesudah itu, setelah itu, dan selanjutnya.
Contoh :
Untuk hari ini, yang akan saya lakukan pertama adalah mengerjakan tugas . Setelah
itu, saya akan menghapal beberapa kosakata.
ü Konjungsi yang menyatakan adanya
hal, peristiwa, atau keadaan lain di luar dari yang telah dinyatakan
sebelumnya, seperti tambahan pula, lagi pula, dan selain
itu.
Contoh :
Kami memperingati hari kemerdekaan Indonesia dengan melaksanakan upacara
bendera merah putih.Selain itu, kegiatan pramuka juga ikut diperlombakan.
ü Konjungsi yang menyatakan
kebalikan dari yang dinyatakan sebelumnya, seperti sebaliknya.
Contoh :
Janganlah kita menebang pohon sembarangan di hutan ini! Sebaliknya, kita
harus menjaganya agar tetap bertahan untuk mencegah terjadinya banjir.
ü Konjungsi yang menyatakan keadaan
yang sebenarnya, seperti sesungguhnya dan bahwasanya.
Contoh :
Kakakku mengalami kecelakaan tadi malam. Sesungguhnya, ayah sudah
melarangnyaa untuk tidak mengendarai sepeda motor saat hujan tadi malam.
ü Konjungsi yang menguatkan keadaan
yang dinyatakan sebelumnya, seperti malahan dan bahkan.
Contoh :
Masalah banjir di Jakarta sangat meresahkan
masyarakat. Bahkan, banyak masyarakat
yang sampai meninggal dunia karena penyakit yang ditimbulkan dari banjir
tersebut.
ü Konjungsi yang menyatakan
pertentangan dengan keadaan sebelumnya, seperti namun dan akan
tetapi.
Contoh :
Warga Aceh sudah merasa aman terhadap bencana Tsunami yang terjadi enam tahun
yang lalu. Akan tetapi, pihak yang berwenang menyuruh warga agar
tetap waspada karena kemungkinan terjadinya Tsunami susulan.
ü Konjungsi yang menyatakan
konsekuensi, seperti dengan demikian.
Contoh :
Kamu telah terpilih menjadi ketua tingkat pada tahun ini. Dengan
demikian, kamu harus menjalankan tugasmu dengan sebaik-baiknya.
ü Konjungsi yang menyatakan akibat,
seperti oleh karena itu dan oleh sebab itu.
Contoh :
Aku sudah memberi nasehat agar tidak mengulangi lagi perbuatannya. Oleh
karena itu, biarkan saja dia menyadari kesalahannya dalam menghadapi
masalahnya saat ini.
ü Konjungsi yang menyatakan
kejadian yang mendahului hal yang dinyatakan sebelumnya, seperti sebelum
itu.
Contoh :
Arjun telah berhasil mendapatkan piala emas dalam lomba olimpiade Eropa tahun
ini. Sebelum itu, dia juga pernah memenangkan olimpiade atas namanya sendiri pada lomba olimpiade
Eropa dua tahun yang lalu.
.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar