Powered By Blogger

Rabu, 28 November 2012

Asrina Awaliah



Nama        : Asrina Awaliah
Kelas         : Business English A
Nim           : 1252132039

A.    Konjungsi Intrakalimat
Konjungsi intrakalimat atau konjungsi antarklausa adalah konjungsi yang menghubungkan satuan-satuan kata dengan kata, frasa dengan frasa, dan klausa dengan klausa. Konjungsi ini dibagai menjadi tiga jenis, yaitu :

1.      Konjungsi koordinatif adalah konjungsi yang menghubungkan dua klausa atau lebih yang memiliki status sintaktis yang sama. Konjungsi ini juga bisa disebut dengan konjungsi setara.

Macam-macam konjungsi koordinatif :

a.       Konjungsi yang menyatakan penambahan, seperti dan.
Contoh : Saya membeli buku dan pensil.

b.      Konjungsi yang menyatakan perlawanan, seperti tetapi.
Contoh : Dia menyukai bawang goreng tetapi saya tidak menyukainya.

c.       Konjungsi yang menyatakan pemilihan, seperti atau.
Contoh : Kamu ingin membeli tas atau sepatu?

2.      Konjungsi subordinatif adalah konjungsi yang menghubungkan dua klausa atau lebih yang memiliki status sintaktis yang tidak sama. Konjungsi ini juga bisa disebut dengan konjungsi bertingkat.

Macam-macamnya :

a.       Konjungsi yang menyatakan waktu, seperti ketika,
Contoh : Saya sedang tidur ketika dia menelpon.
             

b.      Konjungsi yang menyatakan syarat, seperti jika.
Contoh :  Telpon aku jika kau sudah sampai.

c.       Konjungsi yang menyatakan pengandaian, seperti seandainya.
Contoh : Dia akan datang, seandainya kamu mengundangnya.

d.      Konjungsi yang menyatakan tujuan, seperti agar.
Contoh : Rajinlah belajar agar kamu pintar.

e.       Konjungsi yang menyatakan konsesif, seperti meskipun
Contoh : Aku akan datang meskipun agak terlambat.

f.       Konjungsi yang menyatakan pemiripan, seperti seolah-olah.,
Contoh : Dia mengangguk-anggukkan kepalanya seolah-olah dia sudah mengerti.

g.      Konjungsi yang menyatakan sebab, seperti sebab.
Contoh : Adi terlambat datang sebab di jalan macet.

h.      Konjungsi yang menyatakan akibat, seperti sampai-sampai.
Contoh :  Lira sangat terburu-buru sampai-sampai buku pelajarannya tertinggal.

i.        Konjungsi yang menyatakan penjelasan, seperti bahwa.
Contoh : Lili berkata bahwa dia sudah makan.

3.      Konjungsi korelatif adalah konjungsi yang menghubungkan dua kata, frasa, atau klausa dan kedua unsur itu memiliki status sintaktis yang sama. Konjungsi korelatif terdiri atas dua bagian yang dipisahkan oleh salah satu kata, frasa, atau klausa yang dihubungkan.

Macam-macamnya :

a.       baik           …        maupun           …
Contoh : Baik Ilham maupun Argi ingin membeli baju.

b.      tidak hanya           …,       tetapi   (…)      juga     …
Contoh : Tidak hanya datang terlambat, tetapi ia juga lupa membawa bukunya. 

c.       bukan hanya          …,       melainkan        …
Contoh :  Bukan hanya  tasnya yang berwarna merah, melainkan juga jilbabnya.

d.       (se)demikian          (rupa)   …        sehingga          …
Contoh : Dia demikian baik, sehingga ia disukai oleh banyak orang.

e.       apa(kah)    …        atau     …
Contoh : Apakah kamu sudah belajar atau tidak?

f.       entah         …        entah   …
Contoh : Entah diterima entah tidak, ia akan tetap mencoba.

g.      jangankan  …,       …        pun      …
Contoh : Jangankan makan, minum pun tidak pernah. 

B.     Kata Penghubung Antarkalimat
Kata penghubung antarkalimat adalah kata yang menjadi penghubung antara kalimat yang satu dengan kalimat lainnya dalam satu paragraf. Dengan adanya kata penghubung ini, kalimat menjadi lebih padu.
Kata penghubung antarkalimat ini penulisannya didahului  tanda koma.
Contoh:

1.      Akan tetapi
Contoh : Untuk saat ini saya belum mendapatkan juara. Akan tetapi, saya yakin suatu saat nanti saya akan mendapatkan itu.

2.      Namun
Contoh : Ia difitnah mencuri laptop Lili. Namun, kedua orang tuanya yakin ia tidak seperti itu.


3.      Oleh karena itu
Contoh : Bahasa jurnalistik tidak membedakan tingkat kecerdasan, kedudukan, keyakinan dan pengetahuan. Oleh karena itu, sudah sewajarnya jika ragam jurnalistik harus ringkas penuturannya.

4.      Jadi
Contoh : Semua orang ingin mendengarkannya. Jadi, perbasarlah suaramu.

5.      Dengan demikian
Contoh : Kamu telah mendapat peringkat pertama. Dengan demikian, kamu harus mempertahankannya.


6.      Meskipun begitu
Contoh : Kamu tidak pantas berkata seperti itu kepada dia. Meskipun begitu, kamu  masih bisa meminta maaf  kalau berjumpa lagi dengannya.

7.      Lagi pula
Contoh : Kamu tidak perlu khawatir kepada saya. Lagi pula, saya baik-baik saja.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar