Nama : Harisnawati
Kelas : Business English A
Nim : 1252132026
A. Konjungsi Intrakalimat
Konjungsi intrakalimat atau konjungsi antarklausa
adalah konjungsi yang menghubungkan satuan-satuan kata dengan kata, frasa
dengan frasa, dan klausa dengan klausa. Konjungsi ini dibagai menjadi tiga
jenis, yaitu :
1.
Konjungsi
koordinatif adalah konjungsi yang menghubungkan
dua klausa atau lebih yang memiliki status sintaktis yang sama. Konjungsi ini
juga bisa disebut dengan konjungsi setara.
Macam-macam
konjungsi koordinatif :
a.
Konjungsi yang menyatakan
penambahan, seperti dan.
Contoh
: Aku membeli novel dan adikku membeli buku pelajaran.
b.
Konjungsi yang menyatakan
perlawanan, seperti tetapi.
Contoh
: Kakakku sering mendapatkan juara tetapi aku tidak pernah sama sekali.
c.
Konjungsi yang menyatakan pemilihan,
seperti atau.
Contoh
: Adik mau makan ikan bakar atau ayam goreng?
2.
Konjungsi
subordinatif adalah konjungsi yang menghubungkan
dua klausa atau lebih yang memiliki status sintaktis yang tidak sama. Konjungsi
ini juga bisa disebut dengan konjungsi bertingkat.
Macam-macamnya
:
a.
Konjungsi yang menyatakan waktu,
seperti ketika,
Contoh
: Saya sedang makan ketika ayah datang.
b.
Konjungsi yang menyatakan syarat,
seperti jika.
Contoh
: Beritahu aku jika kau akan datang.
c.
Konjungsi yang menyatakan
pengandaian, seperti seandainya.
Contoh
: Saya akan pintar, seandainya saya belajar.
d.
Konjungsi yang menyatakan tujuan,
seperti agar.
Contoh
: Tutuplah jendela itu agar tidak ada angin yang masuk.
e. Konjungsi yang menyatakan konsesif,
seperti meskipun
Contoh
: Aku akan pergi meskipun hari ini hujan.
f.
Konjungsi yang menyatakan pemiripan,
seperti seolah-olah.,
Contoh
: Dia adalah wanita yang seolah-olah terlihat seperti pria.
g. Konjungsi yang menyatakan sebab,
seperti sebab.
Contoh
: Andi dimarahi sebab dia tidak disiplin.
h.
Konjungsi yang menyatakan akibat,
seperti sampai-sampai.
Contoh
: Gunung Merapi meletus sampai-sampai seluruh warga mengungsi.
i.
Konjungsi yang menyatakan
penjelasan, seperti bahwa.
Contoh
: Agus berkata bahwa dia sudah mengerti
3.
Konjungsi
korelatif adalah konjungsi yang menghubungkan
dua kata, frasa, atau klausa dan kedua unsur itu memiliki status sintaktis yang
sama. Konjungsi korelatif terdiri atas dua bagian yang dipisahkan oleh salah
satu kata, frasa, atau klausa yang dihubungkan.
Macam-macamnya
:
a. baik
…
maupun …
Contoh
: Baik Adit maupun Agi ingin kursus piano.
b. tidak
hanya
…, tetapi
(…) juga …
Contoh
: Tidak hanya kehilangan rumah, tetapi ia juga kehilangan
seluruh keluarganya.
c. bukan
hanya
…,
melainkan …
Contoh
: Bukan hanya buku LKS yang dia bawa, melainkan juga
membawa buku latihan.
d. (se)demikian
(rupa) …
sehingga …
Contoh
: Kakaknya belajar demikian tekun, sehingga ia dapat peringkat
pertama.
e. apa(kah)
… atau …
Contoh
: Apakah dia berkata jujur atau tidak?
f. entah
… entah …
Contoh
: Entah ditanggapi entah tidak, ia akan mengajukan usul itu.
g. jangankan …,
… pun …
Contoh
: Jangankan teriak, berbicara pun suaranya tidak bisa
keluar.
B.
Kata Penghubung Antarkalimat
Kata penghubung antarkalimat adalah
kata yang menjadi penghubung antara kalimat yang satu dengan kalimat lainnya
dalam satu paragraf. Dengan adanya kata penghubung ini, kalimat menjadi lebih
padu.
Kata penghubung antarkalimat ini
penulisannya didahului tanda koma.
Contoh:
1.
Akan tetapi
Contoh : Tidak ada pendekatan paling
pas untuk mengarahkan remaja. Akan tetapi,
pendekatan hati yang dilakukan orang tua bisa mencapai hasil paling
baik.
2.
Namun
Contoh : Ia sudah pergi jauh. Tak
ada niatnya untuk kembali ke kampung halaman. Namun, semua yakin ia tidak akan bisa melupakan kedua orang tuanya.
3.
Oleh karena itu
Contoh : Ia telah bekerja keras.
Siang malam ia mencari uang untuk sekolah anaknya. Oleh karena itu, tidak ada anaknya yang tidak berhasil.
4.
Jadi
Contoh : Final sudah di depan mata. Jadi, belajarlah mulai sekarang.
5.
Dengan demikian
Contoh : Kamu telah
terpilih menjadi ketua kelas bulan ini. Dengan demikian, kamu harus
menjalani tugasmu dengan sebaik-baiknya.
6.
Meskipun begitu
Contoh : Kamu tidak pantas berbicara
seperti itu. Kamu terlalu memperturutkan emosi. Meskipun begitu, kamu masih bisa meminta maaf kalau
berjumpa lagi dengannya.
7.
Lagi pula
Contoh : Orang itu sangat sensitif.
Ini tidak baik. Segala sesuatu yang berlebihan cenderung negatif. Lagi pula, sifat sensitif tidak
tepat untuknya karena ia seorang lelaki.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar