NAMA : Anistio Friadi
NIM : 1252132001
KELAS : BUSINESS ENGLISH A
NIM : 1252132001
KELAS : BUSINESS ENGLISH A
PEMAKAIAN TANDA BACA
1.
Tanda
Titik
§
Dipakai pada akhir kalimat yang bukan
pertanyaan atau seruan.
Contoh:
Pada dasarnya bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu.
Contoh:
Pada dasarnya bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu.
§ Dipakai
di belakang angka atau huruf dalam suatu bagan, ikhtisar, atau daftar.
Contoh:
DAFTAR ISI
BAB 1 TINDAK PIDANA
A. Pengertian
B. Macam-Macam Tindak Pidana
Contoh:
DAFTAR ISI
BAB 1 TINDAK PIDANA
A. Pengertian
B. Macam-Macam Tindak Pidana
§ Dipakai
untuk memisahkan jam, menit, dan detik yang menunjukkan waktu.
Contoh:
Pukul 14.30.15
Contoh:
Pukul 14.30.15
§ Dipakai
untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang menunjukkan jangka waktu.
Contoh:
12.45.15
Contoh:
12.45.15
§ Dipakai
untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya.
Contoh:
7.777
Contoh:
7.777
2. Tanda Koma
Dipakai
diantara unsur-unsur dalam suatu perincian atau pembilangan.
Contoh:
Pak Thio membeli motor, mobil, dan rumah.
Contoh:
Pak Thio membeli motor, mobil, dan rumah.
§ Dipakai
untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat setara berikutnya yang
didahului oleh kata seperti, tetapi atau sedangkan.
Contoh:
Saya membeli mobil, sedangkan Thio membeli motor.
Contoh:
Saya membeli mobil, sedangkan Thio membeli motor.
§
Dipakai untuk memisahkan anak kalimat
dari induk kalimat jika anak kalimat mendahului induk kalimat.
Contoh:
Karena sakit, ia tidak pergi ke sekolah.
Contoh:
Karena sakit, ia tidak pergi ke sekolah.
§
Dipakai antara nama orang dan gelar
akademik yang mengikutinya.
Contoh:
Drs. Anistio Friadi, S.Pd., M.Pd.
Contoh:
Drs. Anistio Friadi, S.Pd., M.Pd.
§
Dipakai untuk mengapit keterangan
tambahan yang sifatnya membatasi.
Contoh:
Mobil yang akan saya beli, McLaren F1, sangat cepat.
Contoh:
Mobil yang akan saya beli, McLaren F1, sangat cepat.
3. Tanda Titik Koma.
§ Dipakai
untuk memisahkan bagian-bagian kalimat yang sejenis dan setara.
Contoh:
Hari sudah pagi; kakak belum bangun juga.
Contoh:
Hari sudah pagi; kakak belum bangun juga.
§ Dipakai
sebagai pengganti kata penghubung untuk memisahkan kalimat yang setara dalam
kalimat majemuk.
Contoh:
Ayah sedang membaca koran; kakak sedang belajar; adik sedang tidur.
Contoh:
Ayah sedang membaca koran; kakak sedang belajar; adik sedang tidur.
4. Tanda Titik Dua.
§ Dipakai
pada akhir suatu pernyataan lengkap jika diikuti rangkaian.
Contoh:
Ibu akan membeli alat-alat dapur: pisau, piring, wajan, gelas, dan sendok.
Contoh:
Ibu akan membeli alat-alat dapur: pisau, piring, wajan, gelas, dan sendok.
§ Dipakai
sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan pemerian.
Contoh:
Ketua : Anistio Friadi
Wakil Ketua : Lionel Messi
Sekretaris : Jennifer Lopez
Bendahara : Agnez Monica
Contoh:
Ketua : Anistio Friadi
Wakil Ketua : Lionel Messi
Sekretaris : Jennifer Lopez
Bendahara : Agnez Monica
§ Dipakai
dalam teks drama sesudah kata yang menunjukkan pelaku dala percakapan.
Contoh:
Thio : “Apakah semua baik-baik saja?”
Messi : “ Ya.”
Contoh:
Thio : “Apakah semua baik-baik saja?”
Messi : “ Ya.”
§ Dipakai
diantara jilid atau nomor dan halaman, di antara bab dan ayat dalam kitab suci,
di antara judul dan anak judul suatu karangan, serta nama kota dan penerbit
buku acuan dalam karangan (daftar pustaka).
Contoh: Surah Al-Baqarah:20
Contoh: Surah Al-Baqarah:20
5. Tanda Hubung.
§ Menyambung
suku-suku kata dasar yang terpisahkan oleh pergantian baris.
Contoh:
Namun tak disangka setelah bergabung, bakatnya di dunia tulis-menulis lebih menon-jol.
Contoh:
Namun tak disangka setelah bergabung, bakatnya di dunia tulis-menulis lebih menon-jol.
§ Menyambung
unsur-unsur kata ulang.
Contoh:
Kata-kata.
Contoh:
Kata-kata.
§ Menyambung
huruf kata yang dieja satu-satu dan bagian-bagian tunggal.
Contoh:
17-8-1945
Contoh:
17-8-1945
§ Merangkaikan
se- dengan kata berikutnya yang dimulai dengan huruf capital, ke- dengan angka,
angka dengan –an, singkatan berhuruf kapital dengan imbuhan, dan nama jabatan
rangkap.
Contoh:
Ulang tahun Ayahku yang ke-45 sangat meriah.
Contoh:
Ulang tahun Ayahku yang ke-45 sangat meriah.
§ Merangkaikan
unsure bahasa Indonesia dengan unsure bahasa asing.
Contoh:
Thio sedang meng-copy dokumen temannya.
Contoh:
Thio sedang meng-copy dokumen temannya.
6. Tanda Pisah
§ Membatasi
penyisihan kata atau kalimat yang memberi penjelasan di luar bangun kalimat.
Contoh:
Ini adalah Negara demokrasi-semua bebas mengeluarkan pendapat.
Contoh:
Ini adalah Negara demokrasi-semua bebas mengeluarkan pendapat.
§ Menegaskan
adanya keterangan aposisi atau keterangan yang lain sehingga kalimat menjadi
lebih jelas.
Contoh:
Hukum adalah peraturan-seperangkat norma yang mengatur tingkah laku manusia dalam masyarakat.
Contoh:
Hukum adalah peraturan-seperangkat norma yang mengatur tingkah laku manusia dalam masyarakat.
§ Dipakai
di antara dua bilangan atau tanggal dengan arti ‘sampai ke’ atau ‘sampai dengan’.
Contoh:
2001-2012
Contoh:
2001-2012
7. Tanda Ellipsi.
§ Dipakai
dalam kalimat yang terputus-putus.
Contoh: Sebelumnya … kita berdoa dulu.
Contoh: Sebelumnya … kita berdoa dulu.
§ Menunjukkan
bahwa dalam suatu kalimat atau naskah ada bagian yang dihilangkan.
Contoh:
1 tahun sama dengan 12 …
Contoh:
1 tahun sama dengan 12 …
8. Tanda Tanya.
§ Dipakai
pada akhir kalimat Tanya.
Contoh:
Apakah Anda sakit?
Contoh:
Apakah Anda sakit?
§ Dipakai
di dalam tanda kurung untuk menanyakan bagian kalimat yang diasingkan atau yang
kurang dapat dibuktikan kebenarannya.
Contoh:
Dia seorang teroris (?).
Contoh:
Dia seorang teroris (?).
9. Tanda Seru.
§ Dipakai
sesudah ungkapan atau pernyataan yang berupa seruan atau perintah yang
menggambarkan kesungguhan, ketidakpercayaan, ataupun rasa emosi yang kuat.
Contoh:
Buka pintu itu!
Contoh:
Buka pintu itu!
10. Tanda Kurung.
§ Mengapit
tambahan keterangan atau penjelasan .
Contoh:
Gemuruh tepuk tangan para hadirin pada saat pembukaan talkshow yang diadakan oleh KPMB (Kerukunan Pelajar dan Mahasiswa Bira).
Contoh:
Gemuruh tepuk tangan para hadirin pada saat pembukaan talkshow yang diadakan oleh KPMB (Kerukunan Pelajar dan Mahasiswa Bira).
§ Mengapit
keterangan atau penjelasan yang bukan bagian integral pokok pembicaraan.
Contoh:
Dari hasil pengamatan (lihat table 2) kami dapat menyimpulkan.
Contoh:
Dari hasil pengamatan (lihat table 2) kami dapat menyimpulkan.
§ Mengapit
huruf atau kata yang kehadirannya di dalam teks dapat dihilangkan.
Contoh:
Thio berasal dari (kota) Yogyakarta.
Contoh:
Thio berasal dari (kota) Yogyakarta.
11. Tanda Kurung Siku.
§ Mengapit
huruf, kata, atau kelompok kata sebagai koreksi atau tambahan pada kalimat atau
bagian kalimat yang ditulis orang lain.
Contoh:
Meskipun begitu dia tidak me[n]punyai hubungan darah dengan adiknya.
Contoh:
Meskipun begitu dia tidak me[n]punyai hubungan darah dengan adiknya.
§ Mengapit
keterangan dalam kalimat penjelas yang sudah bertanda kurung.
Contoh:
Ragam membaca kritis (halaman 97 [bagian I]) bergantung pada jenis informasi.
Contoh:
Ragam membaca kritis (halaman 97 [bagian I]) bergantung pada jenis informasi.
12. Tanda Petik.
§ Mengapit
petikan langsung yang berasal dari pembicaraan dan naskah atau bahan tertulis
lain.
Contoh:
“Dia sedang belajar” kata Thio.
Contoh:
“Dia sedang belajar” kata Thio.
§ Mengapit
judul syair, karangan, atau bab buku yang dipakai dalam kalimat.
Contoh:
Tugas saya minggu ini membuat makalah tentang “Teknik Membaca Kritis”.
Contoh:
Tugas saya minggu ini membuat makalah tentang “Teknik Membaca Kritis”.
§ Mengapit
istilah ilmiah yang kurang dikenal atau kata yang mempunyai arti khusus.
Contoh:
Seminar juga menghadirkan pemateri dari “intern” UNM sendiri.
Contoh:
Seminar juga menghadirkan pemateri dari “intern” UNM sendiri.
13. Tanda Petik Tunggal.
§ Mengapit
petikan yang tersusun di dalam petikan lain.
Contoh:
“Saya mendengar suara ‘tring-tring’ di dalam kamar Anda, mungkin telepon Anda sedang bordering” kata Ahmad.
Contoh:
“Saya mendengar suara ‘tring-tring’ di dalam kamar Anda, mungkin telepon Anda sedang bordering” kata Ahmad.
§ Mengapit
makna, terjemahan, atau penjelasan kata ungkapan asing.
Contoh:
Dia akan meng-copy ‘menyalin’ tugasnya kedalam flashdisknya.
Contoh:
Dia akan meng-copy ‘menyalin’ tugasnya kedalam flashdisknya.
14. Tanda Garis Miring.
§ Dipakai
dalam nomor surat dan nomor pada kalimat dan penanda masa satu tahun yang
terbagi dalam dua tahun takwim.
Contoh:
No.20/SK/2001
Contoh:
No.20/SK/2001
§ Dipakai
sebagai pengganti kota dan atau tiap.
Contoh:
Anggur itu seharga Rp5.000/kg.
Contoh:
Anggur itu seharga Rp5.000/kg.
15. Tanda Penyingkat atau Apostrof.
§ Menunjukkan
penghilangan bagian kata atau bagian angka tahun.
Contoh:
Sulit 'tuk menjadi seperti yang kau inginkan.
Contoh:
Sulit 'tuk menjadi seperti yang kau inginkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar