Powered By Blogger

Rabu, 10 Oktober 2012

Pemakaian Tanda Baca

NAMA  : Anistio Friadi
NIM      : 1252132001
KELAS   : BUSINESS ENGLISH A

PEMAKAIAN TANDA BACA

1.      Tanda Titik
§  Dipakai pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan.
Contoh:
              Pada dasarnya bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu.

§  Dipakai di belakang angka atau huruf dalam suatu bagan, ikhtisar, atau daftar.
Contoh:
                         DAFTAR ISI
              BAB 1 TINDAK PIDANA
              A.  Pengertian
              B.  Macam-Macam Tindak Pidana

§  Dipakai untuk memisahkan jam, menit, dan detik yang menunjukkan waktu.
Contoh:
              Pukul 14.30.15

§  Dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang menunjukkan jangka waktu.
Contoh:
              12.45.15

§  Dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya.
Contoh:
             7.777

2.     Tanda Koma
Dipakai diantara unsur-unsur dalam suatu perincian atau pembilangan.
Contoh:
              Pak Thio membeli motor, mobil, dan rumah.

§  Dipakai untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat setara berikutnya yang didahului oleh kata seperti, tetapi atau sedangkan.
Contoh:
              Saya membeli mobil, sedangkan Thio membeli motor.

§  Dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat jika anak kalimat mendahului induk kalimat.
Contoh:
              Karena sakit, ia tidak pergi ke sekolah.

§  Dipakai antara nama orang dan gelar akademik yang mengikutinya.
Contoh:
             Drs. Anistio Friadi, S.Pd., M.Pd.

§  Dipakai untuk mengapit keterangan tambahan yang sifatnya membatasi.
Contoh:
              Mobil yang akan saya beli, McLaren F1, sangat cepat.

3.      Tanda Titik Koma.
§  Dipakai untuk memisahkan bagian-bagian kalimat yang sejenis dan setara.
Contoh:
              Hari sudah pagi; kakak belum bangun juga.

§  Dipakai sebagai pengganti kata penghubung untuk memisahkan kalimat yang setara dalam kalimat majemuk.
Contoh:
             Ayah sedang membaca koran; kakak sedang belajar; adik sedang tidur.

4.     Tanda Titik Dua.
§  Dipakai pada akhir suatu pernyataan lengkap jika diikuti rangkaian.
Contoh:
              Ibu akan membeli alat-alat dapur: pisau, piring, wajan, gelas, dan sendok.

§  Dipakai sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan pemerian.
Contoh:
              Ketua            : Anistio Friadi
              Wakil Ketua : Lionel Messi
              Sekretaris     : Jennifer Lopez
              Bendahara   : Agnez Monica

§  Dipakai dalam teks drama sesudah kata yang menunjukkan pelaku dala percakapan.
Contoh:
             Thio    : “Apakah semua baik-baik saja?”
             Messi : “ Ya.”

§  Dipakai diantara jilid atau nomor dan halaman, di antara bab dan ayat dalam kitab suci, di antara judul dan anak judul suatu karangan, serta nama kota dan penerbit buku acuan dalam karangan (daftar pustaka).
Contoh: Surah Al-Baqarah:20

5.      Tanda Hubung.
§  Menyambung suku-suku kata dasar yang terpisahkan oleh pergantian baris.
Contoh:
          Namun tak disangka setelah bergabung, bakatnya di dunia tulis-menulis lebih menon-jol.

§  Menyambung unsur-unsur kata ulang.
Contoh:
             Kata-kata.

§  Menyambung huruf kata yang dieja satu-satu dan bagian-bagian tunggal.
Contoh:
             17-8-1945

§  Merangkaikan se- dengan kata berikutnya yang dimulai dengan huruf capital, ke- dengan angka, angka dengan –an, singkatan berhuruf kapital dengan imbuhan, dan nama jabatan rangkap.
Contoh:
              Ulang tahun Ayahku yang ke-45 sangat meriah.

§  Merangkaikan unsure bahasa Indonesia dengan unsure bahasa asing.
Contoh:
              Thio sedang meng-copy dokumen temannya.

6.      Tanda Pisah
§  Membatasi penyisihan kata atau kalimat yang memberi penjelasan di luar bangun kalimat.
Contoh:
             Ini adalah Negara demokrasi-semua bebas mengeluarkan pendapat.

§  Menegaskan adanya keterangan aposisi atau keterangan yang lain sehingga kalimat menjadi lebih jelas.
Contoh:
             Hukum adalah peraturan-seperangkat norma yang mengatur tingkah laku manusia dalam masyarakat.

§  Dipakai di antara dua bilangan atau tanggal dengan arti ‘sampai ke’ atau ‘sampai dengan’.
Contoh:
              2001-2012

7.      Tanda Ellipsi.
§  Dipakai dalam kalimat yang terputus-putus.
Contoh: Sebelumnya … kita berdoa dulu.

§  Menunjukkan bahwa dalam suatu kalimat atau naskah ada bagian yang dihilangkan.
Contoh:
              1 tahun sama dengan 12 …

8.     Tanda Tanya.
§  Dipakai pada akhir kalimat Tanya.
Contoh:
              Apakah Anda sakit?

§  Dipakai di dalam tanda kurung untuk menanyakan bagian kalimat yang diasingkan atau yang kurang dapat dibuktikan kebenarannya.
Contoh:
             Dia seorang teroris (?).

9.      Tanda Seru.
§  Dipakai sesudah ungkapan atau pernyataan yang berupa seruan atau perintah yang menggambarkan kesungguhan, ketidakpercayaan, ataupun rasa emosi yang kuat.
Contoh:
             Buka pintu itu!

10.  Tanda Kurung.
§  Mengapit tambahan keterangan atau penjelasan .
Contoh:
              Gemuruh tepuk tangan para hadirin pada saat pembukaan talkshow yang diadakan oleh KPMB (Kerukunan Pelajar dan Mahasiswa Bira).

§  Mengapit keterangan atau penjelasan yang bukan bagian integral pokok pembicaraan.
Contoh:
             Dari hasil pengamatan (lihat table 2) kami dapat menyimpulkan.

§  Mengapit huruf atau kata yang kehadirannya di dalam teks dapat dihilangkan.
Contoh:
              Thio berasal dari (kota) Yogyakarta.

11.    Tanda Kurung Siku.
§  Mengapit huruf, kata, atau kelompok kata sebagai koreksi atau tambahan pada kalimat atau bagian kalimat yang ditulis orang lain.
Contoh:
             Meskipun begitu dia tidak me[n]punyai hubungan darah dengan adiknya.

§  Mengapit keterangan dalam kalimat penjelas yang sudah bertanda kurung.
Contoh:
             Ragam membaca kritis (halaman 97 [bagian I]) bergantung pada jenis informasi.

12.   Tanda Petik.
§  Mengapit petikan langsung yang berasal dari pembicaraan dan naskah atau bahan tertulis lain.
Contoh:
             “Dia sedang belajar” kata Thio.

§  Mengapit judul syair, karangan, atau bab buku yang dipakai dalam kalimat.
Contoh:
             Tugas saya minggu ini membuat makalah tentang “Teknik Membaca Kritis”.

§  Mengapit istilah ilmiah yang kurang dikenal atau kata yang mempunyai arti khusus.
Contoh:
             Seminar juga menghadirkan pemateri dari “intern” UNM sendiri.

13.   Tanda Petik Tunggal.
§  Mengapit petikan yang tersusun di dalam petikan lain.
Contoh:
              “Saya mendengar suara ‘tring-tring’ di dalam kamar Anda, mungkin telepon Anda sedang bordering” kata Ahmad.

§  Mengapit makna, terjemahan, atau penjelasan kata ungkapan asing.
Contoh:
              Dia akan meng-copy ‘menyalin’ tugasnya kedalam flashdisknya.

14.   Tanda Garis Miring.
§  Dipakai dalam nomor surat dan nomor pada kalimat dan penanda masa satu tahun yang terbagi dalam dua tahun takwim.
Contoh:
              No.20/SK/2001

§  Dipakai sebagai pengganti kota dan atau tiap.
Contoh:
             Anggur itu seharga Rp5.000/kg.
 
15.   Tanda Penyingkat atau Apostrof.
§  Menunjukkan penghilangan bagian kata atau bagian angka tahun.
Contoh:
             Sulit 'tuk menjadi seperti yang kau inginkan. 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar