NAMA : MAULIYANA LAELE
NIM : 1252132031
KELAS : BUSINESS ENGLISH A
PEMAKAIAN TANDA BACA
1. Tanda Titik
·
Dipakai pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan
atau seruan.
Contoh:
Andi berangkat kerja
lebih cepat hari ini.
·
Dipakai di belakang angka atau huruf dalam suatu
bagan, ikhtisar, atau daftar.
Contoh:
DAFTAR
PUSTAKA
BAB I MANUSIA
A.
Proses Kelahiran Manusia
B.
Perkembangan Manusia
·
Dipakai untuk memisahkan jam, menit, dan detik
yang menunjukkan waktu.
Contoh:
Pukul 12.30.10
·
Dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan
detik yang menunjukkan jangka waktu.
Contoh:
0.30.15
·
Dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau
kelipatannya.
Contoh:
2.518
2. Tanda koma
·
Dipakai diantara unsur-unsur dalam suatu
perincian atau pembilangan.
Contoh:
Om Utta membeli wortel,
tomat, dan kentang.
·
Dipakai untuk memisahkan kalimat setara yang
satu dari kalimat setara berikutnya yang didahului oleh kata seperti, tetapi
atau sedangkan.
Contoh:
Saya mencari sayur
di Pasar, sedangkan Rani mencari ikan.
·
Dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk
kalimat jika anak kalimat mendahului induk kalimat.
Contoh:
Karena sakit, ia
tidak masuk kerja.
·
Dipakai antara nama orang dan gelar akademik
yang mengikutinya.
Contoh:
Mauliyana Laele,
A.Md., S.Pd., M.Pd.
·
Dipakai untuk mengapit keterangan tambahan yang
sifatnya membatasi.
Contoh:
Warna yang paling
saya suka, hijau, cerah sekali.
3. Tanda titik koma
·
Dipakai untuk memisahkan bagian-bagian kalimat
yang sejenis dan setara.
Contoh:
Hari semakin gelap;
Rani belum pulang juga.
·
Dipakai sebagai pengganti kata penghubung untuk
memisahkan kalimat yang setara dalam kalimat majemuk.
Contoh:
Ibu sibuk bekerja;
adik sedang bermain; saya sendiri sedang belajar.
4. Tanda titik dua
·
Dipakai pada akhir suatu pernyataan lengkap jika
diikuti rangkaian.
Contoh:
Saya akan membeli
alat tulis: buku, pulpen, pensil, penggaris, dan penghapus.
·
Dipakai sesudah kata atau ungkapan yang
memerlukan pemerian.
Contoh:
Ketua : Romi Rafael
Wakil ketua : Dedi Corbuzier
Sekretaris : Emilia
Bendahara : Indah Dewi Pertiwi
·
Dipakai dalam teks drama sesudah kata yang
menunjukkan pelaku dalam percakapan.
Contoh:
Hari : ”Hai ! Apa kabar?”
Ratna : “Baik.”
·
Dipakai diantara jilid atau nomor dan halaman,
di antara bab dan ayat dalam kitab suci, di antara judul dan anak judul suatu
karangan, serta nama kota dan penerbit buku acuan dalam karangan (daftar
pustaka).
Contoh:
Surah Al-Baqarah:18
5. Tanda hubung
·
Menyambung suku-suku kata dasar yang terpisah
oleh pergantian baris.
Contoh:
Hidup tidak
selamanya bersedih, dan tidak selamanya bahagia. Hadapi setiap detik
ke- hidupanmu dengan penuh kesabaran.
·
Menyambung unsur-unsur kata ulang.
Contoh:
Pagi-pagi
·
Menyambung huruf kata yang dieja satu-satu dan
bagian-bagian tunggal.
Contoh:
9-8-1995
·
Merangkaikan se- dengan kata berikutnya yang
dimulai dengan huruf kapital, ke- dengan angka, angka dengan –an, singkatan
berhuruf kapital dengan imbuhan, dan
nama jabatan rangkap.
Contoh:
Saya mendapat kado
boneka di ulang tahun yang ke-16.
·
Merangkaikan unsur bahasa Indonesia dengan unsur
bahasa asing.
Contoh:
Dokumen itu harus
di-copy.
6. Tanda pisah
·
Membatasi penyisihan kata atau kalimat yang
memberi penjelasan di luar bangun kalimat.
Contoh:
Herman Anugrah-saya harapkan-akan menjadi orang besar.
·
Menegaskan adanya keterangan aposisi atau
keterangan yang lain sehingga kalimat menjadi lebih jelas.
Contoh:
Zaman-Megalitikum adalah zaman
batu besar-dimana
orang-orang primitive hanya bisa menggunakan alat-alat yang terbuat dari batu
yang masih kasar.
·
Dipakai di antara dua bilangan atau tanggal
dengan arti ‘sampai ke’ atau ‘sampai dengan’.
Contoh:
1995-2012
7. Tanda ellipsis
·
Dipakai dalam kalimat yang terputus-putus.
Contoh:
Kalau begitu … makan
saja dulu.
·
Menunjukkan bahwa dalam suatu kalimat atau
naskah ada bagian yang dihilangkan.
Contoh:
100 tahun sama
dengan 1 ….
8. Tanda Tanya
·
Dipakai pada akhir kalimat Tanya.
Contoh:
Apa kabar?
·
Dipakai di dalam tanda kurung untuk menyatakan
bagian kalimat yang diasingkan atau yang kurang dapat dibuktikan kebenarannya.
Contoh:
Ia seorang anak
berumur 17 tahun (?).
9. Tanda seru
·
Dipakai sesudah ungkapan atau pernyataan yang
berupa seruan atau perintah yang
menggambarkan kesungguhan ,ketidakpercayaan, ataupun rasa emosi yang kuat.
Contoh:
Ambil
buku itu!
10. Tanda kurung
·
Mengapit tambahan keterangan atau penjelasan.
Contoh:
Saya masuk Saka WB
(Wana Bakti) sejak SMP.
·
Mengapit keterangan atau penjelasan yang bukan
bagian integral pokok pembicaraan.
Contoh:
Peningkatan jumlah
penduduk ini (lihat table 1) disebabkan karena kurangnya penduduk yang sadar
akan pentingnya mencanangkan KB.
·
Mengapit huruf atau kata yang kehadirannya di
dalam teks dapat dihilangkan.
Contoh:
Penyakit Demam berdarah dapat dicegah dengan cara
menguras dan (atau) menutup tempat penampungan air.
11. Tanda kurung siku
·
Mengapit huruf, kata, atau kelompok kata sebagai
koreksi atau tambahan pada kalimat atau bagian kalimat yang ditulis orang lain.
Contoh:
Via
men[s]osialisasikan tempat kursusnya kepada teman-temannya.
·
Mengapit keterangan dalam kalimat penjelas yang
sudah bertanda kurung.
Contoh:
Cara pencegahan
penyakit Malaria ini (terdapat di dalam BAB V [lihat halaman 208]) dapat kita
praktekkan di lingkungan kita.
12. Tanda petik
·
Mengapit petikan langsung yang berasal dari
pembicaraan dan naskah atau bahan tertulis lain.
Contoh:
“Ibu lupa membeli
Tempe” kata Ibu, “makan telur saja sudah cukup,Bu”.
·
Mengapit judul syair, karangan, atau bab buku
yang dipakai dalam kalimat.
Contoh:
Kami diminta membuat
Makalah “Hukum IPTEKS dalam Islam”.
·
Mengapit istilah ilmiah yang kurang dikenal atau
kata yang mempunyai arti khusus.
Contoh:
Anak-anak itu suka
makan “nasu palekko”.
13. Tanda petik tunggal
·
Mengapit petikan yang tersusun di dalam petikan
lain.
Contoh:
“Apa anda tidak
mendengar suara ‘tok-tok’ dari pintu itu?” Tanya Vina.
·
Mengapit makna, terjemahan, atau penjelasan kata
ungkapan asing.
Contoh:
Vira akan meng-copy
‘menyalin’ semua yang tertulis di dokumen ini.
14. Tanda garis miring
·
Dipakai dalam nomor surat dan nomor pada kalimat
dan penanda masa satu tahun yang terbagi dalam dua tahun takwim.
Contoh:
Saya mahasiswa tahun
ajaran 2012/2013.
·
Dipakai sebagai pengganti kata dan atau tiap.
Contoh:
Apel itu seharga
Rp.1.500/buah.
15. Tanda penyingkat atau apostrof
·
Menunjukkan penghilangan bagian kata atau bagian
angka tahun.
Contoh:
Hari yang cerah ‘tuk
jiwa yang sepi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar