Powered By Blogger

Rabu, 10 Oktober 2012

TANDA BACA. MAULIYANA LAELE


NAMA : MAULIYANA LAELE
NIM     : 1252132031
KELAS  : BUSINESS ENGLISH A

PEMAKAIAN TANDA BACA

1.       Tanda Titik
·         Dipakai pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan.
Contoh:
                Andi berangkat kerja lebih cepat hari ini.

·         Dipakai di belakang angka atau huruf dalam suatu bagan, ikhtisar, atau daftar.
Contoh:
                DAFTAR PUSTAKA
BAB I MANUSIA
A.      Proses Kelahiran Manusia
B.      Perkembangan Manusia

·         Dipakai untuk memisahkan jam, menit, dan detik yang menunjukkan waktu.
Contoh:
                Pukul 12.30.10

·         Dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang menunjukkan jangka waktu.
Contoh:
                0.30.15

·         Dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya.
Contoh:
                2.518

2.       Tanda koma
·         Dipakai diantara unsur-unsur dalam suatu perincian atau pembilangan.
Contoh:
                Om Utta membeli wortel, tomat, dan kentang.

·         Dipakai untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat setara berikutnya yang didahului oleh kata seperti, tetapi atau sedangkan.
Contoh:
                Saya mencari sayur di Pasar, sedangkan Rani mencari ikan.

·         Dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat jika anak kalimat mendahului induk kalimat.
Contoh:
                Karena sakit, ia tidak masuk kerja.

·         Dipakai antara nama orang dan gelar akademik yang mengikutinya.
Contoh:
                Mauliyana Laele, A.Md., S.Pd., M.Pd.

·         Dipakai untuk mengapit keterangan tambahan yang sifatnya membatasi.
Contoh:
                Warna yang paling saya suka, hijau, cerah sekali.

3.       Tanda titik koma
·         Dipakai untuk memisahkan bagian-bagian kalimat yang sejenis dan setara.
Contoh:
                Hari semakin gelap; Rani belum pulang juga.

·         Dipakai sebagai pengganti kata penghubung untuk memisahkan kalimat yang setara dalam kalimat majemuk.
Contoh:
                Ibu sibuk bekerja; adik sedang bermain; saya sendiri sedang belajar.

4.       Tanda titik dua
·         Dipakai pada akhir suatu pernyataan lengkap jika diikuti rangkaian.
Contoh:
                Saya akan membeli alat tulis: buku, pulpen, pensil, penggaris, dan penghapus.

·         Dipakai sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan pemerian.
Contoh:
                Ketua                    : Romi Rafael
                Wakil ketua        : Dedi Corbuzier
                Sekretaris            : Emilia
                Bendahara          : Indah Dewi Pertiwi
·         Dipakai dalam teks drama sesudah kata yang menunjukkan pelaku dalam percakapan.
Contoh:
                Hari        : ”Hai ! Apa kabar?”
                Ratna    : “Baik.”

·         Dipakai diantara jilid atau nomor dan halaman, di antara bab dan ayat dalam kitab suci, di antara judul dan anak judul suatu karangan, serta nama kota dan penerbit buku acuan dalam karangan (daftar pustaka).
Contoh:
                Surah Al-Baqarah:18

5.       Tanda hubung
·         Menyambung suku-suku kata dasar yang terpisah oleh pergantian baris.
Contoh:
                Hidup tidak selamanya bersedih, dan tidak selamanya bahagia. Hadapi setiap detik ke- hidupanmu dengan penuh kesabaran.

·         Menyambung unsur-unsur kata ulang.
Contoh:
                Pagi-pagi

·         Menyambung huruf kata yang dieja satu-satu dan bagian-bagian tunggal.
Contoh:
                9-8-1995

·         Merangkaikan se- dengan kata berikutnya yang dimulai dengan huruf kapital, ke- dengan angka, angka dengan –an, singkatan berhuruf kapital  dengan imbuhan, dan nama jabatan rangkap.
Contoh:
                Saya mendapat kado boneka di ulang tahun yang ke-16.

·         Merangkaikan unsur bahasa Indonesia dengan unsur bahasa asing.
Contoh:
                Dokumen itu harus di-copy.

6.       Tanda pisah
·         Membatasi penyisihan kata atau kalimat yang memberi penjelasan di luar bangun kalimat.
Contoh:
                Herman Anugrah-saya harapkan-akan menjadi orang besar.

·         Menegaskan adanya keterangan aposisi atau keterangan yang lain sehingga kalimat menjadi lebih jelas.
Contoh:
                Zaman-Megalitikum adalah zaman batu besar-dimana orang-orang primitive hanya bisa menggunakan alat-alat yang terbuat dari batu yang masih kasar.

·         Dipakai di antara dua bilangan atau tanggal dengan arti ‘sampai ke’ atau ‘sampai dengan’.
Contoh:
                1995-2012

7.       Tanda ellipsis
·         Dipakai dalam kalimat yang terputus-putus.
Contoh:
                Kalau begitu … makan saja dulu.

·         Menunjukkan bahwa dalam suatu kalimat atau naskah ada bagian yang dihilangkan.
Contoh:
                100 tahun sama dengan 1 ….

8.       Tanda Tanya
·         Dipakai pada akhir kalimat Tanya.
Contoh:
                Apa kabar?

·         Dipakai di dalam tanda kurung untuk menyatakan bagian kalimat yang diasingkan atau yang kurang dapat dibuktikan kebenarannya.
Contoh:
                Ia seorang anak berumur 17 tahun (?).

9.       Tanda seru
·         Dipakai sesudah ungkapan atau pernyataan yang berupa seruan  atau perintah yang menggambarkan kesungguhan ,ketidakpercayaan, ataupun rasa emosi yang kuat.
Contoh:
                Ambil buku itu!

10.   Tanda kurung
·         Mengapit tambahan keterangan atau penjelasan.
Contoh:
                Saya masuk Saka WB (Wana Bakti) sejak SMP.

·         Mengapit keterangan atau penjelasan yang bukan bagian integral pokok pembicaraan.
Contoh:
                Peningkatan jumlah penduduk ini (lihat table 1) disebabkan karena kurangnya penduduk yang sadar akan pentingnya mencanangkan KB.

·         Mengapit huruf atau kata yang kehadirannya di dalam teks dapat dihilangkan.
Contoh:
Penyakit Demam berdarah dapat dicegah dengan cara menguras dan (atau) menutup tempat penampungan air.

11.   Tanda kurung siku
·         Mengapit huruf, kata, atau kelompok kata sebagai koreksi atau tambahan pada kalimat atau bagian kalimat yang ditulis orang lain.
Contoh:
                Via men[s]osialisasikan tempat kursusnya kepada teman-temannya.

·         Mengapit keterangan dalam kalimat penjelas yang sudah bertanda kurung.
Contoh:
                Cara pencegahan penyakit Malaria ini (terdapat di dalam BAB V [lihat halaman 208]) dapat kita praktekkan di lingkungan kita.

12.   Tanda petik
·         Mengapit petikan langsung yang berasal dari pembicaraan dan naskah atau bahan tertulis lain.
Contoh:
                “Ibu lupa membeli Tempe” kata Ibu, “makan telur saja sudah cukup,Bu”.

·         Mengapit judul syair, karangan, atau bab buku yang dipakai dalam kalimat.
Contoh:
                Kami diminta membuat Makalah “Hukum IPTEKS dalam Islam”.

·         Mengapit istilah ilmiah yang kurang dikenal atau kata yang mempunyai arti khusus.
Contoh:
                Anak-anak itu suka makan “nasu palekko”.

13.   Tanda petik tunggal
·         Mengapit petikan yang tersusun di dalam petikan lain.
Contoh:
                “Apa anda tidak mendengar suara ‘tok-tok’ dari pintu itu?” Tanya Vina.

·         Mengapit makna, terjemahan, atau penjelasan kata ungkapan asing.
Contoh:
                Vira akan meng-copy ‘menyalin’ semua yang tertulis di dokumen ini.

14.   Tanda garis miring
·         Dipakai dalam nomor surat dan nomor pada kalimat dan penanda masa satu tahun yang terbagi dalam dua tahun takwim.
Contoh:
                Saya mahasiswa tahun ajaran 2012/2013.

·         Dipakai sebagai pengganti kata dan atau tiap.
Contoh:
                Apel itu seharga Rp.1.500/buah.

15.   Tanda penyingkat atau apostrof
·         Menunjukkan penghilangan bagian kata atau bagian angka tahun.
Contoh:
                Hari yang cerah ‘tuk jiwa yang sepi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar