Powered By Blogger

Rabu, 10 Oktober 2012

UUN NUR PRATIWI 'pemakaian tanda baca'


NAMA : UUN NUR PRATIWI
KELAS : BUSINESS ENGLISH A
NIM : 1252132038

PEMAKAIAN TANDA BACA
1.       TANDA TITIK
·        Dipakai pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan.
Misalnya:
Ayah membaca Koran setiap pagi hari.
·        Dipakai di belakang angka atau huruf dalam suatu bagan, ikhtisar, atau daftar.
Misalnya:
                            DAFTAR PUSTAKA
                                III. Singkatan dan Akronim
A.      Singkatan
B.      Akronim
·        Dipakai untuk memisahkan jam, menit, dan detik yang menunjukkan waktu.
Misalnya :
                Pukul 02.33.22
·        Dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang menunjukkan jangka waktu.
Misalnya:
            4.24.11
·        Dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya.
Misalnya :
            11.420

2.TANDA KOMA
·        Dipakai diantara unsur-unsur dalam suatu perincian atau pembilangan.
Misalnya :
            Adi adalah orang yang egois, menyebalkan dan pemarah.
·        Dipakai untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat setara berikutnya yang didahului oleh kata seperti, tetapi atau sedangkan.
Misalnya:
            Dia baik, tapi dia menjengkelkan.
·        Dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat jika anak kalimat mendahului induk kalimat.
Misalnya :
Karena dia jahat, semua teman membencinya.
·        Dipakai antara nama orang dan gelar akademik yang mengikutinya.
Misalnya:
Syamsul Bakhtiar, SE.
·        Dipakai untuk mengapit keterangan tambahan yang sifatnya tidak membatasi.
Misalnya:
Ibu saya, cantik sekali.

3.TANDA TITIK KOMA
·        Dipakai untuk memisahkan bagian-bagian kalimat yang sejenis dan setara.
Misalnya :
Sudah mulai pagi; belum bisa tidur juga.
·        Dipakai sebagai pengganti kata penghubung untuk memisahkan kalimat yang setara dalam kalimat majemuk.
Misalnya:
Kurnaini memperbaiki motornya; Bagus sedang membersihkan kamarnya, Edho sedang makan: sedangkan saya memasak.

4. TANDA TITIK DUA
·        Dipakai pada akhir suatu pernyataan lengkap jika diikuti rangkaian.
Misalnya :
Dia memerlukan peralatan dapur: panci, wajan, dan kompor.
·        Dipakai sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan pemerian.
Misalnya :

Tempat akat nikah         : Gedung CCC
Hari                              : Sabtu
Waktu                           : 19.00 WITA sampai selesai
·        Dipakai dalam teks drama sesudah kata yang menunjukkan pelaku dalam percakapan.
Misalnya:
Ririn       : Lisa, tolong belikan bakso di pasar.
Lisa        : iya, tapi saya tidak punya uang.
Ririn       : ini uangnya (sambil memberikan uang kepada Lisa).
·        Dipakai diantara jilid atau nomor dan halaman, di antara bab dan ayat dalam kitab suci, di antara judul dan anak judul suatu karangan, serta nama kota dan penerbit buku acuan dalam karangan (daftar pustaka).
Misalnya :
Surah Ar Rahman: 12

5. TANDA HUBUNG
·        Menyambung suku-suku kata dasar yang terpisah oleh pergantian baris.
           Misalnya:
           Tidak semua remaja-remaja Indonesia nakal.
·        Menyambung unsur-unsur kata ulang.
Misalnya:
          Berjauh-jauhan, lucu-lucu
·        Menyambung huruf kata yang dieja satu-satu dan bagian-bagian tunggal.
Misalnya:
            07-07-1994
            a-y-a-h
·        Merangkaikan se- dengan kata berikutnya yang dimulai dengan huruf kapital, ke- dengan angka, angka dengan –an, singkatan berhuruf kapital  dengan imbuhan, dan nama jabatan rangkap.
Misalnya:
Se-kabupaten
Tahun 80-an
·        Merangkaikan unsur bahasa Indonesia dengan unsur bahasa asing.
Misalnya:
di-remove

6.TANDA PISAH
·        Membatasi penyisihan kata atau kalimat yang memberi penjelasan di luar bangun kalimat.
Misalnya:
Keberhasilan tergantung dari diri—sendiri.
·        Menegaskan adanya keterangan aposisi atau keterangan yang lain sehingga kalimat menjadi lebih jelas.
Misalnya:
Makalah ini—bahasa Indonesia—merupakan tugas dari Dosen.
·        Dipakai di antara dua bilangan atau tanggal dengan arti ‘sampai ke’ atau ‘sampai dengan’.
Misalnya:
Maret—juli

7. TANDA ELLIPSIS
·        Dipakai dalam kalimat yang terputus-putus.
Misalnya:
Oke…sebentar lagi saya berangkat.
·        Menunjukkan bahwa dalam suatu kalimat atau naskah ada bagian yang dihilangkan.
Misalnya:
Apa yang sedang…pada ku.

8.TANDA TANYA
·        Dipakai pada akhir kalimat Tanya.
Misalnya :
Sedang apa anda sekarang?
·        Dipakai di dalam tanda kurung untuk menyatakan bagian kalimat yang diasingkan atau yang kurang dapat dibuktikan kebenarannya.
Misalnya:
Mengapa dia bisa (?) menjadi pemimpin.
9. tanda seru
·        Dipakai sesudah ungkapan atau pernyataan yang berupa seruan  atau perintah yang menggambarkan kesungguhan ,ketidakpercayaan, ataupun rasa emosi yang kuat.
Misalnya:
Di larang membuang sampah sembarangan!
10. tanda kurung
·        Mengapit tambahan keterangan atau penjelasan.
Misalnya:
Sudah saatnya saya memiliki KTP (kartu tanda penduduk).
·        Mengapit keterangan atau penjelasan yang bukan bagian integral pokok pembicaraan.
Misalnya:
Hanya orang-orang (terpelajar) yang bisa melakukannya.
·        Mengapit huruf atau kata yang kehadirannya di dalam teks dapat dihilangkan.
Misalnya:
Dia berasal dari (desa) Ma’rang.

11. TANDA KURUNG SIKU
·        Mengapit huruf, kata, atau kelompok kata sebagai koreksi atau tambahan pada kalimat atau bagian kalimat yang ditulis orang lain.
Misalnya:
Dia men[g]erti perasaanku.
·        Mengapit keterangan dalam kalimat penjelas yang sudah bertanda kurung.
Misalnya:
Permasalahan itu ( terdapat pada halaman [23-26] buku kewarganegaraan) tidak di bahas.

12. TANDA PETIK
·        Mengapit petikan langsung yang berasal dari pembicaraan dan naskah atau bahan tertulis lain.
Misalnya:
Seminar yang mengangkat tema “Arah pembangunan pendidikan” kata dia.
·        Mengapit judul syair, karangan, atau bab buku yang dipakai dalam kalimat.
Misalnya:
Saya suka membaca komik “naruto”.
·        Mengapit istilah ilmiah yang kurang dikenal atau kata yang mempunyai arti khusus.
Misalnya:
Setiap hari saya makan songkolo.

13. TANDA PETIK TUNGGAL
·        Mengapit petikan yang tersusun di dalam petikan lain.
Misalnya:
“ada bunyi ’kring-kring’ dari handphonemu” kata sally.
·        Mengapit makna, terjemahan, atau penjelasan kata ungkapan asing.
Misalnya:
Di pintu supermarket selalu ada kata push’dorong’.

14. TANDA GARIS MIRING
·        Dipakai dalam nomor surat dan nomor pada kalimat dan penanda masa satu tahun yang terbagi dalam dua tahun takwim.
Misalnya:
2009/2011
·        Dipakai sebagai pengganti kata dan atau tiap.
Misalnya:
Sayur bayam seharga Rp.2.000/ikat

15. TANDA PENYINGKAT ATAU APOSTROF
·        Menunjukkan penghilangan bagian kata atau bagian angka tahun.
Misalnya:
Gunung pun ‘kan kudaki demi mendapatkan hatimu.












Tidak ada komentar:

Posting Komentar