NAMA : NUR ARSYI
KURNAENI. S
KELAS : BUSINESS
ENGLISH (A)
NIM : 1252132036
BIBLIOGRAFI
A.
PENGERTIAN BIBLIOGRAFI
Bibliografi
adalah sebuah daftar pustaka yang didalamnya berisi judul buku, makalah,
artikel dan yang lainnya yang memiliki hubungan erat dengan sebuah
karangan. Dengan adanya daftar pustaka
tersebut kita dapat melihat kembali
darimana sumber karangan asli tersebut. Bibliografi juga berfungsi sebagai
pelengkap sebuah buku atau artikel, maksudnya jika seseorang yang membaca
karangan buku tersebut ingin mengetahui lebih dalam tentang referensi yang
dipakai si penulis, hal tersebut akan lebih mudah didapat karena didalam
bibliografi dipaparkan keterangan-keterangan yang lengkap mengenai buku atau
karangan tersebut. (Meugah : 2011)
B. JENIS-JENIS BIBLIOGRAFI
“Jenis-Jenis Bibliografi
Jenis bibliografi yang dihasilkan dalam pembuatan publikasi sekunder akan
tergantung pada jenis pustaka yang akan didaftar. Misalnya akan dibuat daftar
yang berasal dari deskripsi katalog buku yang dimiliki perpustakaan, maka
daftar tersebut dapat dinamakan daftar katalog. Sementara jika daftar yang
disusun berdasarkan judul artikel suatu majalah, maka daftar tersebut dapat
disebut daftar isi.” (Wikipedia : 2012)
1)
Dari
segi cara penyajian dan uraian deskripsinya bibliografi terbagi menjadi :
a.
Bibliografi
deskriptif
“Yaitu
bibliografi yang dilengakapi deskripsi singkat yang didapat dari gambaran fisik
yang tertera atau tertulis dalam bahan pustaka. Seperti judul buku atau
majalah, judul artikel, nama pengarang, data terbitan (impresium), kolasi serta
kata kunci dan abstrak yang tertulis”. (Wikipedia
: 2012)
b. Bibliografi evaluatif
“Yaitu
bibliografi yang dilengkapi dengan evaluasi tentang suatu bahan pustaka.
Evaluasi ini biasanya mencakup penilaian terhadap isi suatu bahan pustaka atau
artikel.” (Wikipedia : 2012)
2)
Dari
segi cakupannya bibliografi terbagi menjadi :
a. Bibliografi retrospektif
“Yaitu
jenis bibliografi yang mencatat bahan pustaka yang telah diterbitkan pada jaman
yang lampau. Misalnya “Bibliografi sejarah perang Dipenogoro”.” (Wikipedia : 2012)
b. Bibliografi terkini/current
“Yaitu
jenis bibliografi yang mencatat terbitan yang sedang atau masih terbit saat
ini. Contohnya Ulrich’s International Periodicals Directory”. (Wikipedia : 2012)
c. Bibliografi selektif
“Yaitu
jenis bibliografi yang mencatat terbitan tertentu dengan tujuan tertentu.
Misalnya “Buku bacaan terpilih untuk anak usia pra sekolah”.” (Wikipedia : 2012)
d. Bibliografi subjek
“Yaitu
jenis bibliografi yang mencatat bahan pustaka atau artikel pada bidang ilmu dan
subjek tertentu. Misalnya “Bibliografi khusus ternak kelinci”.” (Wikipedia : 2012)
e. Bibliografi nasional
“Yaitu
jenis bibliografi yang mencatat terbitan suatu negara atau daerah regional
tertentu. Contohnya “Bibliografi Nasional Indonesia”. Penentuan cakupan/topik
suatu bibliografi ditentukan berdasarkan berbagai pertimbangan antara
lain :
-
Permintaan
pengguna
-
Topik yang sedang
berkembang atau yang banyak diperlukan saat itu
-
Dokumentasi
koleksi yang dimiliki
-
Mandat instansi.”
(Wikipedia : 2012)
C.
TATA CARA DAN CONTOH PENULISAN
BIBLIOGRAFI
1. Jika buku menjadi sumber acuan, kita
harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
1)
“Nama pengarang
dibalik (berdasarkan nama keluarga, nama belakang) kecuali nama Tionghoa. Nama
ditulis lengkap tanpa menyebutkan gelar.” (Alfiansyah
: 2009)
Contoh
:
“Cio Sin Kim tetap Cio Sin Kim.” (Alfiansyah : 2009)
2) “Jika dalam buku yang diacu itu tercantum nama editor,
penulisannya dilakukan dengan menambahkan singkatan (Ed.).” (Alfiansyah : 2009)
Contoh:
“Mahaso, Ode (Ed.). 1997.” (Alfiansyah : 2009)
3)
“Jika pengarang terdiri dari dua orang, nama orang pertama dibalik sedangkan
nama orang kedua tetap. Di antara kedua nama pengarang itu digunakan kata
penghubung “dan”. Jika lebih dari tiga orang, ditulis nama pengarang pertama
yang dibalik lalu ditambahkan singkatan “dkk” (dan kawan-kawan).” (Alfiansyah : 2009)
Contoh:
“Sumardjan, Selo dan Marta Susilo.” (Alfiansyah : 2009)
4)
“Jika beberapa buku ditulis oleh seorang pengarang, nama pengarang cukup
ditulis sekali pada buku yang disebut pertama. Selanjutnya cukup dibuat garis
sepanjang 10 ketukan dan diakhiri dengan tanda titik. Setelah nama penga-rang,
cantumkan tahun terbit dengan dibubuhkan tanda titik. Jika tahunnya berbeda,
penyusunan daftar pustaka dilakukan dengan urutan berdasarkan yang paling lama
ke yang paling baru.” (Alfiansyah : 2009)
Contoh:
“ _________ . 1984.” (Alfiansyah : 2009)
“Jika
diterbitkan pada tahun yang sama, penempatan urutannya berdasarkan pola abjad
judul buku. Kriteria pembedaannya adalah setelah tahun terbit dibubuhkan huruf,
misalnya a, b, c tanpa jarak.” (Alfiansyah
: 2009)
Contoh:
“Bakri, Oemar. 1987a.”
(Alfiansyah : 2009)
“__________ . 1987b.” (Alfiansyah : 2009)
5)
“Jika buku yang dijadikan bahan pustaka itu tidak menyebutkan tahun terbitnya,
dalam penyusunan daftar pustaka disebutkan “Tanpa Tahun”. Kedua kata itu
diawali dengan huruf kapital.” (Alfiansyah
: 2009)
Contoh:
“Johan, Untung. Tanpa Tahun.” (Alfiansyah : 2009)
6)
“Judul buku ditempatkan sesudah tahun terbit dengan dicetak miring atau diberi
garis bawah. Judul ditulis dengan huruf kapital pada awal kata yang bukan kata
tugas.” (Alfiansyah : 2009)
Contoh:
- Keraf, Gorys. 1979. Lebih Lanjut
dengan Microsoft Word 97 atau
Keraf, Gorys. 1979.
Lebih Lanjut dengan Microsoft Word 97.”
(Alfiansyah : 2009)
7)
“Laporan penelitian, disertasi, tesis, skripsi, atau artikel yang belum
diterbitkan, di dalam daftar pustaka ditulis dalam tanda petik.” (Alfiansyah : 2009)
Contoh:
“Noprisal, Hendra. 1984. “Pembangunan Ekonomi Nasional”.”
(Alfiansyah : 2009)
8)
“Unsur-unsur keterangan seperti jilid, edisi, ditempatkan sesudah judul. Keterangan itu ditulis dengan huruf kapital
pada awal kata dan diakhiri dengan tanda
titik. Jika sumber acuan itu berbahasa asing, unsur-unsur keterangan
diindonesiakan, seperti “edition” menjadi edisi, “volume” menjadi jilid.” (Alfiansyah : 2009)
Contoh:
“Mochtar, Isa. 1983. Pengantar Ekonomi.
Cetakan Kedua.” (Alfiansyah : 2009)
“Rowe, D. dan I. Alexander. 1967. Selling Industrial
Product. Edisi Kedua.” (Alfiansyah :
2009)
9)
“Tempat terbit sumber acuan, baik buku maupun terbitan lainnya ditempatkan
setelah judul atau keterangan judul (misalnya jilid, edisi, nomor majalah).
Sesudah tempat terbit dituliskan nama penerbit dengan dipisahkan tanda titik
dua, kemudian diikuti dengan tanda titik. Jika lembaga penerbit dijadikan nama
pengarang (ditempatkan pada lajur pertama), maka tidak perlu disebutkan nama
penerbit lagi. Daftar Pustaka tidak diberi penomoran. Pengurutannya berdasarkan
nama pengarang.” (Alfiansyah : 2009)
Contoh:
“Koentjaraningrat (Ed.). 1977. Metode-metode Penelitian Masyarakat.
“Koentjaraningrat (Ed.). 1977. Metode-metode Penelitian Masyarakat.
Jakarta: Gramedia.” (Alfiansyah : 2009)
2.
Jika surat kabar
sebagai sumber acuan :
“Jika surat kabar menjadi sumber acuan,
kita harus memperhatikan unsur-unsur
beserta urutannya yang perlu disebutkan dalam daftar pustaka sebagai
berikut :
1. nama pengarang,
2. tahun terbit,
3. judul artikel,
4. judul surat kabar,
5. tanggal terbit, dan
6. tempat terbit.” (Alfiansyah : 2009)
2. tahun terbit,
3. judul artikel,
4. judul surat kabar,
5. tanggal terbit, dan
6. tempat terbit.” (Alfiansyah : 2009)
Contoh:
“Tabah,
Anton. 1984. “Polwan semakin efektif dalam Penegakan Hukum”. Dalam Sinar
Harapan, 1 September 1984. Jakarta.” (Alfiansyah
: 2009)
3.
Jika Internet sebagai
sumber acuan :
“Penulisan
daftar pustaka dalam pengambilan data dari internet, pertama; tulis
nama, kedua; tulis (tahun buku atau tulisan
dibuat dalam tanda kurung) setelah itu
beri (tanda titik), ketiga; tulis judul
buku/tulisannya lalu beri (tanda titik) lagi,
keempat; tulis alamat websitenya gunakan kata
(from) untuk awal judul web dll
setelah itu beri tanda koma, kelima; tulis
tanggal pengambilan data tersebut ok.” (Faisal : 2009)
Contoh :
“Albarda (2004). Strategi Implementasi TI untuk
Tata Kelola Organisasi (IT Governance). From http://rachdian.com/index2.php?option=com_docman&task=doc_view&gid=27&Itemid=30, 3 August 2008.” (Faisal
: 2009)
4.
Jika skripsi
sebagai sumber acuan :
“Nama
penulis ditulis paling depan, diikuti tahun yang tercantum pada sampul, judul skripsi, tesis atau disertasi ditulis dengan
cetak miring diikuti dengan pernyataan skripsi, tesis, atau disertasi tidak
diterbitkan, nama kota tempat perguruan tinggi, dan nama fakultas serta
nama perguruan tinggi.” (Daud : 2010)
Contoh:
“Pangribun, T., 1992. Perkembangan Kompetensi Kewacanaan
Pembelajaran Bahasa
Inggris di
LPTK. Disertasitidakditerbitkan. Malang:
Program Pascasarjana
IKIP MALANG.” (Daud :
2010)
“Darmawan, D. P., 2001. Ketahanan Pangan Rumahtangga
Tanidalam Konteks
Pertanian Berkelanjutan:Suatu Analisis
Programasi Linier di Pedesaan
Bali, Jawa Timur, dan
Yogyakarta.
Disertasitidakdipublikasikan.
Yogyakarta: Program Studi Ekonomi Pertanian, UGM.” (Daud : 2010)
5.
Jika Makalah sebagai
sumber acuan :
“Nama
penulis ditulis paling depan, dilanjutkan dengan tahun, judul makalah ditulis
dengan cetak miring, kemudian diikuti pernyataan "Makalah disajikan dalam
...", nama pertemuan, lembag apenyelenggara, tempat penyelenggaraan, dan
tanggal serta bulannya.” (Daud : 2010)
Contoh
:
“Huda,
N., 1991. Penulisan Laporan Penelitian untuk Jurnal. Makalah disajikan
dalam Lokakarya Penelitian
Tingkat Dasar bagi Dosen PTN dan PTS di
Malang
Angkatan XIV, Pusat Penelitian IKIP MALANG, Malang, 12 Juli.”
(Daud : 2010)
“Karim,
Z., 1987. Tatakota di Negara-negara Berkembang. Makalah disajikan dalam
Seminar
Tata Kota, BAPPEDA Jawa Timur, Surabaya, 1-2 September.”
(Daud : 2010)
DAFTAR PUSTAKA
Alfiansyah.2009.artikel
http://www.sentra-edukasi.com/2009/10/membuat-menulis-daftar-pustaka.html Oktober 2009
Daud.2010.catatan. http://daudp65.byethost4.com/mki/mki52.htm
2010
Faisal.2009.catatan.
http://faisal14.wordpress.com/2009/03/02/cara-menulis-daftar-pustaka/ 02 Maret 2009
Meugah.2011.artikel. http://meugah.com/pendidikan/bibliografi.htm
27 Desember 2011
Wikipedia.bibliografi.
http://id.wikipedia.org/wiki/Bibliografi
03 Oktober 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar