Powered By Blogger

Rabu, 03 Oktober 2012

BIBLIOGRAFI. NUR ARSYI KURNAENI S


NAMA  : NUR ARSYI KURNAENI. S
KELAS    : BUSINESS ENGLISH (A)
NIM       : 1252132036
BIBLIOGRAFI

A.     PENGERTIAN BIBLIOGRAFI
Bibliografi adalah sebuah daftar pustaka yang didalamnya berisi judul buku, makalah, artikel dan yang lainnya yang memiliki hubungan erat dengan sebuah karangan.  Dengan adanya daftar pustaka tersebut  kita dapat melihat kembali darimana sumber karangan asli tersebut. Bibliografi juga berfungsi sebagai pelengkap sebuah buku atau artikel, maksudnya jika seseorang yang membaca karangan buku tersebut ingin mengetahui lebih dalam tentang referensi yang dipakai si penulis, hal tersebut akan lebih mudah didapat karena didalam bibliografi dipaparkan keterangan-keterangan yang lengkap mengenai buku atau karangan tersebut. (Meugah : 2011)

B.      JENIS-JENIS BIBLIOGRAFI
“Jenis-Jenis Bibliografi Jenis bibliografi yang dihasilkan dalam pembuatan publikasi sekunder akan tergantung pada jenis pustaka yang akan didaftar. Misalnya akan dibuat daftar yang berasal dari deskripsi katalog buku yang dimiliki perpustakaan, maka daftar tersebut dapat dinamakan daftar katalog. Sementara jika daftar yang disusun berdasarkan judul artikel suatu majalah, maka daftar tersebut dapat disebut daftar isi.” (Wikipedia : 2012)

1)        Dari segi cara penyajian dan uraian deskripsinya bibliografi terbagi menjadi :
a.      Bibliografi deskriptif

“Yaitu bibliografi yang dilengakapi deskripsi singkat yang didapat dari gambaran fisik yang tertera atau tertulis dalam bahan pustaka. Seperti judul buku atau majalah, judul artikel, nama pengarang, data terbitan (impresium), kolasi serta kata kunci dan abstrak yang tertulis”. (Wikipedia : 2012)

b.      Bibliografi evaluatif
“Yaitu bibliografi yang dilengkapi dengan evaluasi tentang suatu bahan pustaka. Evaluasi ini biasanya mencakup penilaian terhadap isi suatu bahan pustaka atau artikel.” (Wikipedia : 2012)

2)        Dari segi cakupannya bibliografi terbagi menjadi :
a.      Bibliografi retrospektif
“Yaitu jenis bibliografi yang mencatat bahan pustaka yang telah diterbitkan pada jaman yang lampau. Misalnya “Bibliografi sejarah perang Dipenogoro”.” (Wikipedia : 2012)

b.      Bibliografi terkini/current
“Yaitu jenis bibliografi yang mencatat terbitan yang sedang atau masih terbit saat ini. Contohnya Ulrich’s International Periodicals Directory”. (Wikipedia : 2012)

c.       Bibliografi selektif 
“Yaitu jenis bibliografi yang mencatat terbitan tertentu dengan tujuan tertentu. Misalnya “Buku bacaan terpilih untuk anak usia pra sekolah”.” (Wikipedia : 2012)

d.      Bibliografi subjek 
“Yaitu jenis bibliografi yang mencatat bahan pustaka atau artikel pada bidang ilmu dan subjek tertentu. Misalnya “Bibliografi khusus ternak kelinci”.” (Wikipedia : 2012)

e.      Bibliografi nasional
“Yaitu jenis bibliografi yang mencatat terbitan suatu negara atau daerah regional tertentu. Contohnya “Bibliografi Nasional Indonesia”. Penentuan cakupan/topik suatu bibliografi ditentukan berdasarkan berbagai pertimbangan antara lain :
-          Permintaan pengguna
-          Topik yang sedang berkembang atau yang banyak diperlukan saat itu
-          Dokumentasi koleksi yang dimiliki
-          Mandat instansi.” (Wikipedia : 2012)

C.      TATA CARA DAN CONTOH PENULISAN BIBLIOGRAFI
1.      Jika buku menjadi sumber acuan, kita harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
1)      “Nama pengarang dibalik (berdasarkan nama keluarga, nama belakang) kecuali nama Tionghoa. Nama ditulis lengkap tanpa menyebutkan gelar.” (Alfiansyah : 2009)
Contoh :
   “Cio Sin Kim tetap Cio Sin Kim.” (Alfiansyah : 2009)

2) “Jika dalam buku yang diacu itu tercantum nama editor, penulisannya dilakukan dengan menambahkan singkatan (Ed.).” (Alfiansyah : 2009)
 Contoh:
                                       “Mahaso, Ode (Ed.). 1997.” (Alfiansyah : 2009)
3) “Jika pengarang terdiri dari dua orang, nama orang pertama dibalik sedangkan nama orang kedua tetap. Di antara kedua nama pengarang itu digunakan kata penghubung “dan”. Jika lebih dari tiga orang, ditulis nama pengarang pertama yang dibalik lalu ditambahkan singkatan “dkk” (dan kawan-kawan).” (Alfiansyah : 2009)
Contoh:
“Sumardjan, Selo dan Marta Susilo.” (Alfiansyah : 2009)
4) “Jika beberapa buku ditulis oleh seorang pengarang, nama pengarang cukup ditulis sekali pada buku yang disebut pertama. Selanjutnya cukup dibuat garis sepanjang 10 ketukan dan diakhiri dengan tanda titik. Setelah nama penga-rang, cantumkan tahun terbit dengan dibubuhkan tanda titik. Jika tahunnya berbeda, penyusunan daftar pustaka dilakukan dengan urutan berdasarkan yang paling lama ke yang paling baru.” (Alfiansyah : 2009)
Contoh:
“ _________ . 1984.” (Alfiansyah : 2009)
“Jika diterbitkan pada tahun yang sama, penempatan urutannya berdasarkan pola abjad judul buku. Kriteria pembedaannya adalah setelah tahun terbit dibubuhkan huruf, misalnya a, b, c tanpa jarak.” (Alfiansyah : 2009)
Contoh:
“Bakri, Oemar. 1987a.” (Alfiansyah : 2009)
“__________ . 1987b.” (Alfiansyah : 2009)
5) “Jika buku yang dijadikan bahan pustaka itu tidak menyebutkan tahun terbitnya, dalam penyusunan daftar pustaka disebutkan “Tanpa Tahun”. Kedua kata itu diawali dengan huruf kapital.” (Alfiansyah : 2009)
Contoh:
“Johan, Untung. Tanpa Tahun.” (Alfiansyah : 2009)
6) “Judul buku ditempatkan sesudah tahun terbit dengan dicetak miring atau diberi garis bawah. Judul ditulis dengan huruf kapital pada awal kata yang bukan kata tugas.” (Alfiansyah : 2009)
Contoh:
- Keraf, Gorys. 1979. Lebih Lanjut dengan Microsoft Word 97 atau
  Keraf, Gorys. 1979. Lebih Lanjut dengan Microsoft Word 97.”
  (Alfiansyah : 2009)
7) “Laporan penelitian, disertasi, tesis, skripsi, atau artikel yang belum diterbitkan, di dalam daftar pustaka ditulis dalam tanda petik.” (Alfiansyah : 2009)
Contoh:
“Noprisal, Hendra. 1984. “Pembangunan Ekonomi Nasional”.”
  (Alfiansyah : 2009)
8) “Unsur-unsur keterangan seperti jilid, edisi, ditempatkan sesudah judul.   Keterangan itu ditulis dengan huruf kapital pada awal kata dan diakhiri dengan   tanda titik. Jika sumber acuan itu berbahasa asing, unsur-unsur keterangan diindonesiakan, seperti “edition” menjadi edisi, “volume” menjadi jilid.” (Alfiansyah : 2009)
  Contoh:
“Mochtar, Isa. 1983. Pengantar Ekonomi. Cetakan Kedua.” (Alfiansyah : 2009)
“Rowe, D. dan I. Alexander. 1967. Selling Industrial Product. Edisi Kedua.” (Alfiansyah : 2009)
9) “Tempat terbit sumber acuan, baik buku maupun terbitan lainnya ditempatkan setelah judul atau keterangan judul (misalnya jilid, edisi, nomor majalah). Sesudah tempat terbit dituliskan nama penerbit dengan dipisahkan tanda titik dua, kemudian diikuti dengan tanda titik. Jika lembaga penerbit dijadikan nama pengarang (ditempatkan pada lajur pertama), maka tidak perlu disebutkan nama penerbit lagi. Daftar Pustaka tidak diberi penomoran. Pengurutannya berdasarkan nama pengarang.” (Alfiansyah : 2009)
Contoh:
        “Koentjaraningrat (Ed.). 1977. Metode-metode Penelitian Masyarakat.
    Jakarta: Gramedia.” (Alfiansyah : 2009)

2.      Jika surat kabar sebagai sumber acuan :

“Jika surat kabar menjadi sumber acuan, kita harus memperhatikan unsur-unsur
  beserta urutannya yang perlu disebutkan dalam daftar pustaka sebagai berikut :
        1. nama pengarang,
        2. tahun terbit,
        3. judul artikel,
        4. judul surat kabar,
        5. tanggal terbit, dan
        6. tempat terbit.” (Alfiansyah : 2009)
Contoh:
“Tabah, Anton. 1984. “Polwan semakin efektif dalam Penegakan Hukum”. Dalam Sinar Harapan, 1 September 1984. Jakarta.” (Alfiansyah : 2009)

3.      Jika Internet sebagai sumber acuan :

“Penulisan daftar pustaka dalam pengambilan data dari internet, pertama; tulis
  nama, kedua; tulis (tahun buku atau tulisan dibuat dalam tanda kurung) setelah itu
 beri (tanda titik), ketiga; tulis judul buku/tulisannya lalu beri (tanda titik) lagi,
 keempat; tulis alamat websitenya gunakan kata (from) untuk awal judul web dll
 setelah itu beri tanda koma, kelima; tulis tanggal pengambilan data tersebut ok.” (Faisal : 2009)

   Contoh :
“Albarda (2004). Strategi Implementasi TI untuk Tata Kelola Organisasi (IT Governance). From http://rachdian.com/index2.php?option=com_docman&task=doc_view&gid=27&Itemid=30, 3 August 2008.” (Faisal : 2009)

4.      Jika skripsi sebagai sumber acuan :

“Nama penulis ditulis paling depan, diikuti tahun yang tercantum pada sampul, judul  skripsi, tesis atau disertasi ditulis dengan cetak miring diikuti dengan pernyataan skripsi, tesis, atau disertasi tidak diterbitkan, nama kota tempat perguruan tinggi, dan nama fakultas serta nama perguruan tinggi.” (Daud : 2010)
Contoh:
“Pangribun, T., 1992. Perkembangan Kompetensi Kewacanaan Pembelajaran Bahasa
         Inggris di LPTK. Disertasitidakditerbitkan. Malang: Program Pascasarjana
         IKIP MALANG.” (Daud : 2010)

“Darmawan, D. P., 2001. Ketahanan Pangan Rumahtangga Tanidalam Konteks 
                  Pertanian Berkelanjutan:Suatu Analisis Programasi Linier di Pedesaan
                  Bali, Jawa Timur, dan Yogyakarta. Disertasitidakdipublikasikan.
                  Yogyakarta: Program Studi Ekonomi Pertanian, UGM.” (Daud : 2010)

5.      Jika Makalah sebagai sumber acuan :

“Nama penulis ditulis paling depan, dilanjutkan dengan tahun, judul makalah ditulis dengan cetak miring, kemudian diikuti pernyataan "Makalah disajikan dalam ...", nama pertemuan, lembag apenyelenggara, tempat penyelenggaraan, dan tanggal serta bulannya.” (Daud : 2010)
Contoh :

“Huda, N., 1991. Penulisan Laporan Penelitian untuk Jurnal. Makalah disajikan
                  dalam Lokakarya Penelitian Tingkat Dasar bagi Dosen PTN dan PTS di
                 Malang Angkatan XIV, Pusat Penelitian IKIP MALANG, Malang, 12 Juli.”
                 (Daud : 2010)

“Karim, Z., 1987. Tatakota di Negara-negara Berkembang. Makalah disajikan dalam
                  Seminar Tata Kota, BAPPEDA Jawa Timur, Surabaya, 1-2 September.”
                  (Daud : 2010)


           


DAFTAR PUSTAKA


Daud.2010.catatan.  http://daudp65.byethost4.com/mki/mki52.htm   2010
Meugah.2011.artikel. http://meugah.com/pendidikan/bibliografi.htm  27 Desember 2011
Wikipedia.bibliografi. http://id.wikipedia.org/wiki/Bibliografi  03 Oktober 2012









Tidak ada komentar:

Posting Komentar