Powered By Blogger

Rabu, 03 Oktober 2012

bibliografi. Vivi Angraeni


NAMA       : VIVI ANGRAENI

NIM           :1252132017
KELAS       : BUSINESS ENGLISH (A)

TUGAS

1.      PENGERTIAN BIBLIOGRAFI
"Kata bibliografi berasal dari bahasa Yunani dengan akar kata Biblion: yang berarti buku dan Graphein: yang berarti menulis, maka kata Bibliografi secara harfiah berarti penulisan buku. Dalam hal ini maka bibliografi berarti kegiatan teknis membuat deskripsi untuk suatu cantuman tertulis atau pustaka yang telah diterbitkan, yang tersusun secara sistematik berupa daftar menurut aturan yang dikehendaki. Dengan demikian tujuan bibliofrafi adalah untuk mengetahui adanya suatu buku/pustaka atau sejumlah buku/pustaka yang pernah diterbitkan (Gus Palena, 2012)
Bibliografi (dari bahasa Yunani βιβλιογραφία, bibliographia, secara harfiah "penulisan buku"), sebagai sebuah praktik, adalah buku studi akademis seperti fisik, benda-benda budaya, dalam pengertian ini, juga dikenal sebagai bibliology (dari bahasa Yunani-λογία,-logia) . Secara keseluruhan, bibliografi tidak peduli dengan isi buku-buku sastra, melainkan lebih kepada "bookness" buku (wikipedia, 2012)
Sebuah bibliografi, produk dari praktik bibliografi, adalah daftar sistematis buku dan karya-karya lain seperti artikel jurnal. Bibliografi berkisar dari "karya dikutip" daftar di akhir buku dan artikel untuk menyelesaikan, publikasi independen. Sebagai karya-karya yang terpisah, mereka mungkin dalam volume terikat seperti yang ditunjukkan di sebelah kanan, atau terkomputerisasi database bibliografis. Sebuah katalog perpustakaan, meskipun tidak disebut sebagai bibliografi, adalah bibliografis di alam. Bibliografi karya-karya hampir selalu dianggap sebagai sumber tersier."


2.      JENIS-JENIS BIBLIOGRAFI
"Jenis bibliografi yang dihasilkan dalam pembuatan publikasi sekunder akan tergantung pada jenis pustaka yang akan didaftar. Misalnya akan dibuat daftar yang berasal dari deskripsi katalog buku yang dimiliki perpustakaan, maka daftar tersebut dapat dinamakan daftar katalog. Sementara jika daftar yang disusun berdasarkan judul artikel suatu majalah, maka daftar tersebut dapat disebut daftar isi.
Dari segi cara penyajian dan uraian deskripsinya, bibliografi dibagi menjadi:
a.       Bibliogrfi deskriptif:
Yaitu bibliografi yang dilengakapi deskripsi singkat yang didapat dari gambaran fisik yang tertera atau tertulis dalam bahan pustaka. Seperti judul buku atau majalah, judul artikel, nama pengarang, data terbitan (impresium), kolasi serta kata kunci dan abstrak yang tertulis.
b.       Bibliografi evaluatif: 
Yaitu bibliografi yang dilengkapi dengan evaluasi tentang suatu bahan pustaka. Evaluasi ini biasanya mencakup penilaian terhadap isi suatu bahan pustaka atau artikel.
Dari segi cakupanya, bibliografi dapat dibagi menjadi:
a.       Bibliografi retrospektif :
Yaitu jenis bibliografi yang mencatat bahan pustaka yang telah diterbitkan pada jaman yang lampau. 
Misalnya “Bibliografi sejarah perang Dipenogoro”
b.       Bibliografi terkini/current :
Yaitu jenis bibliografi yang mencatat terbitan yang sedang atau masih terbit saat ini.
Contohnya Ulrich’s International Periodicals Directory.
c.        Bibliografi selektif
Yaitu jenis bibliografi yang mencatat terbitan tertentu dengan tujuan tertentu.
Misalnya “Buku bacaan terpilih untuk anak usia pra sekolah”.
d.       Bibliografi subjek :
Yaitu jenis bibliografi yang mencatat bahan pustaka atau artikel pada bidang ilmu dan subjek tertentu. Misalnya “Bibliografi khusus ternak kelinci”.
e.        Biliografi nasional :
Yaitu jenis bibliografi yang mencatat terbitan suatu negara atau daerah regional tertentu. Contohnya “Bibliografi Nasional Indonesia”.


3.      TATA CARA PENULISAN BIBLIOGRAFI YANG DIAMBIL DARI BUKU, , MAJALAH, KORAN, DAN INTERNET BESERTA CONTOH BIBLIOGRAFI
a.      Buku sebagai Sumber Acuan
"Jika buku menjadi sumber acuan, kita harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut.
1)      Nama pengarang dibalik (berdasarkan nama keluarga, nama belakang) kecuali nama Tionghoa. Nama ditulis lengkap tanpa menyebutkan gelar.
Contoh:
- Masri Singarimbun menjadi Singarimbun, Masri
- Y.B. Mangunwijaya menjadi Mangunwijaya, Y.B.
- Cio Sin Kim tetap Cio Sin Kim

2)      Jika dalam buku yang diacu itu tercantum nama editor, penulisannya dilakukan dengan menambahkan singkatan (Ed.).
Contoh:
- Mahaso, Ode (Ed.). 1997.

3)      Jika pengarang terdiri dari dua orang, nama orang pertama dibalik sedangkan nama orang kedua tetap. Di antara kedua nama pengarang itu digunakan kata penghubung “dan”. Jika lebih dari tiga orang, ditulis nama pengarang pertama yang dibalik lalu ditambahkan singkatan “dkk” (dan kawan-kawan).
Contoh:
Sumardjan, Selo dan Marta Susilo.
4)      Jika beberapa buku ditulis oleh seorang pengarang, nama pengarang cukup ditulis sekali pada buku yang disebut pertama. Selanjutnya cukup dibuat garis sepanjang 10 ketukan dan diakhiri dengan tanda titik. Setelah nama penga-rang, cantumkan tahun terbit dengan dibubuhkan tanda titik. Jika tahunnya berbeda, penyusunan daftar pustaka dilakukan dengan urutan berdasarkan yang paling lama ke yang paling baru.
Contoh:
- Keraf, Gorys. 1979.
- _________ . 1982.
- _________ . 1984.
Jika diterbitkan pada tahun yang sama, penempatan urutannya berdasarkan pola abjad judul buku. Kriteria pembedaannya adalah setelah tahun terbit dibubuhkan huruf, misalnya a, b, c tanpa jarak.
Contoh:
- Bakri, Oemar. 1987a.
- __________ . 1987b.

5)      Jika buku yang dijadikan bahan pustaka itu tidak menyebutkan tahun terbitnya, dalam penyusunan daftar pustaka disebutkan “Tanpa Tahun”. Kedua kata itu diawali dengan huruf kapital.
Contoh:
- Johan, Untung. Tanpa Tahun.

6)      Judul buku ditempatkan sesudah tahun terbit dengan dicetak miring atau diberi garis bawah. Judul ditulis dengan huruf kapital pada awal kata yang bukan kata tugas.
Contoh:
- Keraf, Gorys. 1979. Lebih Lanjut dengan Microsoft Word 97 atau
- Keraf, Gorys. 1979. Lebih Lanjut dengan Microsoft Word 97

7)      Laporan penelitian, disertasi, tesis, skripsi, atau artikel yang belum diterbitkan, di dalam daftar pustaka ditulis dalam tanda petik.
Contoh:
- Noprisal, Hendra. 1984. “Pembangunan Ekonomi Nasional”.

8)      Unsur-unsur keterangan seperti jilid, edisi, ditempatkan sesudah judul. Keterangan itu ditulis dengan huruf kapital pada awal kata dan diakhiri dengan tanda titik. Jika sumber acuan itu berbahasa asing, unsur-unsur keterangan diindonesiakan, seperti “edition” menjadi edisi, “volume” menjadi jilid.
Contoh:
- Mochtar, Isa. 1983. Pengantar Ekonomi. Cetakan Kedua.
- Rowe, D. dan I. Alexander. 1967. Selling Industrial Product. Edisi Kedua.

9)      Tempat terbit sumber acuan, baik buku maupun terbitan lainnya ditempatkan setelah judul atau keterangan judul (misalnya jilid, edisi, nomor majalah). Sesudah tempat terbit dituliskan nama penerbit dengan dipisahkan tanda titik dua, kemudian diikuti dengan tanda titik.
Jika lembaga penerbit dijadikan nama pengarang (ditempatkan pada lajur pertama), maka tidak perlu disebutkan nama penerbit lagi.

Daftar Pustaka tidak diberi penomoran. Pengurutannya berdasarkan nama pengarang.
Contoh:
Ananta Toer, Pramoedya. 2001. Perawan Remaja dalam Cengkeraman Militer. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia.
Biro Pusat Statistik. 1963. Statistical Pocketbook of Indonesia. Jakarta.
Koentjaraningrat (Ed.). 1977. Metode-metode Penelitian Masyarakat. Jakarta: Gramedia."
b.      Majalah sebagai Sumber Acuan
"Jika majalah menjadi sumber acuan, kita harus memperhatikan unsur-unsur beserta urutannya yang perlu disebutkan dalam daftar pustaka sebagai berikut:
1)      nama pengarang,
2)      tahun terbit,
3)      judul artikel,
4)       judul majalah,
5)      bulan terbit (kalau ada),
6)      tahun terbitan yang keberapa (kalau ada),
7)       tempat terbit.
Contoh:
Nasution, Anwar. 1975. “Sistem Moneter Internasional”.Dalam Prisma, Desember, IV. Jakarta.

c.       Surat Kabar/ Koran sebagai Sumber Acuan
Jika surat kabar menjadi sumber acuan, kita harus memperhatikan
unsur-unsur beserta urutannya yang perlu disebutkan dalam
daftar pustaka sebagai berikut:

1) nama pengarang,
2) tahun terbit,
3) judul artikel,
4) judul surat kabar,
5) tanggal terbit, dan
6) tempat terbit.

Contoh:
Tabah, Anton. 1984. “Polwan semakin efektif dalam Penegakan Hukum”. Dalam Sinar Harapan, 1 September 1984. Jakarta.

d.      Internet sebagai Sumber acuan
Unsur – unsur yang dicantumkan dalam penulisan daftar pustaka dengan sumber informasi di internet adalah:
1)      Nama penulis yang diawali dengan penulisan nama keluarga
2)      Judul tulisan diletakkan diantara tanda kutip
3)      Jika karya tulis keseluruhan (jika ada) dengan huruf miring
4)      Data publikasi berisi protocol dan alamat, path, tanggal pesan, atau waktu akses dilakukan.
Contoh penulisan daftar pustaka dari internet.
a)      Dari WWW
Hasibuan, Rusli. “Menanam Jengkol di Bukit Kapur.” http://www.duniatani.or.id/riset/rusli/palawija_jengkol.html (diakses tanggal 12 Juni 2003)
b)      Dari file transfer protocol (kutipan yang diunduh melalui FTP)
Johnson-Eilola, Jordan. “Little Machine: rearticulating Hypertext Users.” FTP deadalis.com/pug cccc95/Johnson-eilola (diakses tanggal 10 Februari 1996)

c)      Dari surat elektronik (Ratron / email)
Rahman, Afif. “Proposal Buku Sekolah Murah Meriah.” afif-r23@dodols.com (diakses tanggal 22 September 2009)
Utorodewo, Felicia N. Bahasa Indonesia: Sebuah Pengantar Penulisan Ilmiah. Jakarta: Universitas Indonesia, 2007. (Dipakai di lingkungan UI)"







DAFTAR PUSTAKA




Tidak ada komentar:

Posting Komentar