NAMA :
VIVI ANGRAENI
NIM :1252132017
KELAS
: BUSINESS ENGLISH (A)
TUGAS
1.
PENGERTIAN
BIBLIOGRAFI
"Kata bibliografi berasal dari bahasa Yunani dengan akar kata
Biblion: yang berarti buku dan Graphein: yang berarti menulis, maka kata
Bibliografi secara harfiah berarti penulisan buku. Dalam hal ini maka
bibliografi berarti kegiatan teknis membuat deskripsi untuk suatu cantuman
tertulis atau pustaka yang telah diterbitkan, yang tersusun secara sistematik
berupa daftar menurut aturan yang dikehendaki. Dengan demikian tujuan
bibliofrafi adalah untuk mengetahui adanya suatu buku/pustaka atau sejumlah
buku/pustaka yang pernah diterbitkan (Gus
Palena, 2012)
Bibliografi (dari bahasa Yunani βιβλιογραφία,
bibliographia, secara harfiah "penulisan buku"), sebagai sebuah
praktik, adalah buku studi akademis seperti fisik, benda-benda budaya, dalam
pengertian ini, juga dikenal sebagai bibliology (dari bahasa Yunani-λογία,-logia) . Secara
keseluruhan, bibliografi tidak peduli dengan isi buku-buku sastra, melainkan
lebih kepada "bookness" buku (wikipedia, 2012)
Sebuah bibliografi,
produk dari praktik bibliografi, adalah daftar sistematis buku dan karya-karya
lain seperti artikel jurnal. Bibliografi berkisar dari "karya
dikutip" daftar di akhir buku dan artikel untuk menyelesaikan, publikasi
independen. Sebagai karya-karya yang terpisah, mereka mungkin dalam volume
terikat seperti yang ditunjukkan di sebelah kanan, atau terkomputerisasi
database bibliografis. Sebuah katalog perpustakaan, meskipun tidak disebut
sebagai bibliografi, adalah bibliografis di alam. Bibliografi karya-karya
hampir selalu dianggap sebagai sumber tersier."
2.
JENIS-JENIS
BIBLIOGRAFI
"Jenis bibliografi yang dihasilkan dalam pembuatan publikasi
sekunder akan tergantung pada jenis pustaka yang akan didaftar. Misalnya akan
dibuat daftar yang berasal dari deskripsi katalog buku yang dimiliki
perpustakaan, maka daftar tersebut dapat dinamakan daftar katalog. Sementara
jika daftar yang disusun berdasarkan judul artikel suatu majalah, maka daftar
tersebut dapat disebut daftar isi.
Dari segi cara penyajian dan uraian deskripsinya,
bibliografi dibagi menjadi:
a. Bibliogrfi deskriptif:
Yaitu bibliografi yang dilengakapi deskripsi singkat yang
didapat dari gambaran fisik yang tertera atau tertulis dalam bahan
pustaka. Seperti judul buku atau majalah, judul artikel, nama pengarang,
data terbitan (impresium), kolasi serta kata kunci dan abstrak yang
tertulis.
b.
Bibliografi evaluatif:
Yaitu bibliografi yang dilengkapi dengan evaluasi tentang
suatu bahan pustaka. Evaluasi ini biasanya mencakup penilaian terhadap isi
suatu bahan pustaka atau artikel.
Dari
segi cakupanya, bibliografi dapat dibagi menjadi:
a. Bibliografi retrospektif :
Yaitu jenis bibliografi yang mencatat bahan pustaka yang
telah diterbitkan pada jaman yang lampau.
Misalnya
“Bibliografi sejarah perang Dipenogoro”
b. Bibliografi terkini/current :
Yaitu
jenis bibliografi yang mencatat terbitan yang sedang atau masih terbit saat
ini.
Contohnya Ulrich’s International Periodicals Directory.
Contohnya Ulrich’s International Periodicals Directory.
c.
Bibliografi selektif
Yaitu jenis bibliografi yang mencatat terbitan tertentu
dengan tujuan tertentu.
Misalnya “Buku bacaan terpilih untuk anak usia pra sekolah”.
d. Bibliografi subjek :
Yaitu
jenis bibliografi yang mencatat bahan pustaka atau artikel pada bidang ilmu
dan subjek tertentu. Misalnya “Bibliografi khusus ternak kelinci”.
e.
Biliografi nasional :
Yaitu jenis bibliografi yang mencatat terbitan suatu negara
atau daerah regional tertentu. Contohnya “Bibliografi Nasional Indonesia”.
3. TATA
CARA PENULISAN BIBLIOGRAFI YANG DIAMBIL DARI BUKU, , MAJALAH, KORAN, DAN INTERNET
BESERTA CONTOH BIBLIOGRAFI
a. Buku
sebagai Sumber Acuan
"Jika buku
menjadi sumber acuan, kita harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut.
1)
Nama pengarang dibalik (berdasarkan
nama keluarga, nama belakang) kecuali nama Tionghoa. Nama ditulis lengkap tanpa
menyebutkan gelar.
Contoh:
- Masri Singarimbun menjadi Singarimbun, Masri
- Y.B. Mangunwijaya menjadi Mangunwijaya, Y.B.
- Cio Sin Kim tetap Cio Sin Kim
2)
Jika dalam buku yang diacu itu
tercantum nama editor, penulisannya dilakukan dengan menambahkan singkatan
(Ed.).
Contoh:
- Mahaso, Ode (Ed.). 1997.
3)
Jika pengarang terdiri dari dua
orang, nama orang pertama dibalik sedangkan nama orang kedua tetap. Di antara
kedua nama pengarang itu digunakan kata penghubung “dan”. Jika lebih dari tiga
orang, ditulis nama pengarang pertama yang dibalik lalu ditambahkan singkatan
“dkk” (dan kawan-kawan).
Contoh:
Sumardjan, Selo dan Marta Susilo.
4)
Jika beberapa buku ditulis oleh
seorang pengarang, nama pengarang cukup ditulis sekali pada buku yang disebut
pertama. Selanjutnya cukup dibuat garis sepanjang 10 ketukan dan diakhiri
dengan tanda titik. Setelah nama penga-rang, cantumkan tahun terbit dengan
dibubuhkan tanda titik. Jika tahunnya berbeda, penyusunan daftar pustaka
dilakukan dengan urutan berdasarkan yang paling lama ke yang paling baru.
Contoh:
- Keraf, Gorys. 1979.
- _________ . 1982.
- _________ . 1984.
Jika diterbitkan pada tahun yang sama, penempatan urutannya
berdasarkan pola abjad judul buku. Kriteria pembedaannya adalah setelah tahun
terbit dibubuhkan huruf, misalnya a, b, c tanpa jarak.
Contoh:
- Bakri, Oemar. 1987a.
- __________ . 1987b.
5)
Jika buku yang dijadikan bahan
pustaka itu tidak menyebutkan tahun terbitnya, dalam penyusunan daftar pustaka
disebutkan “Tanpa Tahun”. Kedua kata itu diawali dengan huruf kapital.
Contoh:
- Johan, Untung. Tanpa Tahun.
6)
Judul buku ditempatkan sesudah tahun
terbit dengan dicetak miring atau diberi garis bawah. Judul ditulis dengan
huruf kapital pada awal kata yang bukan kata tugas.
Contoh:
- Keraf, Gorys. 1979. Lebih Lanjut dengan Microsoft Word 97
atau
- Keraf, Gorys. 1979. Lebih Lanjut dengan Microsoft Word 97
7)
Laporan penelitian, disertasi,
tesis, skripsi, atau artikel yang belum diterbitkan, di dalam daftar pustaka
ditulis dalam tanda petik.
Contoh:
-
Noprisal, Hendra. 1984. “Pembangunan Ekonomi Nasional”.
8)
Unsur-unsur keterangan seperti
jilid, edisi, ditempatkan sesudah judul. Keterangan itu ditulis dengan huruf
kapital pada awal kata dan diakhiri dengan tanda titik. Jika sumber acuan itu
berbahasa asing, unsur-unsur keterangan diindonesiakan, seperti “edition”
menjadi edisi, “volume” menjadi jilid.
Contoh:
- Mochtar, Isa. 1983. Pengantar Ekonomi. Cetakan Kedua.
- Rowe, D. dan I. Alexander. 1967. Selling Industrial
Product. Edisi Kedua.
9)
Tempat terbit sumber acuan, baik
buku maupun terbitan lainnya ditempatkan setelah judul atau keterangan judul
(misalnya jilid, edisi, nomor majalah). Sesudah tempat terbit dituliskan nama
penerbit dengan dipisahkan tanda titik dua, kemudian diikuti dengan tanda
titik.
Jika lembaga penerbit dijadikan nama pengarang (ditempatkan
pada lajur pertama), maka tidak perlu disebutkan nama penerbit lagi.
Daftar Pustaka tidak diberi penomoran. Pengurutannya
berdasarkan nama pengarang.
Contoh:
Ananta Toer, Pramoedya. 2001.
Perawan Remaja dalam Cengkeraman Militer. Jakarta: Kepustakaan Populer
Gramedia.
Biro Pusat Statistik. 1963.
Statistical Pocketbook of Indonesia. Jakarta.
Koentjaraningrat (Ed.). 1977. Metode-metode Penelitian Masyarakat. Jakarta: Gramedia."
Koentjaraningrat (Ed.). 1977. Metode-metode Penelitian Masyarakat. Jakarta: Gramedia."
b. Majalah sebagai Sumber Acuan
"Jika majalah menjadi sumber acuan, kita harus memperhatikan
unsur-unsur beserta urutannya yang perlu disebutkan dalam daftar pustaka
sebagai berikut:
1)
nama pengarang,
2)
tahun terbit,
3)
judul artikel,
4)
judul majalah,
5)
bulan terbit (kalau ada),
6)
tahun terbitan yang keberapa (kalau
ada),
7)
tempat terbit.
Contoh:
Nasution, Anwar. 1975. “Sistem Moneter Internasional”.Dalam
Prisma, Desember, IV. Jakarta.
c. Surat Kabar/ Koran sebagai Sumber Acuan
Jika
surat kabar menjadi sumber acuan, kita harus memperhatikan
unsur-unsur beserta urutannya yang perlu disebutkan dalam
daftar pustaka sebagai berikut:
daftar pustaka sebagai berikut:
1) nama pengarang,
2) tahun terbit,
3) judul artikel,
4) judul surat kabar,
5) tanggal terbit, dan
6) tempat terbit.
Contoh:
Tabah, Anton. 1984. “Polwan semakin efektif dalam Penegakan
Hukum”. Dalam Sinar Harapan, 1 September 1984. Jakarta.
d. Internet
sebagai Sumber acuan
Unsur – unsur yang dicantumkan dalam penulisan daftar
pustaka dengan sumber informasi di internet adalah:
1)
Nama penulis yang diawali dengan
penulisan nama keluarga
2)
Judul tulisan diletakkan diantara
tanda kutip
3)
Jika karya tulis keseluruhan (jika
ada) dengan huruf miring
4)
Data publikasi berisi protocol dan
alamat, path, tanggal pesan, atau waktu akses dilakukan.
Contoh
penulisan daftar pustaka dari internet.
a)
Dari WWW
Hasibuan, Rusli. “Menanam Jengkol di
Bukit Kapur.” http://www.duniatani.or.id/riset/rusli/palawija_jengkol.html
(diakses tanggal 12 Juni 2003)
b)
Dari file transfer protocol (kutipan
yang diunduh melalui FTP)
Johnson-Eilola, Jordan. “Little
Machine: rearticulating Hypertext Users.” FTP deadalis.com/pug
cccc95/Johnson-eilola (diakses tanggal 10 Februari 1996)
c)
Dari surat elektronik (Ratron /
email)
Rahman, Afif. “Proposal Buku Sekolah
Murah Meriah.” afif-r23@dodols.com (diakses tanggal 22 September 2009)
Utorodewo, Felicia N. Bahasa
Indonesia: Sebuah Pengantar Penulisan Ilmiah. Jakarta: Universitas
Indonesia, 2007. (Dipakai di lingkungan UI)"
DAFTAR
PUSTAKA
Gus Palena. 2012. http://guspalenatiolen.blogspot.com/2012/04/pengertian-bibliografi-dan-jenisnya.html#more, diakses 02 Oktober 2012.
Albilla. 2010.http://allbila-magical.blogspot.com/2010/05/contoh-bibliografi-dan-penjelasan.html, diakses 02 Oktober 2012
http://dhono-wareh.blogspot.com/2012/02/contoh-daftar-pustaka-dari-internet.html, diakses 02 Oktober 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar