NAMA : KARMILA
NIM : 1252132016
KELAS : BE.A
1.
PENGERTIAN BIBLIOGRAFI
“ Kata bibliografi berasal dari bahasa Yunani dengan akar kata Biblion: yang berarti buku dan Graphein: yang berarti menulis, maka kata Bibliografi secara harfiah berarti penulisan buku.Dalam hal ini maka bibliografi berarti kegiatan teknis membuat deskripsi untuk suatu cantuman tertulis atau pustaka yang telah diterbitkan, yang tersusun secara sistematik berupa daftar menurut aturan yang dikehendaki. Dengan demikian tujuan bibliofrafi adalah untuk mengetahui adanya suatu buku/pustaka atau sejumlah buku/pustaka yang pernah diterbitkan” (Alfiansyah : 2009)
“ Kata bibliografi berasal dari bahasa Yunani dengan akar kata Biblion: yang berarti buku dan Graphein: yang berarti menulis, maka kata Bibliografi secara harfiah berarti penulisan buku.Dalam hal ini maka bibliografi berarti kegiatan teknis membuat deskripsi untuk suatu cantuman tertulis atau pustaka yang telah diterbitkan, yang tersusun secara sistematik berupa daftar menurut aturan yang dikehendaki. Dengan demikian tujuan bibliofrafi adalah untuk mengetahui adanya suatu buku/pustaka atau sejumlah buku/pustaka yang pernah diterbitkan” (Alfiansyah : 2009)
2. JENIS-JENIS BIBLIOGRAFI
Dari segi cara penyajian dan uraian
deskripsinya, bibliografi dibagi menjadi 2 yaitu:
- Bibliogrfi deskriptif :
“Yaitu bibliografi yang dilengakapi
deskripsi singkat yang didapat dari gambaran fisik yang tertera atau
tertulis dalam bahan pustaka. Seperti judul buku atau majalah,
judul artikel, nama pengarang, data terbitan (impresium), kolasi serta kata
kunci dan abstrak yang tertulis”(Alfiansyah : 2009
).
- Bibliografi evaluatif:
“Yaitu
bibliografi yang dilengkapi dengan evaluasi tentang suatu bahan
pustaka. Evaluasi ini biasanya mencakup penilaian terhadap isi suatu bahan
pustaka atau artikel.”(Alfiansyah : 2009)
Dari
segi cakupanya, bibliografi dapat dibagi menjadi:
- Bibliografi retrospektif :
“Yaitu jenis bibliografi yang mencatat bahan pustaka yang
telah diterbitkan pada jaman yang lampau.
Misalnya “Bibliografi sejarah perang
Dipenogoro”(Alfiansyah : 2009)
- Bibliografi terkini/current:
“Yaitu jenis bibliografi yang mencatat terbitan yang sedang
atau masih terbit saat ini.
Contohnya Ulrich’s International Periodicals Directory”(.Alfiansyah : 2009)
Contohnya Ulrich’s International Periodicals Directory”(.Alfiansyah : 2009)
- Bibliografi selektif:
“yaitu jenis bibliografi yang mencatat terbitan tertentu
dengan tujuan tertentu.
Misalnya “Buku bacaan terpilih untuk
anak usia pra sekolah”.(Alfiansyah : 2009)
- Bibliografi subjek
Yaitu
jenis bibliografi yang mencatat bahan pustaka atau artikel pada bidang ilmu
dan subjek tertentu. Misalnya “Bibliografi khusus ternak kelinci”.
- Biliografi nasional :
“Yaitu
jenis bibliografi yang mencatat terbitan suatu negara atau daerah
regional tertentu. Contohnya “Bibliografi Nasional Indonesia”.
Penentuan cakupan/topik suatu bibliografi ditentukan berdasarkan berbagai
pertimbangan antara lain :
• Permintaan pengguna
• Topik yang sedang berkembang atau yang banyak diperlukan saat itu
• Dokumentasi koleksi yang dimiliki
• Mandat instansi”(Alfiansyah : 2009)
3. Tata cara penulisan dari berbagai sumber seperti buku, internet, skripsi, majalah, dan dan contoh-contohnya.
Penentuan cakupan/topik suatu bibliografi ditentukan berdasarkan berbagai
pertimbangan antara lain :
• Permintaan pengguna
• Topik yang sedang berkembang atau yang banyak diperlukan saat itu
• Dokumentasi koleksi yang dimiliki
• Mandat instansi”(Alfiansyah : 2009)
3. Tata cara penulisan dari berbagai sumber seperti buku, internet, skripsi, majalah, dan dan contoh-contohnya.
Buku
pengarang Jika buku menjadi sumber
acuan, kita harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut.
1.” Nama pengarang dibalik
(berdasarkan nama keluarga, nama belakang) kecuali nama Tionghoa. Nama ditulis
lengkap tanpa menyebutkan gelar.
Contoh:
- Masri Singarimbun menjadi
Singarimbun, Masri
- Y.B. Mangunwijaya menjadi
Mangunwijaya, Y.B.
- Cio Sin Kim tetap Cio Sin Kim.” (Alfiansyah : 2009)
2.” Jika dalam buku yang diacu itu
tercantum nama editor, penulisannya dilakukan dengan menambahkan singkatan
(Ed.).
Contoh:
- Mahaso, Ode (Ed.). 1997.”(Alfiansyah : 2009)
3.” Jika pengarang terdiri dari dua
orang, nama orang pertama dibalik sedangkan nama orang kedua tetap. Di antara
kedua nama itu digunakan kata penghubung “dan”. Jika lebih dari tiga orang,
ditulis nama pengarang pertama yang dibalik lalu ditambahkan singkatan “dkk”
(dan kawan-kawan).
Contoh:
Sumardjan, Selo dan Marta Susilo.”(Alfiansyah : 2009)
4.” Jika beberapa buku ditulis oleh
seorang pengarang, nama pengarang cukup ditulis sekali pada buku yang disebut
pertama. Selanjutnya cukup dibuat garis sepanjang 10 ketukan dan diakhiri
dengan tanda titik. Setelah nama penga-rang, cantumkan tahun terbit dengan
dibubuhkan tanda titik. Jika tahunnya berbeda, penyusunan daftar pustaka
dilakukan dengan urutan berdasarkan yang paling lama ke yang paling baru.
Contoh:
- Keraf, Gorys. 1979.
- _________ . 1982.
- _________ . 1984.
Jika diterbitkan pada tahun yang sama,
penempatan urutannya berdasarkan pola abjad judul buku. Kriteria pembedaannya
adalah setelah tahun terbit dibubuhkan huruf, misalnya a, b, c tanpa jarak.
Contoh:
- Bakri, Oemar. 1987a.
- __________ . 1987b.”(Alfiansyah : 2009)
5.” Jika buku yang dijadikan bahan
pustaka itu tidak menyebutkan tahun terbitnya, dalam penyusunan daftar pustaka
disebutkan “Tanpa Tahun”. Kedua kata itu diawali dengan huruf kapital.
Contoh:
- Johan, Untung. Tanpa Tahun.”(Alfiansyah : 2009)
6.” Judul buku ditempatkan sesudah tahun
terbit dengan dicetak miring atau diberi garis bawah. Judul ditulis dengan
huruf kapital pada awal kata yang bukan kata tugas.
Contoh:
- Keraf, Gorys. 1979. Lebih Lanjut
dengan Microsoft Word 97 atau
- Keraf, Gorys. 1979. Lebih Lanjut
dengan Microsoft Word 97”(Alfiansyah :
2009)
7.” Laporan penelitian, disertasi,
tesis, skripsi, atau artikel yang belum diterbitkan, di dalam daftar pustaka
ditulis dalam tanda petik.
Contoh:
- Noprisal, Hendra. 1984.
“Pembangunan Ekonomi Nasional”.”(Alfiansyah
: 2009)
8”. Un- Mochtar, Isa. 1983.
Pengantar Ekonomi. Cetakan Kedua.
sur-unsur keterangan seperti jilid,
edisi, ditempatkan sesudah judul. Keterangan itu ditulis dengan huruf kapital
pada awal kata dan diakhiri dengan tanda titik. Jika sumber acuan itu berbahasa
asing, unsur-unsur keterangan diindonesiakan, seperti “edition” menjadi
edisi,“volume” menjadi jilid.
Contoh:
- Rowe, D. dan I. Alexander. 1967.
Selling Industrial Product. Edisi Kedua.”(Alfiansyah
: 2009)
9.” Tempat terbit sumber acuan, baik buku maupun terbitan lainnya ditempatkan setelah judul atau keterangan judul (misalnya jilid, edisi, nomor majalah). Sesudah tempat terbit dituliskan nama penerbit dengan dipisahkan tanda titik dua, kemudian diikuti dengan tanda titik.
Jika lembaga penerbit dijadikan nama
pengarang (ditempatkan pada lajur pertama), maka tidak perlu disebutkan nama
penerbit lagi.
Daftar Pustaka tidak diberi
penomoran. Pengurutannya berdasarkan nama pengarang.
Contoh:
Ananta Toer, Pramoedya. 2001.
Perawan Remaja dalam Cengkeraman Militer. Jakarta: Kepustakaan Populer
Gramedia.
Biro Pusat Statistik. 1963. Statistical Pocketbook of Indonesia. Jakarta.
Koentjaraningrat (Ed.). 1977. Metode-metode Penelitian Masyarakat. Jakarta: Gramedia.”(Alfiansyah : 2009)
Biro Pusat Statistik. 1963. Statistical Pocketbook of Indonesia. Jakarta.
Koentjaraningrat (Ed.). 1977. Metode-metode Penelitian Masyarakat. Jakarta: Gramedia.”(Alfiansyah : 2009)
Majalah sebagai Sumber Acuan
“Jika majalah menjadi sumber acuan,
kita harus memperhatikan unsur-unsur beserta urutannya yang perlu disebutkan
dalam daftar pustaka sebagai berikut:
1. nama pengarang,
2. tahun terbit,
3. judul artikel,
4. judul majalah,
5. bulan terbit (kalau ada),
6. tahun terbitan yang keberapa (kalau ada),
7. tempat terbit.
2. tahun terbit,
3. judul artikel,
4. judul majalah,
5. bulan terbit (kalau ada),
6. tahun terbitan yang keberapa (kalau ada),
7. tempat terbit.
Contoh:
Nasution, Anwar. 1975. “Sistem
Moneter Internasional”.Dalam Prisma, Desember, IV. Jakarta.” (Alfiansyah : 2009)
tau penelitian dan lain
sebagainya.
Melalui Makalah
1. Penulisan berikut ini merupakan contoh dari
bagaimana penulisan daftar pustaka pada penulisan makalah, skripsi daftar
pustaka dalam pengambilan data dari internet, pertama; tulis nama, kedua; tulis
(tahun buku atau tulisan dibuat dalam tanda kurung) setelah itu beri (tanda
titik), ketiga; tulis judul buku/tulisannya lalu beri (tanda titik) lagi,
keempat; tulis alamat websitenya gunakan kata (from) untuk awal judul web dll
setelah itu beri tanda koma, kelima; tulis tanggal pengambilan data tersebut
ok. Seperti contoh dibawah ini:
- Albarda (2004). Strategi Implementasi TI untuk Tata Kelola Organisasi (IT Governance). From http://rachdian.com/index2.php?option=com_docman&task=doc_view&gid=27&Itemid=30, 3 August 2008
artikel yang bagus gan, sangat bermanfaat...
BalasHapusSoftware Developer
Digital Marketing