Powered By Blogger

Rabu, 03 Oktober 2012

NURHIDAYAH SYAM

NAMA            : NURHIDAYAH SYAM
KELAS           : BE.A
NIM               :1252132025

PENGERTIAN BIBLIOGRAFI
“Kata bibliografi berasal dari bahasa yunani dengan akar kata Biblion yang berarti buku dan Graphien yang berarti menulis, maka kata bibliorafi secara harfiah berarti penulisan buku. Dalam hal ini maka bibliografi berarti kegiatan teknis membuat deskripsi untuk suatu cantuman tertulis atau pustaka yang telah di terbitkan, yang di susun secara sistematis berupa daftar memuat aturan yang di kehendaki”. (Vancebatosai:2008)
JENIS-JENIS BIBLIOGRAFI
1.      Bibliografi Umum
“Memuat informasi bahan pustaka atau dokumen mengenai masalah atau subjek umum, jadi tidak ada pembatasan pada subjek tertentu”. (Vancebatosai:2008)
2.      Bibliografi Beranotasi
“Bibliografi beranotasi adalah: Bibliografi yang memuat selain keterangan dasar mengenai dokumen seperti: judul pengarang, informasi fisik dokumen disertai dengan sedikit keterangan mengenai isi dokumen yang didaftarkan. seperti: sasaran pembaca dokumen, ke dalam pembahasan, ringkasan isi dan lain-lain. Jadi setiap judul dokumen yang di daftarkan diberi keterangan oleh penyusun (anotasi). Anotasi merupakan pendapat atau kata penyusun daftar yang di perlukan untuk memberi keterangan singkat mengenai dokumen yang di daftar”. (Vancebatosai:2008)
3.      Bibliography Nasional
“Memuat daftar dokumen yang di terbitkan pada suatu Negara tertentu”. (Vancebatosai:2008)
4.      Bibliografi Universal
“Memuat daftar dokumen yang pernah terbit tanpa membatasi Negara penerbitnya. Sesungguhnya bibliografi Universal belum pernah ada, karena senantiasa ada pembatasan cakupan dalam penerbitan suatu bibliografi”. (Vancebatosai:2008)
5.      BibliographI Regional
“Bibliografi yang mendaftar terbitan sekolompok Negara yang berada pada suatu kawasan tertentu”. (Vancebatosai:2008)
·         Biblografi Dari Segi Cakupannya
1.  Bibliografi current/terkini
 “Yaitu jenis bibliogrfi yang mencatat terbitan yang sedang atau yang masih terbit saat ini".                        (Shvoong:2007)

2. Bibliografi Restrospektif
“Yaitu jenis bibliografi yang mencatat bahan pustaka yang telah di terbitan pada zaman lampau.
Fungsi utama bibliografi ini atau sebagai arsip dunia atau nasional dalam percatatan khasanah literature yang pernah di terbitkan dalam sejarah umat manusia”. (Shvoong:2007)

3. Bibliografi Selektif
“Yaitu jenis bibliografi yang mencatat terbitan tertentu dengan tujuan tertentu”. (Shvoong:2007)

4. Bibliografi Enumeratif
“Adalah daftar karya rekam yang susunannya dibatasi oleh penyusunnya, dapat berupa susunan geografi, kronologi, atau subjek”. (Shvoong:2007)
TATA CARA PENULISAN BIBLIOGRAFI
Daftar pustaka disusun menurut urutan abjad nama belakang penulis pertama. Daftar pustaka
ditulis dalam spasi tunggal. Antara satu pustaka dan pustaka berikutnya diberi jarak satu
setengah spasi. Baris pertama rata kiri dan baris berikutnya menjorok ke dalam.
Penulisan pustaka:
a Pustaka dalam bentuk Buku dan Buku Terjemahan :
- Buku :
Penulis, tahun, judul buku (harus ditulis miring) volume (jika ada), edisi (jika ada),
nama penerbit dan kota penerbit .

- Buku Terjemahan :
Penulis asli, tahun buku terjemahan, judul buku terjemahan (harus ditulis miring),
volume (jika ada), edisi (jika ada), (diterjemahkan oleh : nama penerjemah), nama
penerbit terjemahan dan kota penerbit terjemahan.

- Artikel dalam Buku :
Penulis artikel, tahun, judul artikel (harus ditulis miring), nama editor, judul buku
(harus ditulis miring), volume (jika ada), edisi (jika ada), nama penerbit dan kota
penerbit.

b. Pustaka dalam bentuk artikel dalam majalah ilmiah :
Penulis, tahun, judul artikel, nama majalah (harus ditulis miring sebagai singkatan
resminya), nomor, volume dan halaman.

c. Pustaka dalam bentuk artikel dalam seminar ilmiah :
- Artikel dalam prosiding seminar:
Penulis, tahun, judul artikel, Judul prosiding Seminar (harus ditulis miring), kota
seminar.

- Artikel lepas tidak dimuat dalam prosiding seminar:
Penulis, tahun, judul artikel, Judul prosiding Seminar (harus ditulis miring), kota
seminar, dan tanggal seminar.

d. Pustaka dalam bentuk Skripsi/tesis/disertasi :
Penulis, tahun, judul skripsi, Skripsi/tesis/Disertasi (harus ditulis miring), nama fakultas/
program pasca sarjana, universitas, dan kota.

e. Pustaka dalam bentuk Laporan penelitian :
Peneliti, tahun, judul laporan penelitian, nama laporan penelitian (harus ditulis miring),
nama proyek penelitian, nama institusi, dan kota.

f. Pustaka dalam bentuk artikel dalam surat kabar :
“Penulis, tahun, judul artikel, nama surat kabar (harus ditulis miring), nama surat kabar,
tanggal terbit dan halaman”. (Ewinarko:2008)

g. Pustaka dalam bentuk Dokumen paten :
“Penemu, tahun, judul paten (harus ditulis miring), paten negara, Nomor”. (Ewinarko:2008)


h. Pustaka dalam bentuk artikel dalam internet
“(tidak diperkenankan melakukan sitasiartikel dari internet yang tidak ada nama penulisnya)” :

- Artikel majalah ilmiah versi cetakan :
“Penulis, tahun, judul artikel, nama majalah (harus ditulis miring sebagai singkatan
resminya), nomor, volume dan halaman”. (Ewinarko:2008)


- Artikel majalah ilmiah versi online
“Penulis, tahun, judul artikel, nama majalah ((harus ditulis miring sebagai singkatan
resminya), nomor, volume, halaman dan alamat website”. (Ewinarko:2008)


- Artikel umum
“Penulis, tahun, judul artikel, alamat website (harus ditulis miring), diakses tanggal”(Ewinarko:2008)


CONTOH BIBLIOGRAFI
1.      Sumber dari buku
“Arifin, E. Zainal. 1999. Teknik Penulisan Karangan Ilmiah. Jakarta: Gramedia”. (Uny:2006)
2.      Sumber dari internet
“Hernowo. 2006. Mengikat Makna: Sebuah Proses Kreatif Membaca dan Menulis yang Memberdayakan Diriku. Diakses dari http://www.ekuator.co.idpada tanggal 9 Maret 2006”. (Uny:2006)

3.      Sumber dari skripsi

“Benjamin, Wardoyo. 1999. Sikap Orang Hindu Jawa dalam Sketsa-sketsa Umar Kayam. Laporan Penelitian. Yogyakarta: Lemlit UNY”. (Uny:2006)

4.      Sumber dari makalah

“Budiman, Firmansyah. 2008. “Gejala Awal Trauma Anak Korban Kekerasan”. Makalah disajikan dalam Seminar Pelanggaran HAM pada Anak Indonesia, pada 20 April 2008 di Hotel garuda Yogyakarta”. (Uny:2006)

5.      Sumber dari koran

“Pusat Pembinan dan Pengembangan Bahasa. 1987. Pedoman Umum Pembentukan istilah. Jakarta: Depdikbud”. (Uny:2006)

6.      Sumber dari majalah

“Daranciang, Nelson. "Sex Offender Web Site Debated." Honolulu Star-Bulletin 8 Apr. 2004, night final ed.: A3”.(Alkhoirot:2011)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar