Nama : nurazizah jufri
NIM :
1252132005
Kelas: Business English A
Contoh pemakaian tanda baca
1.
Tanda Baca Titik (.)
a)
Tanda titik dipakai pada akhir
kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan.
Misalnya:
-
Dia datang dari semarang
kemarin.
b)
Tanda titik dipakai di
belakang angka atau huruf dalam suatu bagan, ikhtisar, atau daftar.
Misalnya:
-
1.3 Kesimpulan
Catatan:
Tanda titik tidak
dipakai di belakang angka atau huruf dalam suatu bagan atau ikhtisar jika angka atau
huruf itu merupakan yang terakhir dalam deretan angka atau huruf.
c)
Tanda titik dipakai untuk
memisahkan angka jam, menit, dan detik yang menunjukan waktu.
Misalnya:
-
Pukul 11.01.21 (pukul 11 lewat, 1 menit, 21 detik)
d)
Tanda titik dipakai untuk
memisahkan angka jam, menit, dan detik yang menunjukan jangka waktu.
Misalnya:
-
5.25.05 (5 jam, 25 menit, 5
detik)
e)
Tanda titik dipakai di antara nama penulis,
judul tulisan yang tidak berakhir dengan tanda tanya dan tanda seru, dan
tempat terbit dalam daftar pustaka.
Misalnya:
-
Bagus ,
Shoaliha.2002. Kamus Ungkapan Bahasa Indonesia. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
f)
Tanda titik dipakai untuk
memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya.
Misalnya:
-
Desa binaan itu berpenduduk
sekitar 17.500 orang.
g)
Tanda titik tidak dipakai
untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya yang tidak menunjukan jumlah.
Misalnya:
-
Beliau dilahirkan pada tahun
1993 di Sinjai.
h)
Tanda titik tidak dipakai
pada akhir judul yang merupakan kepala karangan atau kepala ilustrasi, tabel, dan sebagainya.
Misalnya:
-
Acara kunjungan Bupati
A.Rudiyanto Asapa
i)
Tanda titik tidak dipakai
di belakang alamat pengirim dan tanggal
surat atau nama dan alamat penerima surat.
Misalnya:
-
Makassar
-
11 januari 2012
-
Jl. Bulu Pattuku Semarang
-
Kepada Yth. Sdr. Ashar
2.
Tanda Baca Koma (,)
a)
Tanda koma dipakai di antara
unsur-unsur dalam suatu perincian atau pembilangan.
Misalnya:
-
Saya baru belanja baju, celana, topi dan pulpen.
b)
Tanda koma dipakai untuk
memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat serata berikutnya yang didahului oleh kata seperti tetapi, sedangkan atau melainkan.
Misalnya:
-
Sebenarnya hari ini saya ada
janji, tetapi kendaraan saya mogok.
-
Ashar bukan anak P. Sukardi,
melainkan anak P. Tahir.
c)
Tanda koma dipakai untuk
memisahkan anak kalimat dari induk kalimat jika anak kalimat itu mendahului
induk kalimatnya.
Misalnya:
-
Karena terlalu banyak
kesibukan, hingga paman lupa akan janjinya akan mengajak jalan-jalan.
d)
Tanda koma tidak dipakai
untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat jika anak kalimat itu mengiringi
induk kalimatnya.
Misalnya:
-
Saya akan datang kalau tidak
ada halangan.
e)
Tanda koma dipakai di belakang
kata atau ungkapan penghubung
antar kalimat yang terdapat pada
awal kalimat. Termasuk di dalamnya oleh
karena itu, jadi, lagi pula,meskipun begitu, akan tetapi.
Misalnya:
-
Meskipun begitu, aku akan
membantunya sebisa mungkin.
f)
Tanda koma dipakai untuk
memisahkan kata seperti kata seperti o, ya, wah, aduh, kasihan dari kata
yang lain yang terdapat di dalam kalimat.
Misalnya:
-
Aduh, modemku hilang lagi.
g)
Tanda koma dipakai untuk
memisahkan petikan langsung dari bagian lain dari kalimat.
Misalnya:
-
Kata Ibu, “ Jangan pulang
terlalu malam”.
h)
Tanda koma dipakai di antara
(i) nama dan alamat, (ii) bagian-bagian alamat, (iii) tempat dan tanggal, dan
(iv) nama tempat dan wilayah atau negeri yang ditulis berurutan.
Misalnya:
-
Risqa Nurul Fikriyah, Palembang
i)
Tanda koma dipakai untuk
menceraikan bagian nama yang dibalik
susunannya dalam
daftar pustaka.
Misalnya:
-
Gunawan, Rudi. 2004.
Mikrobiologi. Jakarta: UI Press.
j)
Tanda koma dipakai di antara
nama orang dan gelar akademik yang mengikutinya untuk membedakannya dari singkatan nama diri, keluarga, atau marga.
Misalnya:
-
Nurazizah jufri, S.Pd, M.Pd.
k)
Tanda koma dipakai untuk
mengapit keterangan tambahan yang sifatnya tidak membatasi.
Misalnya:
-
Semua jenis handphone, baik
nokia,samsung,BB,maupun mito memiliki kelebihan masing-masing.
l)
Tanda koma dipakai di muka
angka persepuluh atau di antara rupiah dan sen yang dinyatakan dengan angka.
Misalnya:
-
11,5 m
m)
Tanda koma dapat dipakai untuk menghindari salah baca dibelakang keterangan yang
terdapat pada awal kalimat.
Misalnya:
-
Karena Aulia begitu cantik, para lelaki memujanya.
n)
Tanda koma tidak dipakai
untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain yang mengiringinya dalam
kalimat jika petikan langsung itu berakhir dengan tanda tanya atau tanda seru.
Misalnya:
-
“ mengapa uca belum pulang “,
Tanya Ibu
3.
Tanda Titik Koma (;)
a)
Tanda titik koma dapat dipakai
untuk memisahkan bagian-bagian kalimat yang sejenis dan setara.
Misalnya:
-
Saya lelah menunggu;dia pun
tidak datang.
b)
Tanda titik koma dapat dipakai
sebagai pengganti kata penghubung untuk memisahkan kalimat yang setara di dalam
kalimat majemuk.
Misalnya:
-
Amma sibuk menonton FTV;Tiwi
asyik mendengarkan musik; Ida sibuk mengerjakan
tugas matematika.
4.
Tanda Titik Dua (:)
a) Tanda titik dua dipakai sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan pemerian.
Misalnya:
-
Ketua :
Muhammad Ashar Tahir
-
Sekretaris : Nurazizah jufri
b)
Tanda titik dua dipakai (i) di
antara jilid atau nomor dan halaman, (ii) di antara surah dan ayat dalam kitab suci, (iii) di antara judul dan anak judul suatu karangan, serta (iv)
nama kota dan penerbit buku acuan dalam karangan.
Misalnya:
-
Surah Al-isra : 23
c)
Titik dua dapat dipakai dalam
teks drama sesudah kata yang menunjukkan pelaku dalam percakapan.
Misalnya:
-
Ayah: “
jangan lupa mencuci mobil sebelum ke kampus!”
Novan: “
ok pak.”
d)
Titik dua dapat dipakai pada
akhir suatu pernyataan lengkap jika diikuti rangkaian atau pemerian.
Misalnya:
-
Vio membeli buah: apel,
anggur, dan mangga.
5.
Tanda Hubung (-)
a)
Tanda hubung menyambung
unsur-unsur kata ulang.
Misalnya:
-
Mobil- mobilan.
b)
Tanda hubung menyambung huruf
dari kata yang dieja satu-satu dan bagian- bagian tanggal. Walaupun demikian, masih banyak yang tidak mematuhi peraturan tersebut. Industri tersebut dapat dikembangkan menjadi industri padat karya.
Misalnya:
-
A-n-g-g-u-r
-
17-03-1994
c)
Tanda hubung dipakai untuk
merangkaikan kata dengan kata berikutnya atau sebelumnya yang dimulai dengan huruf kapital, kata/huruf dengan angka, angka dengan kata/huruf.
Misalnya:
-
Se-Kecamatan memperingati hari
maulid Nabi Muhammad SAW.
d)
Tanda hubung dipakai untuk
merangkaikan unsur bahasa Indonesia
dengan unsur bahasa
asing.
Misalnya:
-
Sebaiknya flashdisk tersebut
di-scan.
6.
Tanda Pisah (–)
a)
Tanda pisah membatasi
penyisipan kata atau kalimat yang memberi penjelasan di luar bangun kalimat.
Misalnya:
-
Kota Jakarta––berharap––bebas
dari sampah-sampah.
b)
Tanda pisah menegaskan adanya
keterangan aposisi atau keterangan yang lain sehingga kalimat menjadi lebih jelas.
Misalnya:
-
Rangakaian ekskresi pada
manusia––defekasi,ekskresi,sekresi––pengeluaran sisa-sisa metabolisme yang
tidak berguna bagi tubuh.
c)
Tanda pisah dipakai di antara
dua bilangan atau kata dengan arti ‘sampai dengan’ atau ‘sampai ke’.
Misalnya:
-
2005-2006
7.
Tanda Ellipsis (…)
a)
Tanda elipsis dipakai dalam
kalimat atau dialog yang terputus-putus.
Misalnya:
-
Kalau begitu...lakukan yang
terbaik untuknya.
b)
Tanda elipsis menunjukkan
bahwa dalam suatu kalimat atau naskah ada bagian yang dihilangkan.
Misalnya:
-
Zul baru saja datang...
Surabaya.
Catatan:
Jika bagian yang dihilangkan mengakhiri sebuah kalimat, maka perlu dipakai
empat buah titik; tiga titik untuk menandai penghilangan teks dan satu titik
untuk menandai akhir kalimat.
Misalnya :
-
Zul baru saja pulang...
8.
Tanda Tanya (?)
a)
Tanda tanya dipakai pada akhir
kalimat tanya.
Misalnya:
-
Kapan kamu datang dari
Australia?
b)
Tanda tanya dipakai di dalam
kurung untuk menyatakan bagian kalimat yang disangsikan kebenarannya.
Misalnya:
-
Mobil kamu (?) tabrakan.
9.
Tanda Seru (!)
a)
Tanda seru dipakai pada akhir
kalimat perintah.
Misalnya:
-
Tinggalkan aku sendiri!
b)
Tanda seru dipakai pada akhir
ungkapan atau pernyataan yang menggambarkan kesungguhan, ketidakpercayaan,
ketakjuban, ataupun rasa emosi yang kuat.
Misalnya:
-
Cape deh!
10.
Tanda Kurung ((…))
a)
Tanda kurung mengapit tambahan
keterangan atau penjelasan.
Misalnya:
-
Dia kuliah di IKIP ( Institut
Keguruan dan Ilmu Pengetahuan)
b)
Tanda kurung mengapit angka
atau huruf yang memerinci satu urutan keterangan.
Misalnya:
-
Dalam respirasi dibedakan
menjadi (a) respirasi eksternal dan (b)
respirasi internal.
c)
Tanda kurung mengapit huruf
atau kata yang kehadirannya di dalam teks dapat dihilangkan.
Misalnya:
-
Rina berasal dari (kota)
Pangkep.
11.
Tanda Kurung Siku ([…])
a)
Tanda kurung siku mengapit
huruf, kata, atau kelompok kata sebagai koreksi atau tambahan pada kalimat atau bagian kalimat yang ditulis orang lain. Tanda itu menyatakan
bahwa kesalahan atau
kekurangan itu memang terdapat di dalam naskah asli.
Misalnya:
-
Sasa dapat menyelesa[i]kan study nya dengan cepat.
b)
Tanda kurung siku mengapit
keterangan dalam kalimat penjelas yang sudah bertanda kurung.
Misalnya:
-
Petunjuk adanya evolusi (
lihat halaman 181(paragraf 3)]
12.
Tanda Petik (“…”)
a)
Tanda petik mengapit petikan
langsung yang berasal dari pembicaraan dan naskah atau bahan tertulis lainnya.
Misalnya:
-
“Ayo kita jalan-jalan,” kata
Uny, “tunggu sebentar!”
b)
Tanda petik mengapit judul
syair, karangan, atau bab buku yang dipakai dalam kalimat.
Misalnya:
-
Hatiku menjadi tenang setelah
mendengar lagu “separuh aku”.
c)
Tanda petik mengapit istilah
ilmiah yang kurang dikenal atau kata yang mempunyai arti khusus.
Misalnya:
-
Karena ia rajin belajar, ia
mendapat julukan “si kutu buku”.
13. Tanda Petik Tunggal (‘…’)
a)
Tanda petik tunggal mengapit
petikan yang tersusun di dalam petikan lain.
Misalnya:
-
Kata Ayu,” apa kamu melihat
‘bintang-bintang’ jatuh dari langit?”
b)
Tanda petik tunggal mengapit
makna, terjemahan, atau penjelasan kata atau ungkapan asing.
Misalnya:
-
Tear berarti ‘air mata’
14. Tanda Garis Miring (/)
a)
Tanda garis miring dipakai di
dalam nomor surat dan nomor pada alamat dan penandaan masa satu tahun yang
terbagi dalam dua tahun takwim.
Misalnya:
-
Tahun pelajaran 2003/2004
b)
Tanda garis miring dipakai
sebagai pengganti kata atau, tiap.
Misalnya:
-
Harga jeruk itu Rp. 6000/kg.
15. Tanda penyingkat atau apostrof (‘)
a)
Tanda penyingkat menunjukkan
penghilangan bagian kata atau bagian angka tahun.
Misalnya:
24 September ’12
(’12 = 2012)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar