Powered By Blogger

Kamis, 11 Oktober 2012

TUGAS NURAZIZAH JUFRI


Nama : nurazizah jufri
NIM : 1252132005
Kelas: Business English A


Contoh pemakaian tanda baca


1.       Tanda Baca Titik (.)
a)      Tanda titik dipakai pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan.
Misalnya:
-          Dia datang dari semarang kemarin.
b)      Tanda titik dipakai di belakang angka atau huruf dalam suatu bagan, ikhtisar, atau daftar.
Misalnya:
-          1.3 Kesimpulan  
Catatan:
Tanda titik tidak dipakai di belakang angka atau huruf dalam suatu bagan atau ikhtisar jika angka atau huruf itu merupakan yang terakhir dalam deretan angka atau huruf.

c)       Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang menunjukan waktu.
Misalnya:
-          Pukul  11.01.21 (pukul 11 lewat, 1 menit, 21 detik)
d)      Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang menunjukan jangka waktu.
Misalnya:
-          5.25.05 (5 jam, 25 menit, 5 detik)
e)   Tanda titik dipakai di antara nama penulis, judul tulisan yang tidak          berakhir dengan tanda tanya dan tanda seru, dan tempat terbit dalam daftar pustaka.
Misalnya:
-           Bagus  , Shoaliha.2002. Kamus Ungkapan Bahasa Indonesia. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
f)       Tanda titik dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya.
Misalnya:
-          Desa binaan itu berpenduduk sekitar  17.500 orang.
g)      Tanda titik tidak dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya yang tidak menunjukan jumlah.
Misalnya:
-          Beliau dilahirkan pada tahun 1993 di Sinjai.
h)      Tanda titik tidak dipakai pada akhir judul yang merupakan kepala karangan atau kepala ilustrasi, tabel, dan sebagainya.
              Misalnya:
-          Acara kunjungan Bupati A.Rudiyanto Asapa
i)        Tanda titik tidak dipakai di belakang  alamat pengirim dan tanggal surat atau  nama dan alamat penerima surat.
Misalnya:
-          Makassar
-          11 januari 2012
-          Jl. Bulu Pattuku  Semarang
-          Kepada Yth. Sdr. Ashar
2.       Tanda Baca Koma (,)
a)      Tanda koma dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu perincian atau pembilangan.
Misalnya:
-          Saya baru belanja  baju, celana, topi dan pulpen.
b)      Tanda koma dipakai untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat serata berikutnya yang didahului oleh kata seperti tetapi, sedangkan atau melainkan.
Misalnya:
-          Sebenarnya hari ini saya ada janji, tetapi kendaraan saya mogok.
-          Ashar bukan anak P. Sukardi, melainkan anak P. Tahir.
c)       Tanda koma dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat jika anak kalimat itu mendahului induk kalimatnya.
Misalnya:
-          Karena terlalu banyak kesibukan, hingga paman lupa akan janjinya akan mengajak jalan-jalan.
d)      Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat jika anak kalimat itu mengiringi induk kalimatnya.
Misalnya:
-          Saya akan datang kalau tidak ada halangan.
e)      Tanda koma dipakai di belakang kata atau ungkapan penghubung
antar kalimat yang terdapat pada awal kalimat. Termasuk di dalamnya oleh karena itu, jadi, lagi pula,meskipun begitu, akan tetapi.
                                   Misalnya:
-          Meskipun begitu, aku akan membantunya sebisa mungkin.
f)       Tanda koma dipakai untuk memisahkan kata seperti kata seperti o, ya, wah, aduh, kasihan dari kata yang lain yang terdapat di dalam kalimat.
                                              Misalnya:
-          Aduh, modemku hilang lagi.
g)      Tanda koma dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain dari kalimat.
                                              Misalnya:
-          Kata Ibu, “ Jangan pulang terlalu malam”.
h)      Tanda koma dipakai di antara (i) nama dan alamat, (ii) bagian-bagian alamat, (iii) tempat dan tanggal, dan (iv) nama tempat dan wilayah atau negeri yang ditulis berurutan.
                                              Misalnya:
-          Risqa Nurul Fikriyah, Palembang
i)        Tanda koma dipakai untuk menceraikan bagian nama yang dibalik
susunannya dalam daftar pustaka.
                                              Misalnya:
-          Gunawan, Rudi. 2004. Mikrobiologi. Jakarta: UI Press.
j)        Tanda koma dipakai di antara nama orang dan gelar akademik yang mengikutinya untuk membedakannya dari singkatan nama diri, keluarga, atau marga.
                                              Misalnya:
-          Nurazizah jufri, S.Pd, M.Pd.
k)      Tanda koma dipakai untuk mengapit keterangan tambahan yang sifatnya tidak membatasi.
                                              Misalnya:
-          Semua jenis handphone, baik nokia,samsung,BB,maupun mito memiliki kelebihan masing-masing.
l)        Tanda koma dipakai di muka angka persepuluh atau di antara rupiah dan sen yang dinyatakan dengan angka.
                                              Misalnya:
-          11,5 m
m)    Tanda koma dapat dipakai untuk menghindari salah baca dibelakang keterangan yang terdapat pada awal kalimat.
                                              Misalnya:
-          Karena  Aulia begitu cantik, para lelaki memujanya.
n)      Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain yang mengiringinya dalam kalimat jika petikan langsung itu berakhir dengan tanda tanya atau tanda seru.
                                              Misalnya:
-          “ mengapa uca belum pulang “, Tanya Ibu
3.       Tanda Titik Koma (;)
a)      Tanda titik koma dapat dipakai untuk memisahkan bagian-bagian kalimat yang sejenis dan setara.
Misalnya:
-          Saya lelah menunggu;dia pun tidak datang.
b)      Tanda titik koma dapat dipakai sebagai pengganti kata penghubung untuk memisahkan kalimat yang setara di dalam kalimat majemuk.
Misalnya:
-          Amma sibuk menonton FTV;Tiwi asyik mendengarkan musik;  Ida sibuk mengerjakan tugas matematika.
4.       Tanda Titik Dua (:)
a)      Tanda titik dua dipakai sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan pemerian.
Misalnya:
-          Ketua  :  Muhammad Ashar  Tahir
-          Sekretaris : Nurazizah jufri
b)      Tanda titik dua dipakai (i) di antara jilid atau nomor dan halaman, (ii) di antara surah dan ayat dalam kitab suci, (iii) di antara judul dan anak judul suatu karangan, serta (iv) nama kota dan penerbit buku acuan dalam karangan.
Misalnya:
-          Surah Al-isra : 23
c)       Titik dua dapat dipakai dalam teks drama sesudah kata yang menunjukkan pelaku dalam percakapan.
Misalnya:
-          Ayah:  “ jangan lupa mencuci mobil sebelum ke kampus!”
Novan: “ ok pak.”
d)      Titik dua dapat dipakai pada akhir suatu pernyataan lengkap jika diikuti rangkaian atau pemerian.
Misalnya:
-          Vio membeli buah: apel, anggur, dan mangga.
5.       Tanda Hubung (-)
a)      Tanda hubung menyambung unsur-unsur kata ulang.
Misalnya:
-          Mobil- mobilan.
b)      Tanda hubung menyambung huruf dari kata yang dieja satu-satu dan bagian- bagian tanggal. Walaupun demikian, masih banyak yang tidak mematuhi peraturan tersebut. Industri tersebut dapat dikembangkan menjadi industri padat karya.
Misalnya:
-          A-n-g-g-u-r
-          17-03-1994
c)       Tanda hubung dipakai untuk merangkaikan kata dengan kata berikutnya atau sebelumnya yang dimulai dengan huruf kapital, kata/huruf dengan angka, angka dengan kata/huruf.
Misalnya:
-          Se-Kecamatan memperingati hari maulid Nabi Muhammad SAW.
d)      Tanda hubung dipakai untuk merangkaikan unsur bahasa Indonesia
dengan unsur bahasa asing.
Misalnya:
-          Sebaiknya flashdisk tersebut di-scan.
6.       Tanda Pisah (–)
a)      Tanda pisah membatasi penyisipan kata atau kalimat yang memberi penjelasan di luar bangun kalimat.
Misalnya:
-    Kota Jakarta––berharap––bebas dari sampah-sampah.
b)      Tanda pisah menegaskan adanya keterangan aposisi atau keterangan yang lain sehingga kalimat menjadi lebih jelas.
Misalnya:
-          Rangakaian ekskresi pada manusia––defekasi,ekskresi,sekresi––pengeluaran sisa-sisa metabolisme yang tidak berguna bagi tubuh.  
c)       Tanda pisah dipakai di antara dua bilangan atau kata dengan arti ‘sampai dengan’ atau ‘sampai ke’.
Misalnya:
-          2005-2006
7.       Tanda Ellipsis (…)
a)      Tanda elipsis dipakai dalam kalimat atau dialog yang terputus-putus.
Misalnya:
-          Kalau begitu...lakukan yang terbaik untuknya.
b)      Tanda elipsis menunjukkan bahwa dalam suatu kalimat atau naskah ada bagian yang dihilangkan.
Misalnya:
-          Zul baru saja datang... Surabaya.
Catatan:
Jika bagian yang dihilangkan mengakhiri sebuah kalimat, maka perlu dipakai empat buah titik; tiga titik untuk menandai penghilangan teks dan satu titik untuk menandai akhir kalimat.
Misalnya :
-          Zul baru saja pulang...
8.       Tanda Tanya (?)
a)      Tanda tanya dipakai pada akhir kalimat tanya.
Misalnya:
-          Kapan kamu datang dari Australia?
b)      Tanda tanya dipakai di dalam kurung untuk menyatakan bagian kalimat yang disangsikan kebenarannya.
Misalnya:
-          Mobil kamu (?) tabrakan.
9.       Tanda Seru (!)
a)      Tanda seru dipakai pada akhir kalimat perintah.
Misalnya:
-          Tinggalkan aku sendiri!
b)      Tanda seru dipakai pada akhir ungkapan atau pernyataan yang menggambarkan kesungguhan, ketidakpercayaan, ketakjuban, ataupun rasa emosi yang kuat.
Misalnya:
-          Cape deh!

10.   Tanda Kurung ((…))
a)      Tanda kurung mengapit tambahan keterangan atau penjelasan.
Misalnya:
-          Dia kuliah di IKIP ( Institut Keguruan dan Ilmu Pengetahuan)
b)      Tanda kurung mengapit angka atau huruf yang memerinci satu urutan keterangan.
Misalnya:
-          Dalam respirasi dibedakan menjadi (a) respirasi eksternal  dan (b) respirasi internal.
c)       Tanda kurung mengapit huruf atau kata yang kehadirannya di dalam teks dapat dihilangkan.
Misalnya:
-          Rina berasal dari (kota) Pangkep.
11.   Tanda Kurung Siku ([…])
a)      Tanda kurung siku mengapit huruf, kata, atau kelompok kata sebagai koreksi atau tambahan pada kalimat atau bagian kalimat yang ditulis orang lain. Tanda itu menyatakan bahwa kesalahan atau kekurangan itu memang terdapat di dalam naskah asli.
Misalnya:
-          Sasa  dapat menyelesa[i]kan study nya dengan cepat.
b)      Tanda kurung siku mengapit keterangan dalam kalimat penjelas yang  sudah bertanda kurung.
Misalnya:
-          Petunjuk adanya evolusi ( lihat halaman 181(paragraf 3)]
12.   Tanda Petik (“…”)
a)      Tanda petik mengapit petikan langsung yang berasal dari pembicaraan dan naskah atau bahan tertulis lainnya.
Misalnya:
-          “Ayo kita jalan-jalan,” kata Uny, “tunggu sebentar!”
b)      Tanda petik mengapit judul syair, karangan, atau bab buku yang dipakai dalam kalimat.
Misalnya:
-          Hatiku menjadi tenang setelah mendengar lagu “separuh aku”.
c)       Tanda petik mengapit istilah ilmiah yang kurang dikenal atau kata yang mempunyai arti khusus.
Misalnya:
-          Karena ia rajin belajar, ia mendapat julukan “si kutu buku”.
13.   Tanda Petik Tunggal (‘…’)
a)      Tanda petik tunggal mengapit petikan yang tersusun di dalam petikan lain.
Misalnya:
-          Kata Ayu,” apa kamu melihat ‘bintang-bintang’ jatuh dari langit?”
b)      Tanda petik tunggal mengapit makna, terjemahan, atau penjelasan kata atau ungkapan asing.
Misalnya:
-          Tear berarti ‘air mata’
14.   Tanda Garis Miring (/)
a)      Tanda garis miring dipakai di dalam nomor surat dan nomor pada alamat dan penandaan masa satu tahun yang terbagi dalam dua tahun takwim.
Misalnya:
-          Tahun pelajaran 2003/2004
b)      Tanda garis miring dipakai sebagai pengganti kata atau, tiap.
Misalnya:
-          Harga jeruk itu Rp. 6000/kg.
15.   Tanda penyingkat atau apostrof (‘)
a)      Tanda penyingkat menunjukkan penghilangan bagian kata atau bagian angka tahun.
Misalnya:
24 September  ’12  (’12 = 2012)




Tidak ada komentar:

Posting Komentar