Powered By Blogger

Kamis, 11 Oktober 2012

PEMAKAIAN TANDA BACA


NAMA  : DEWI REZKI BT ANSAR
NIM      : 1252132018
KAIDAH TATA TULIS (EJAAN)
Contoh-contoh
A.Tata Tulis (ejaan)
   a.Penulisan Huruf
1.Huruf Kapital: kapital seluruhnya dan kapital pada awal kata.
Huruf kapital  seluruhnya digunakan untuk menuliskan:
·         Judul-judul utama
Contoh: MATA KULIAH PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN BAHASA INDONESIA
·         Judul-judul bab
Contoh: KAIDAH TATA TULIS(EJAAN)
·         Judul kata pengantar,daftar isi,dan daftar pustaka
Contoh: BAB 1 SEJARAH,KEDUDUKAN DAN FUNGSI BAHASA INDONESIA  
 Huruf Kapital pada awal  kata:
             Contoh:  Universitas Negeri Makassar
2. Huruf miring
·         Menuliskan judul buku,majalah,dan surat kabar.
Contoh: majalah Sophie Martin,buku Ayat-ayat cinta
·         Menuliskan nama ilmiah,ungkapan,atau istilah asing/daerah.
Contoh:  Tari Padduppa adalah  tarian khas dari Makassar

B. Penulisan Kata
1. Kata dasar
Kata yang berupa kata dasar ditulis terpisah dari unsur yang lain.
Contoh: Ayah makan nasi

2.Imbuhan
·         Imbuhan (awalan,sisipan,akhiran),ditulis serangkai dengan kata dasarnya.
Contoh: disimpan,mengubah,jawaban
·         Jika bentuk dasar berupa gabungan kata mendapat imbuhan (awalan atau akhiran),ditulis serangkai  dengan kata yang langsung mengikuti atau mendahuluinya.
Contoh: Berlapang dada,bergotong royong
·         Jika bentuk dasar berupa gabungan kata mendapat imbuhan(awalan dan akhiran)
Contoh: perpisahan
·         Jika salah satu unsur gabungan kata hanya dipakai sebagai kombinasi,gabungan kata itu ditulis serangkai.
Contoh: Biokimia,

3.Bentuk Ulang
Bentuk kata ulang ditulis secara lengkap dengan menggunakan tanda hubung.
Contoh:
            Baring-baring,jalan-jalan
4.Gabungan kata
Gabungan kata yang biasa disebut kata majemuk,termasuk istilah khusus,unsure-unsurnya ditulis berpisah.
Contoh: jam tangan,kipas angin
Gabungan kata yang sudah dianggap satu kata ditulis serangkai.
Contoh:  kilometer

5.Kata ganti-ku,kau-,-mu,-nya
Ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya atau mendahuluinya.
Contoh: pensilku

6.Kata depan di, ke, dan dari
            Ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya.
Contoh: di pasar,  ke sekolah , dari rumah

7.Kata si dan sang
Ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya.
Contoh: sang kancil, si pengirim

8.partikel
            Partikel –lah,-kah, dan –tah  ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya.
            Contoh: marilah, bagaimanakah ,

9.singkatan
·         Singkatan nama orang,gelar,jabatan,diikuti dengan tanda titik.
Contoh: Drs.Sudjatmiko,M.A.
·         Singkatan nama resmi lembaga pemerintah dan  ketatanegaraan, badan atau organisasi,dan dokumen resmi yang terdiri atas huruf awal setiap kata ditulis dengan huruf capital dan tidak menggunakan tanda titik.
Contoh: WHO(World Health Organization)
·         Singkatan umum yang terdiri atas tiga huruf atau lebih diikuti satu tanda titik.
Contoh: dst.(dan seterusnya),Yth.(yang terhormat)
·         Lambang kimia,singkatan satuan ukuran,takaran,timbangan, dan mata uang tidak diikuti tanda titik.
Contoh: cm(sentimeter),kg(kilogram)

10.Akronim
·         Akronim nama diri yang berupa gabungan huruf awal dari deret kata ditulis seluruhnya dengan huruf kapital.
Contoh: SIM ( surat izin mengemudi)
·         Akronim nama diri yang berupa singkatan dari beberapa unsur ditulis dengan huruf awal kapital.
Contoh:Kowani ( Kongres Wanita Indonesia)
·         Akronim yang bukan nama diri yang berupa singkatan dari dua kata atau lebih ditulis dengan huruf kecil.
Contoh: iptek( ilmu pengetahuan dan teknologi)

11.Angka dan lambang bilangan
·         Penulisan lambang bilangan dapat dinyatakan denagan satu atau dua kata ditulis dengan huruf,kecuali jika beberapa lambang bilangan dipakai secara berurutan,seperti dalam perincian.
Contoh: koleksi perpustakaan itu mencapai dua juta buah buku
·         Lambang bilangan pada awal kalimat ditulis dengan huruf.
Contoh: panitia mengundang 200 orang peserta.

C.Pemakaian Tanda Baca

1.    Tanda Titik
·         Dipakai pada akhir kalimat yang bukan pertanayaan atau seruan.
Contoh: saya tinggal di Makassar.
·         Dipakai di belakang angka atau huruf dalam suatu bagan ,ikhtisar, atau daftar.
·         Contoh: 1.
·         Dipakai untuk memisahkan angka jam,menit, dan detik yang menunjukkan waktu.
Contoh: pukul 1.35.20  ( puku1 lewat  35 menit 20 detik)
·         Dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya
Contoh: kota itu berpenduduk 18.200 orang

2.Tanda koma
·         Dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu perincian atau pembilangan.
Contoh: kakak membeli buku,pensil,pulpen,dan penghapus dari toko.
·         Dipakai untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat setara berikutnya yang didahului oleh kata seperti tetapi atau sedangkan.
Contoh:  saya menyukai kopi,sedangkan adik saya menyukai teh.
·         Dipakai untuk  memisahkan anak kalimat dari induk kalimat jika anak kalimat mendahului induk kalimat.
Contoh:  Agar tidak bosan,saya mendengarkan lagu.
·         Dipakai di antara nama orang dan gelar akademik yang mengikutinya.
Contoh: Khadijah,spd
·         Dipakai untuk mengapit keterangan tambahan yang sifatnya membatasi.
Contoh: semua mahasiswa,baik laki-laki maupun perempuan,diharapkan agar datang.

3.Tanda Titik Koma
·         Dipakai untuk memisahkan bagian-bagian  kalimat yang sejenis dan setara.
Contoh: hari sudah subuh;adik masih belum bangun
·         Dipakai sebagai pengganti kata penghubung untuk memisahkan kalimat yang setara dalam kalimat majemuk

Contoh: Ayah mengurus tanaman dikebun; Ibu lagi memasak di dapur; Kakak membaca di    teras depan; saya sendiri asyik memetik gitar.

4.Tanda titik dua
·         Dipakai pada akhir suatu pernyataan lengkap jika  diikuti rangkaian.
Contoh: Saya harus membeli perlengkapan dapur: beras,garam,pitsin,dan gula.

·         Dipakai sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan pemerian.
Contoh:  akan ada dua jenis soal dibuat:pilihan ganda dan esai.

·         Dipakai dalam teks drama  sesudah kata yang menunjukkan pelaku dalam percakapan.
Contoh: Nama : Dewi Rezki
              Nim    :  11554

·         Dipakai diantara jilid atau nomor dan halaman,di antara bab dan ayat dalam kitab suci, di antara judul dan anak judul suatu karangan,serta nama kota dan penerbit buku acuan dalam karangan (daftar pustaka).
Contoh: Surah Al-fatihah:3

5.Tanda Hubung
·         Menyambung suku-suku kata dasar yang terpisah oleh  pergantian baris.
Contoh: seperti yang telah ibu katakan ke-
               pada saya.
·         Menyambung unsur-unsur kata ulang.
Contoh: nenek-nenek
·         Menyambung huruf kata yang dieja satu-satu dan bagian-bagian tanggal.
Contoh: 9-3-1993
·         Merangkaikan  se- dengan kata berikutnya yang dimulai dengan huruf kapital, ke- dengan angka, angka dengan –an ,singkatan berhuruf kapital dengan imbuhan, dan nama jabatan rangkap.
Contoh: tahun 1980-an
·         Merangkaikan unsur bahasa Indonesia dengan unsur bahasa asing.
Contoh: di-Town-square

6.Tanda Pisah
·         Membatasi penyisihan kata  atau kalimat yang memberi penjelasan di luar bangun kalimat.
Contoh:kemerdekaan itu- telah tercapai-atas usaha pejuang kita.
Menegaskan adanya keterangan aposisi atau keterangan yang lain sehingga kalimat menjadi lebih jelas.
 Contoh: Gerakan Pengutamaan Bahasa Indonesia-amanat Sumpah-harus terus ditingkatkan.
·         Dipakai di antara dua bilangan atau tanggal dengan arti’sampai ke’ atau’sampai dengan’
Contoh: acara itu akan dilaksanakan pada tanggal 3-9 januari 2013

7.Tanda elipsis
·         Dipakai dalam kalimat yang terputus-putus.
Contoh:baiklah…,saya akan menerima tawaran anda.
·         Menunjukkan bahwa dalam suatu kalimat atau naskah ada bagian yang dihilangkan.
Contoh: setiap daerah memiliki…daerah masing-masing.

8.Tanda Tanya
·         Dipakai pada akhir kalimat Tanya
Contoh:Dimanakah anda tinggal?

·         Dipakai di dalam  tanda kurung untuk menyatakan bagian kalimat yang diasingkan atau yang kurang dapat dibuktikan kebenarannya.
Contoh: Diharapkan agar semua peserta tetap tenang!


9.Tanda Seru
·         Dipakai sesudah ungkapan atau pernyataan yang berupa seruan atau perintah yang menggambarkan kesungguhan, ketidakpercayaan,ataupun rasa emosi yang kuat.
Contoh: pergi dari sini!

10.Tanda kurung
·         Mengapit tambahan keterangan atau penjelasan.
Contoh:saya tidak membawa  SIM( surat izin mengemudi)
·         Mengapit keterangan atau penjelasan yang bukan bagian integral pokok pembicaraan.
Contoh: gambar tersebut telah menjelaskan segala pertanyaan masyarakat
              (lihat gambar 2)
·         Mengapit huruf atau kata yang kehadirannya di dalam teks dapat dihilangkan.
Contoh: orang asing itu berasal dari (Negeri tetangga)Malaysia

11.Tanda kurung siku
·         Mengapit huruf,kata atau kelompok kata sebagai koreksi atau tambahan pada  kalimat atau bagian kalimat yang ditulis orang lain.
Contoh:tahun baru[ pergantian tahun]dirayakan dengan sangat meriah.
·         Mengapit keterangan  dalam kalimat penjelas yang sudah bertanda kurung.
Contoh:

12.Tanda petik
·         Mengapit  petikan langsung yang berasal dari pembicaraan dan naskah atau  bahan tertulis lain.
Contoh: Adik berkata,”ibu akan membeli mobil baru.”
·         Mengapit judul syair, karangan,atau bab buku yang dipakai dalam kalimat.
Contoh:sajak”cintaku jauh dipulau” dibacakan oleh seorang mahasiswa.
·         Mengapit istilah ilmiah yang kurang dikenal atau kata yang mempunyai arti khusus.
Contoh:kegiatan itu dilaksanakan dalam bentuk”coba dan ralat”saja.


13.Tanda petik tunggal
·         Mengapit petikan yang tersusun di dalam petikan lain.
Contoh:”Saya mendengar suara’tok tok tok’di jendela”kata Andi.
·         Mengapit makna, terjemahan, atau penjelasan kata ungkapan asing.
Contoh:”dia menyapa’hello!’atau hai”kata bule itu.

14.Tanda garis miring
·         Dipakai dalam nomor surat dan nomor pada kalimat dan  penanda  masa satu tahun yang terbagi dalam dua tahun takwim.
Contoh: Tahun  ajaran 2012/2013
·         Dipakai sebagai pengganti kata dan atau tiap.
Contoh: tarifnya Rp3.000/jam
15. Tanda penyingkat atau apostprof
·         Menunjukkan penghilangan bagian kata atau bagian angka tahun.
Contoh: 9 maret ’09  (9 maret 2009)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar