NAMA : DEWI REZKI BT ANSAR
NIM : 1252132018
KAIDAH TATA TULIS (EJAAN)
Contoh-contoh
A.Tata Tulis (ejaan)
a.Penulisan Huruf
1.Huruf Kapital: kapital seluruhnya dan kapital pada
awal kata.
Huruf kapital
seluruhnya digunakan untuk menuliskan:
·
Judul-judul utama
Contoh: MATA
KULIAH PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN BAHASA INDONESIA
·
Judul-judul bab
Contoh: KAIDAH
TATA TULIS(EJAAN)
·
Judul kata pengantar,daftar isi,dan daftar pustaka
Contoh: BAB 1
SEJARAH,KEDUDUKAN DAN FUNGSI BAHASA INDONESIA
Huruf Kapital pada awal kata:
Contoh: Universitas Negeri Makassar
2. Huruf miring
·
Menuliskan judul buku,majalah,dan surat kabar.
Contoh: majalah Sophie Martin,buku Ayat-ayat cinta
·
Menuliskan nama ilmiah,ungkapan,atau istilah
asing/daerah.
Contoh: Tari Padduppa adalah tarian khas dari Makassar
B. Penulisan Kata
1. Kata
dasar
Kata yang berupa kata dasar ditulis terpisah dari unsur
yang lain.
Contoh: Ayah
makan nasi
2.Imbuhan
·
Imbuhan (awalan,sisipan,akhiran),ditulis serangkai
dengan kata dasarnya.
Contoh: disimpan,mengubah,jawaban
·
Jika bentuk dasar berupa gabungan kata mendapat
imbuhan (awalan atau akhiran),ditulis serangkai
dengan kata yang langsung mengikuti atau mendahuluinya.
Contoh: Berlapang
dada,bergotong royong
·
Jika bentuk dasar berupa gabungan kata mendapat
imbuhan(awalan dan akhiran)
Contoh:
perpisahan
·
Jika salah satu unsur gabungan kata hanya dipakai
sebagai kombinasi,gabungan kata itu ditulis serangkai.
Contoh: Biokimia,
3.Bentuk
Ulang
Bentuk kata ulang ditulis secara lengkap dengan menggunakan
tanda hubung.
Contoh:
Baring-baring,jalan-jalan
4.Gabungan
kata
Gabungan kata yang biasa disebut kata majemuk,termasuk
istilah khusus,unsure-unsurnya ditulis berpisah.
Contoh: jam
tangan,kipas angin
Gabungan kata yang sudah dianggap satu kata ditulis
serangkai.
Contoh: kilometer
5.Kata
ganti-ku,kau-,-mu,-nya
Ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya atau
mendahuluinya.
Contoh:
pensilku
6.Kata
depan di, ke, dan dari
Ditulis terpisah dari kata yang
mengikutinya.
Contoh: di
pasar, ke sekolah , dari rumah
7.Kata si
dan sang
Ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya.
Contoh: sang
kancil, si pengirim
8.partikel
Partikel –lah,-kah, dan –tah ditulis serangkai dengan kata yang
mendahuluinya.
Contoh: marilah, bagaimanakah ,
9.singkatan
·
Singkatan nama orang,gelar,jabatan,diikuti dengan
tanda titik.
Contoh: Drs.Sudjatmiko,M.A.
·
Singkatan nama resmi lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, badan atau organisasi,dan
dokumen resmi yang terdiri atas huruf awal setiap kata ditulis dengan huruf
capital dan tidak menggunakan tanda titik.
Contoh: WHO(World
Health Organization)
·
Singkatan umum yang terdiri atas tiga huruf atau lebih
diikuti satu tanda titik.
Contoh: dst.(dan
seterusnya),Yth.(yang terhormat)
·
Lambang kimia,singkatan satuan
ukuran,takaran,timbangan, dan mata uang tidak diikuti tanda titik.
Contoh:
cm(sentimeter),kg(kilogram)
10.Akronim
·
Akronim nama diri yang berupa gabungan huruf awal dari
deret kata ditulis seluruhnya dengan huruf kapital.
Contoh: SIM (
surat izin mengemudi)
·
Akronim nama diri yang berupa singkatan dari beberapa
unsur ditulis dengan huruf awal kapital.
Contoh:Kowani (
Kongres Wanita Indonesia)
·
Akronim yang bukan nama diri yang berupa singkatan
dari dua kata atau lebih ditulis dengan huruf kecil.
Contoh: iptek( ilmu pengetahuan dan teknologi)
11.Angka dan lambang bilangan
·
Penulisan lambang bilangan dapat dinyatakan denagan
satu atau dua kata ditulis dengan huruf,kecuali jika beberapa lambang bilangan
dipakai secara berurutan,seperti dalam perincian.
Contoh: koleksi perpustakaan itu mencapai dua juta buah buku
·
Lambang bilangan pada awal kalimat ditulis dengan
huruf.
Contoh: panitia mengundang 200 orang peserta.
C.Pemakaian Tanda Baca
1. Tanda
Titik
·
Dipakai pada akhir kalimat yang bukan pertanayaan atau
seruan.
Contoh: saya tinggal di Makassar.
·
Dipakai di belakang angka atau huruf dalam suatu bagan
,ikhtisar, atau daftar.
·
Contoh: 1.
·
Dipakai untuk memisahkan angka jam,menit, dan detik
yang menunjukkan waktu.
Contoh: pukul 1.35.20
( puku1 lewat 35 menit 20 detik)
·
Dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau
kelipatannya
Contoh: kota itu berpenduduk 18.200 orang
2.Tanda koma
·
Dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu perincian
atau pembilangan.
Contoh: kakak membeli buku,pensil,pulpen,dan penghapus dari
toko.
·
Dipakai untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari
kalimat setara berikutnya yang didahului oleh kata seperti tetapi atau
sedangkan.
Contoh: saya menyukai
kopi,sedangkan adik saya menyukai teh.
·
Dipakai untuk memisahkan
anak kalimat dari induk kalimat jika anak kalimat mendahului induk kalimat.
Contoh: Agar tidak
bosan,saya mendengarkan lagu.
·
Dipakai di antara nama orang dan gelar akademik yang
mengikutinya.
Contoh: Khadijah,spd
·
Dipakai untuk mengapit keterangan tambahan yang
sifatnya membatasi.
Contoh: semua mahasiswa,baik laki-laki maupun
perempuan,diharapkan agar datang.
3.Tanda Titik Koma
·
Dipakai untuk memisahkan bagian-bagian kalimat yang sejenis dan setara.
Contoh: hari sudah subuh;adik masih belum bangun
·
Dipakai sebagai pengganti kata penghubung untuk
memisahkan kalimat yang setara dalam kalimat majemuk
Contoh: Ayah mengurus tanaman dikebun; Ibu lagi memasak di
dapur; Kakak membaca di teras depan;
saya sendiri asyik memetik gitar.
4.Tanda titik dua
·
Dipakai pada akhir suatu pernyataan lengkap jika diikuti rangkaian.
Contoh: Saya harus membeli perlengkapan dapur: beras,garam,pitsin,dan
gula.
·
Dipakai sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan
pemerian.
Contoh: akan ada dua
jenis soal dibuat:pilihan ganda dan esai.
·
Dipakai dalam teks drama sesudah kata yang menunjukkan pelaku dalam
percakapan.
Contoh: Nama : Dewi Rezki
Nim : 11554
·
Dipakai diantara jilid atau nomor dan halaman,di
antara bab dan ayat dalam kitab suci, di antara judul dan anak judul suatu
karangan,serta nama kota dan penerbit buku acuan dalam karangan (daftar
pustaka).
Contoh: Surah Al-fatihah:3
5.Tanda Hubung
·
Menyambung suku-suku kata dasar yang terpisah
oleh pergantian baris.
Contoh: seperti yang telah ibu katakan ke-
pada saya.
·
Menyambung unsur-unsur kata ulang.
Contoh: nenek-nenek
·
Menyambung huruf kata yang dieja satu-satu dan
bagian-bagian tanggal.
Contoh: 9-3-1993
·
Merangkaikan
se- dengan kata berikutnya yang dimulai dengan huruf kapital, ke- dengan
angka, angka dengan –an ,singkatan berhuruf kapital dengan imbuhan, dan nama
jabatan rangkap.
Contoh: tahun 1980-an
·
Merangkaikan unsur bahasa Indonesia dengan unsur
bahasa asing.
Contoh: di-Town-square
6.Tanda Pisah
·
Membatasi penyisihan kata atau kalimat yang memberi penjelasan di luar
bangun kalimat.
Contoh:kemerdekaan itu- telah tercapai-atas usaha pejuang
kita.
Menegaskan
adanya keterangan aposisi atau keterangan yang lain sehingga kalimat menjadi
lebih jelas.
Contoh: Gerakan
Pengutamaan Bahasa Indonesia-amanat Sumpah-harus terus ditingkatkan.
·
Dipakai di antara dua bilangan atau tanggal dengan
arti’sampai ke’ atau’sampai dengan’
Contoh: acara itu akan dilaksanakan pada tanggal 3-9 januari
2013
7.Tanda elipsis
·
Dipakai dalam kalimat yang terputus-putus.
Contoh:baiklah…,saya akan menerima tawaran anda.
·
Menunjukkan bahwa dalam suatu kalimat atau naskah ada
bagian yang dihilangkan.
Contoh: setiap daerah memiliki…daerah masing-masing.
8.Tanda Tanya
·
Dipakai pada akhir kalimat Tanya
Contoh:Dimanakah anda tinggal?
·
Dipakai di dalam
tanda kurung untuk menyatakan bagian kalimat yang diasingkan atau yang
kurang dapat dibuktikan kebenarannya.
Contoh: Diharapkan agar semua peserta tetap tenang!
9.Tanda Seru
·
Dipakai sesudah ungkapan atau pernyataan yang berupa
seruan atau perintah yang menggambarkan kesungguhan, ketidakpercayaan,ataupun
rasa emosi yang kuat.
Contoh: pergi dari sini!
10.Tanda kurung
·
Mengapit tambahan keterangan atau penjelasan.
Contoh:saya tidak membawa
SIM( surat izin mengemudi)
·
Mengapit keterangan atau penjelasan yang bukan bagian
integral pokok pembicaraan.
Contoh: gambar tersebut telah menjelaskan segala pertanyaan
masyarakat
(lihat gambar 2)
·
Mengapit huruf atau kata yang kehadirannya di dalam
teks dapat dihilangkan.
Contoh: orang asing itu berasal dari (Negeri tetangga)Malaysia
11.Tanda kurung siku
·
Mengapit huruf,kata atau kelompok kata sebagai koreksi
atau tambahan pada kalimat atau bagian
kalimat yang ditulis orang lain.
Contoh:tahun baru[ pergantian tahun]dirayakan dengan sangat
meriah.
·
Mengapit keterangan
dalam kalimat penjelas yang sudah bertanda kurung.
Contoh:
12.Tanda petik
·
Mengapit
petikan langsung yang berasal dari pembicaraan dan naskah atau bahan tertulis lain.
Contoh: Adik berkata,”ibu akan membeli mobil baru.”
·
Mengapit judul syair, karangan,atau bab buku yang
dipakai dalam kalimat.
Contoh:sajak”cintaku jauh dipulau” dibacakan oleh seorang mahasiswa.
·
Mengapit istilah ilmiah yang kurang dikenal atau kata
yang mempunyai arti khusus.
Contoh:kegiatan itu dilaksanakan dalam bentuk”coba dan ralat”saja.
13.Tanda petik tunggal
·
Mengapit petikan yang tersusun di dalam petikan lain.
Contoh:”Saya mendengar suara’tok tok tok’di jendela”kata Andi.
·
Mengapit makna, terjemahan, atau penjelasan kata
ungkapan asing.
Contoh:”dia menyapa’hello!’atau hai”kata bule itu.
14.Tanda garis miring
·
Dipakai dalam nomor surat dan nomor pada kalimat
dan penanda masa satu tahun yang terbagi dalam dua tahun
takwim.
Contoh: Tahun ajaran
2012/2013
·
Dipakai sebagai pengganti kata dan atau tiap.
Contoh: tarifnya Rp3.000/jam
15. Tanda penyingkat atau apostprof
·
Menunjukkan penghilangan bagian kata atau bagian angka
tahun.
Contoh: 9 maret ’09 (9
maret 2009)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar