Powered By Blogger

Kamis, 11 Oktober 2012

Tugas Muhlisah "Pemakaian Tanda Baca"


Nama : Muhlisah
Nim   : 1252132007
Kelas : Business English/A       


 Pemakaian Tanda Baca
1.      Tanda Baca Titik (.)
a)      Tanda titik dipakai pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan.
Misalnya:
Saya  tinggal di wajo.
b)     Tanda titik dipakai di belakang angka atau huruf dalam suatu bagan, ikhtisar, atau daftar.
Misalnya:
                              III. Departement dalam Negeri
A.    Direktorat Jenderal Agraria
Catatan:
Tanda titik tidak dipakai di belakang angka atau huruf dalam suatu bagan atau ikhtisar jika angka atau huruf itu merupakan
 yang terakhir dalam deretan angka atau huruf.
Misalnya :
1.1   Pendahuluan
c)      Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang
menunjukan waktu.
Misalnya:
Pukul 4.15.05 (pukul 4 lewat 15 menit 5 detik).
d)     Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang menunjukan jangka waktu.
Misalnya:
4.15.05 jam (4 jam, 15 menit, 5 detik)
e)      Tanda titik dipakai di antara nama penulis, judul tulisan yang tidak berakhir dengan tanda tanya dan tanda seru, dan tempat terbit dalam daftar pustaka.
Misalnya:
Endraswara, Suwardi. 2008. Metode Penelitian Sastra. Yogyakarta: Buku kita
f)      Tanda titik dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya.
Misalnya:
Desa marannu berpenduduk 10.000 orang.
g)     Tanda titik tidak dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya yang tidak menunjukan jumlah.
Misalnya:
Saya tamat SMA pada tahun 2012 di Kabupaten Sidrap.
h)     Tanda titik tidak dipakai pada akhir judul yang merupakan kepala karangan atau kepala ilustrasi, tabel, dan sebagainya.
           Misalnya:
      Ketika cinta bertasbih
i)       Tanda titik tidak dipakai di belakang  alamat pengirim dan tanggal surat atau
 nama dan alamat penerima surat.
Misalnya:
1 April 1985 (tanpa titik)
2.      Tanda Baca Koma (,)
a)      Tanda koma dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu perincian atau pembilangan.
Misalnya:
Saya tinggal bersama Nida, Salma, dan evi.
b)     Tanda koma dipakai untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat serata berikutnya yang didahului oleh kata seperti tetapi, sedangkan atau melainkan.
Misalnya:
Saya ingin datang, tetapi hari hujan.
c)      Tanda koma dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat
jika anak kalimat itu mendahului induk kalimatnya.
Misalnya:
Kalau hari hujan, saya tidak akan datang.
d)     Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk
kalimat jika anak kalimat itu mengiringi induk kalimatnya.
Misalnya:
Dia lupa akan janjinya karena sibuk.
e)      Tanda koma dipakai di belakang kata atau ungkapan penghubung
antar kalimat yang terdapat pada awal kalimat. Termasuk di dalamnya oleh
 jadi,tidak semudah itu.
                                   Misalnya:
                                Oleh karena itu, kita harus membayarnya sekarang juga.
f)       Tanda koma dipakai untuk memisahkan kata seperti kata seperti o, ya,
wah, aduh, kasihan dari kata yang lain yang terdapat di dalam kalimat.
                                   Misalnya:
                                Wah, bukan main!
g)     Tanda koma dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain
dari kalimat.
                                   Misalnya:
                                “saya gembira sekali,” kata ibu, “karena kamu lulus.”
h)     Tanda koma dipakai di antara (i) nama dan alamat, (ii) bagian-bagian
alamat, (iii) tempat dan tanggal, dan (iv) nama tempat dan wilayah atau
negeri yang ditulis berurutan.
                                   Misalnya:
                                Wajo,  15 mei 2003
i)       Tanda koma dipakai untuk menceraikan bagian nama yang dibalik
susunannya dalam daftar pustaka.
                                   Misalnya:
                                Semi, Atar. 1993. Metode penelitian sastra. Bandung: Angkasa.
j)       Tanda koma dipakai di antara nama orang dan gelar akademik yang mengikutinya untuk membedakannya dari singkatan nama diri, keluarga, atau marga.
                                   Misalnya:
                                Muhammad sabir, S.E.
k)     Tanda koma dipakai untuk mengapit keterangan tambahan yang sifatnya
tidak membatasi.
                                   Misalnya:
Saya lisa, seorang mahasiswa, jurusan bahasa dan sastra.

l)       Tanda koma dipakai di muka angka persepuluh atau di antara rupiah dan
sen yang dinyatakan dengan angka.
                                   Misalnya:
                                10,6 m


m)   Tanda koma dapat dipakai untuk menghindari salah baca dibelakang
keterangan yang terdapat pada awal kalimat.
                                   Misalnya:
Dalam pembinaan dan pengembangan bahasa, kita memerlukan sikap yang bersungguh-sungguh.
n)     Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian
lain yang mengiringinya dalam kalimat jika petikan langsung itu berakhir
dengan tanda tanya atau tanda seru.
                                   Misalnya:
                                “Berapakah harga sayur ini?” Tanya siska.
3.      Tanda Titik Koma (;)
a)      Tanda titik koma dapat dipakai untuk memisahkan bagian-bagian kalimat
yang sejenis dan setara.
Misalnya:
Usia semakin tua; belum juga dapat jodoh
b)     Tanda titik koma dapat dipakai sebagai pengganti kata penghubung untuk
memisahkan kalimat yang setara di dalam kalimat majemuk.
Misalnya:
Ayah mengajar di SMP negeri; ibu bekerja di kantor Depdikbud; kakak memasak di dapur; saya sendiri mencuci pakaian.
4.      Tanda Titik Dua (:)
a)      Tanda titik dua dipakai sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan pemerian.
Misalnya:
a.      Tempat sidang      : Ruang 104
b.      Pengantar acara     : Bambang S.
c.      Hari                      : Senin
d.      Waktu                  : 09:30
b)     Tanda titik dua dipakai (i) di antara jilid atau nomor dan halaman, (ii) di antara surah dan ayat dalam kitab suci, (iii) di antara judul dan anak judul suatu karangan, serta (iv) nama kota dan penerbit buku acuan dalam karangan.
Misalnya:
Surahal baqarah : 73
c)      Titik dua dapat dipakai dalam teks drama sesudah kata yang menunjukkan pelaku dalam percakapan.
Misalnya:
Ibu    : “keluarkan sepeda motornyaa segera, lisa!”
lisa    : “baik Bu.”
ibu    : “jangan lupa membawa keranjang, untuk belanja!”
d)     Titik dua dapat dipakai pada akhir suatu pernyataan lengkap jika diikuti rangkaian atau pemerian.
Misalnya:
Untuk kerja bakti ini kita membutuhkan alat-alat seperti: sabit, cangkul, dan sapu lidi.
5.      Tanda Hubung (-)
a)      Tanda hubung menyambung unsur-unsur kata ulang.
Misalnya:
Bermacam-macam
b)     Tanda hubung menyambung huruf dari kata yang dieja satu-satu danbagian- bagian tanggal. Walaupun demikian, masih banyak yang tidak mematuhi peraturan tersebut. Industri tersebut dapat dikembangkan menjadi industri padat karya.
Misalnya:
26-02-1995
c)      Tanda hubung dipakai untuk merangkaikan kata dengan kata berikutnya atau sebelumnya yang dimulai dengan huruf kapital, kata/huruf dengan angka, angka dengan kata/huruf.
Misalnya:
Se-kecamatan pitumpanua, mengadakan kegiatan gotong royong.
d)     Tanda hubung dipakai untuk merangkaikan unsur bahasa Indonesia
dengan unsur bahasa asing.
Misalnya:
Pen-tackle-an
6.      Tanda Pisah (–)
a)      Tanda pisah membatasi penyisipan kata atau kalimat yang memberi
penjelasan di luar bangun kalimat.
Misalnya:
Kemerdekaan bangsa itu-saya yakin akan tercapai-diperjuangkan oleh bangsa itu sendiri.
b)     Tanda pisah menegaskan adanya keterangan aposisi atau keterangan yang lain sehingga kalimat menjadi lebih jelas.
Misalnya:
Rangkain kegiatan ini-membersihkan lantai, membersihkan halaman rumah, mencuci pakaian-merupakan kegiatanku setiap harinya.
c)      Tanda pisah dipakai di antara dua bilangan atau kata dengan arti ‘sampai
dengan’ atau ‘sampai ke’.
Misalnya:
2007-2008
7.      Tanda Ellipsis (…)
a)      Tanda elipsis dipakai dalam kalimat atau dialog yang terputus-putus.
Misalnya:
Anak dia tidak boleh begitu…, ya, ya, tidaklah baik demikian.
b)     Tanda elipsis menunjukkan bahwa dalam suatu kalimat atau naskah ada
bagian yang dihilangkan.
Misalnya:
Adik  baru saja pulang… sekolah.
Misalnya:
Catatan:
Jika bagian yang dihilangkan mengakhiri sebuah kalimat, maka perlu
dipakai empat buah titik; tiga titik untuk menandai penghilangan teks dan
satu titik untuk menandai akhir kalimat.
Misalnya :
Adik  baru saja pulang….
8.      Tanda Tanya (?)
a)      Tanda tanya dipakai pada akhir kalimat tanya.
Misalnya:
Apakah kamu sudah makan?
b)     Tanda tanya dipakai di dalam kurung untuk menyatakan bagian kalimat
yang disangsikan kebenarannya.
Misalnya:
Tina di lahirkan pada tahun 1995 (?).
9.      Tanda Seru (!)
a)      Tanda seru dipakai pada akhir kalimat perintah.
Misalnya:
Merdeka!
b)     Tanda seru dipakai pada akhir ungkapan atau pernyataan yang
menggambarkan kesungguhan, ketidakpercayaan, ketakjuban, ataupun
rasa emosi yang kuat.
Misalnya:
Bersihkan kamar itu sekarang juga!
10.   Tanda Kurung ((…))
a)      Tanda kurung mengapit tambahan keterangan atau penjelasan.
Misalnya:
Dia sekolah di SMA (Sekolah mengah atas) 1 pancarijang.
b)     Tanda kurung mengapit angka atau huruf yang memerinci satu urutan keterangan.
Misalnya:
Pendidikan adalah tanggung jawab bersama yang harus dipikul secara bersama oleh unsur-unsur:
(1)   Pemerintahan
(2)   Masyarakat
(3)   Orangtua murid
c)      Tanda kurung mengapit huruf atau kata yang kehadirannya di dalam teks dapat dihilangkan.
Misalnya:
Nenek tua itu berasal dari (kota) sinjai.
11.   Tanda Kurung Siku ([…])
a)      Tanda kurung siku mengapit huruf, kata, atau kelompok kata sebagai koreksi atau tambahan pada kalimat atau bagian kalimat yang ditulis orang lain. Tanda itu menyatakan bahwa kesalahan atau kekurangan itu memang terdapat di dalam naskah asli.
Misalnya:
Risky men[d]engar musik.
b)     Tanda kurung siku mengapit keterangan dalam kalimat penjelas yang
sudah bertanda kurung.
Misalnya:
(Hanya menggunakan nada atau kombinasi nada-nada dan apa yang saya sebut persendian [atau mungkin kata lain perjedahan atau juncture itu]).
12.   Tanda Petik (“…”)
a)      Tanda petik mengapit petikan langsung yang berasal dari pembicaraan dan
naskah atau bahan tertulis lainnya.
Misalnya:
Sudah berangkat?” Tanya Halimah.
b)     Tanda petik mengapit judul syair, karangan, atau bab buku yang di pakai dalam kalimat.
Misalnya:
Bacalah “Desaku Maju” dalam buku pelajaran Bahasa Indonesia.
c)      Tanda petik mengapit istilah ilmiah yang kurang dikenal atau kata yang
mempunyai arti khusus.
Misalnya:
Budi memakai celana yang di kenal dengan nama “pantolan”.
13.   Tanda Petik Tunggal (‘…’)
a)      Tanda petik tunggal mengapit petikan yang tersusun di dalam petikan lain.
Misalnya:
Anton berkata, “Tiba-tiba saya mendengar suara menegur seseorang ‘siapa kamu?’ “
b)     Tanda petik tunggal mengapit makna, terjemahan, atau penjelasan kata
atau ungkapan asing.
Misalnya:
Make up berarti ‘balikan’.

14.   Tanda Garis Miring (/)
a)      Tanda garis miring dipakai di dalam nomor surat dan nomor pada alamat
dan penandaan masa satu tahun yang terbagi dalam dua tahun takwim.
Misalnya:
Tahun anggaran 2005/2006
b)     Tanda garis miring dipakai sebagai pengganti kata atau, tiap.
Misalnya:
Rp.1000/lembar
15.   Tanda penyingkat atau apostrof (‘)
a)      Tanda penyingkat menunjukkan penghilangan bagian kata atau bagian angka tahun.
Misalnya:
Tika ‘kan membeli buku. (‘kan=akan)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar