Powered By Blogger

Kamis, 11 Oktober 2012

NURHIDAYAH SYAM


Tugas: pemakaian tanda baca
Nama : Nurhidayah Syam
Kelas : BE.A
Nim : 1252132025

1.       Tanda Baca Titik (.)

a)      Tanda titik dipakai pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan.
Misalnya:
Rumah saya dekat dengan kampus UNM.
b)      Tanda titik dipakai di belakang angka atau huruf dalam suatu bagan, ikhtisar, atau daftar.
Misalnya:
A.      Pendahuluan
1.       Sekolah

c)       Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang
menunjukan waktu.
Misalnya:
Pukul 07.30.45 (pukul 7 lewat, 30 menit, 45 detik)

d)      Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang menunjukan jangka waktu.
Misalnya:
2.15.24  (2 jam, 15 menit, 24 detik)

e)      Tanda titik dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya.
Misalnya:
Jumlah mahasiswa di UI adalah 3.100 orang.

2.       Tanda Baca Koma (,)

a)      Tanda koma dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu perincian atau pembilangan.
Misalnya:
Ibu membelikan saya tas,sepatu, dan baju baru.

b)      Tanda koma dipakai untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat serata berikutnya yang didahului oleh kata seperti tetapi, sedangkan atau melainkan.
Misalnya:
Meski kau anak orang kaya, tetapi kau tidak bisa membuat saya menyukaimu.
Pintar adalah hanya mengetahui satu hal, sedangkan cerdas dapat membuat kita berwawasan luas.

c)       Tanda koma dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat
jika anak kalimat itu mendahului induk kalimatnya.
Misalnya:
Kalau hari ini ada halangan, saya tidak akan datang
d)      Tanda koma dipakai di antara nama orang dan gelar akademik yang mengikutinya untuk
                                          membedakannya dari singkatan nama diri, keluarga, atau marga.
                                              Misalnya:
                                              Andi Sahtiani Jahrir, S.pd., M.pd

e)      Tanda koma dipakai untuk mengapit keterangan tambahan yang sifatnya
tidak membatasi.
                                              Misalnya:
Semua anggota paskibraka, baik paskibraka baru maupun paskibraka yang lama,      mengikuti upacara 17 Agustus di lapangan Gubernur.

3.       Tanda Titik Koma (;)

a)      Tanda titik koma dapat dipakai untuk memisahkan bagian-bagian kalimat
yang sejenis dan setara.
Misalnya:
Saya sangat senang; tugas telah selesai.

b)      Tanda titik koma dapat dipakai sebagai pengganti kata penghubung untuk
memisahkan kalimat yang setara di dalam kalimat majemuk.
Misalnya:
Ayah memang genteng di atap; Ibu mencui baju di kamar mandi ;Saya bermain boneka.

4.       Tanda titik dua (:)

a)      Tanda titik dua dipakai sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan pemerian.
Misalnya:
Bagian tata usaha : Nurhidayah Syam

b)      Tanda titik dua dipakai (i) di antara jilid atau nomor dan halaman, (ii) di antara surah dan ayat dalam kitab suci, (iii) di antara judul dan anak judul suatu karangan, serta (iv) nama kota dan penerbit buku acuan dalam karangan.
Misalnya:
Jilid : 1Halaman : 30
Bab : 2
          
Surah Al-Ikhlas ayat :2                                                                                              Penghijauan : Menanam seribu pohon                                                                          Jakarta : Erlangga
c)       Titik dua dapat dipakai dalam teks drama sesudah kata yang  menunjukkan pelaku dalam percakapan.                                                                            
 Misalnya:                                                                                                                     Ayha : Hai
 Putri : Hai juga                                                                                                                         
d)      Titik dua dapat dipakai pada akhir suatu pernyataan lengkap jika diikuti rangkaian.
Misalnya:
Saya mempunyai dua orang sahabat: Putri, dan Yani.

5.       Tanda Hubung (-)

a)      Tanda hubung menyambung unsur-unsur kata ulang.
Misalnya:
Bermain – main

b)      Tanda hubung menyambung huruf dari kata yang dieja satu-satu dan bagian- bagian tanggal. Walaupun demikian, masih banyak yang tidak mematuhi peraturan tersebut. Industri tersebut dapat dikembangkan menjadi industri padat karya.
Misalnya:
S – i – a – p – a    
1 – 2 – 3 – 4 – 5

c)       Tanda hubung dipakai untuk merangkaikan kata dengan kata berikutnya atau sebelumnya yang dimulai dengan huruf kapital, kata/huruf dengan angka, angka dengan kata/huruf.
Misalnya:
Se-Sulawesi, mengadakan lomba sepeda santai.

d)      Tanda hubung dipakai untuk merangkaikan unsur bahasa Indonesia
dengan unsur bahasa asing.
  Misalnya:
                                           Ke garden
6.       Tanda Pisah (–)

a)      Tanda pisah membatasi penyisipan kata atau kalimat yang memberi
penjelasan di luar bangun kalimat.
Misalnya:
                                      Jika ingin meraih sesuatu yang terbaik––kita harus optimis––dan yakin pada
                                      diri sendiri.

b)      Tanda pisah menegaskan adanya keterangan aposisi atau keterangan yang lain sehingga kalimat menjadi lebih jelas.
Misalnya:
 
c)       Tanda pisah dipakai di antara dua bilangan atau kata dengan arti ‘sampai
dengan’ atau ‘sampai ke’.
Misalnya:
2009—2013

7.       Tanda Ellipsis (…)

a)      Tanda elipsis dipakai dalam kalimat atau dialog yang terputus-putus.
Misalnya:
Ha, ternyata… dia tidak seperti yang saya bayangkan.
b)      Tanda elipsis menunjukkan bahwa dalam suatu kalimat atau naskah ada
bagian yang dihilangkan.
Misalnya:
Ibu baru saja…ke pasar.

8.       Tanda Tanya (?)

a)      Tanda tanya dipakai pada akhir kalimat tanya.
Misalnya:
Apa yang sedang anda lakukan ?

b)      Tanda tanya dipakai di dalam kurung untuk menyatakan bagian kalimat
yang disangsikan kebenarannya.
Misalnya:
 Mana sepeda kamu(?) hilang.

9.       Tanda Seru (!)

a)      Tanda seru dipakai pada akhir kalimat perintah.
Misalnya:
 Sekarang juga !
b)      Tanda seru dipakai pada akhir ungkapan atau pernyataan yang
menggambarkan kesungguhan, ketidakpercayaan, ketakjuban, ataupun
rasa emosi yang kuat.
Misalnya:
Kembalikan secepatnya !
Itu sangat benar !
Benarkah itu !
Dasar anak yang sombong !

10.   Tanda Kurung ((…))

a)      Tanda kurung mengapit tambahan keterangan atau penjelasan.
Misalnya:
Saya pernah mengikuti kursus di lembaga bimbingan MPC (Multi Prima College)
b)      Tanda kurung mengapit angka atau huruf yang memerinci satu urutan keterangan.
Misalnya:
Merokok dapat meyebabkan berbagai macam penyakit (a)Ginjal (b) Kanker

c)       Tanda kurung mengapit huruf atau kata yang kehadirannya di dalam teks dapat dihilangkan.
   Misalnya:               
   Kebiasaan anak (Remaja) jaman sekarang adalah berbohong.

11.   Tanda Kurung Siku ([…])

a)      Tanda kurung siku mengapit huruf, kata, atau kelompok kata sebagai koreksi atau tambahan pada kalimat atau bagian kalimat yang ditulis orang lain. Tanda itu menyatakan bahwa kesalahan atau kekurangan itu memang terdapat di dalam naskah asli.
Misalnya:
Putri mena[i]ki tangga.

b)      Tanda kurung siku mengapit keterangan dalam kalimat penjelas yang
sudah bertanda kurung.
Misalnya:
Contoh gambarnya [lihat halaman 15]

12.   Tanda Petik (“…”)

a)      Tanda petik mengapit petikan langsung yang berasal dari pembicaraan dan
naskah atau bahan tertulis lainnya.
Misalnya:
“jangan pergi dulu,” ucap yani, “ada yang ingin ku beritahu!”

b)      Tanda petik mengapit judul syair, karangan, atau bab buku yang dipakai dalam kalimat.
Misalnya:
PAI“Konsep ketuhanan dalam Islam”

c)       Tanda petik mengapit istilah ilmiah yang kurang dikenal atau kata yang
mempunyai arti khusus.
Misalnya:
Dia memiliki sifat munafik maka dia pantas di sebut“Si hypocrite”

13.   Tanda Petik Tunggal (‘…’)

a)      Tanda petik tunggal mengapit petikan yang tersusun di dalam petikan lain.
Misalnya:
Tanya ayha, “apakah kau mendengar suara petasan yang ‘meledak’ tadi malam?”

b)      Tanda petik tunggal mengapit makna, terjemahan, atau penjelasan kata
atau ungkapan asing.
Misalnya:
Smart berarti ’Pandai’

14.   Tanda Garis Miring (/)

a)      Tanda garis miring dipakai di dalam nomor surat dan nomor pada alamat
dan penandaan masa satu tahun yang terbagi dalam dua tahun takwim.
Misalnya:
Berakhir pada tahun 2010/2012

b)      Tanda garis miring dipakai sebagai pengganti kata atau, tiap.
Misalnya:
Rp. Pensil/Pulpen

15.   Tanda penyingkat atau apostrof (‘)

a)      Tanda penyingkat menunjukkan penghilangan bagian kata atau bagian angka tahun.
Misalnya:
Mahasiswa fakultas bahasa dan sastra ‘kan melakukan tour
Saya lahir pada tanggal 26 Maret ‘95








               



Tidak ada komentar:

Posting Komentar