Nama : Nurul arsy nisaa
Nim :
1252132004
Kelas :
Business english
Pemakaian Tanda Baca
1.
Tanda Baca Titik (.)
a)
Tanda titik dipakai pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan
atau seruan.
Misalnya:
Ayahku tinggal di sidrap.
b)
Tanda titik dipakai di belakang angka atau huruf dalam suatu
bagan, ikhtisar, atau daftar.
Misalnya:
III.
Departement dalam Negeri
A.
Direktorat Jenderal pembangunan masyarakat desa
Catatan:
Tanda titik tidak dipakai di belakang angka
atau huruf dalam suatu bagan atau ikhtisar jika angka
atau huruf itu merupakan
yang terakhir dalam deretan angka atau huruf.
Misalnya :
1.1 Pendahuluan
c) Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang
menunjukan waktu.
Misalnya:
Pukul
2.30.12 (pukul 2 lewat 30 menit 12 detik).
d) Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang menunjukan jangka waktu.
Misalnya:
2.30.12 jam
(2 jam, 30 menit, 12 detik)
e) Tanda titik dipakai di antara nama penulis, judul tulisan yang tidak berakhir dengan tanda tanya dan tanda seru, dan tempat terbit dalam daftar pustaka.
Misalnya:
Pradopo,
Rachmat Djoko. 2007: Beberapa Teori
Sastra, Metode Kritik, dan
Penerapannya. Pustaka pelajar: Yogyakarta.
f) Tanda titik dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya.
Misalnya:
Desa kalosi berpenduduk 20.145 orang.
g) Tanda titik tidak dipakai
untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya yang tidak menunjukan jumlah.
Misalnya:
Saya tamat SMA pada tahun 2012 di Kabupaten Wajo.
h) Tanda titik tidak dipakai pada akhir judul yang merupakan kepala karangan atau kepala ilustrasi, tabel, dan sebagainya.
Misalnya:
Latahzan
i) Tanda titik tidak dipakai
di belakang alamat pengirim dan tanggal
surat atau
nama dan alamat penerima surat.
Misalnya:
Jalan poros sengkang 46 (tanpa titik)
2.
Tanda Baca Koma (,)
a) Tanda koma dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu perincian atau pembilangan.
Misalnya:
Saya tinggal bersama Nur, Nindy, dan janna.
b)
Tanda koma dipakai untuk memisahkan kalimat setara yang satu
dari kalimat serata
berikutnya yang didahului oleh kata seperti tetapi, sedangkan atau melainkan.
Misalnya:
Saya ingin
ke rumahmu, tetapi saya tidak memiliki kendaraan.
c)
Tanda koma dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk
kalimat
jika anak kalimat itu mendahului
induk kalimatnya.
Misalnya:
Kalau saya sakit, saya tidak ke kampus.
d)
Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan anak kalimat
dari induk
kalimat jika anak
kalimat itu mengiringi induk kalimatnya.
Misalnya:
Arsy tidak jadi membeli baju karena uangnya kurang.
e)
Tanda koma dipakai di belakang kata atau ungkapan penghubung
antar kalimat yang terdapat
pada awal kalimat. Termasuk di dalamnya oleh
karena itu, jadi, lagi
pula,meskipun begitu, akan tetapi.
Misalnya:
Oleh
karena itu, kita harus membayarnya sekarang juga.
f)
Tanda koma dipakai untuk memisahkan
kata seperti kata seperti o, ya,
wah, aduh, kasihan dari kata yang lain yang terdapat di dalam kalimat.
Misalnya:
Aduh,
kakiku sakit!
g)
Tanda koma dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari
bagian lain
dari kalimat.
Misalnya:
Kata
Nurul, ”saya sangat cantik.”
h)
Tanda koma dipakai di antara (i) nama dan alamat, (ii)
bagian-bagian
alamat, (iii) tempat dan
tanggal, dan (iv) nama tempat dan wilayah atau
negeri yang ditulis
berurutan.
Misalnya:
Sidrap,
27 januari 2002
i)
Tanda koma dipakai untuk menceraikan bagian nama yang dibalik
susunannya dalam daftar
pustaka.
Misalnya:
Inayah,
ika. 1994. Bekal Pembina Pramuka. Jakarta: PT Pustaka Rakyat.
j) Tanda koma dipakai di antara nama orang dan gelar akademik yang mengikutinya untuk membedakannya dari
singkatan nama diri, keluarga, atau marga.
Misalnya:
Suardi,
S.sos
k)
Tanda koma dipakai untuk mengapit keterangan tambahan yang
sifatnya
tidak membatasi.
Misalnya:
Ibu saya,
Ibu Naimah, cantik sekali.
l)
Tanda koma dipakai di muka angka persepuluh atau di antara
rupiah dan
sen yang dinyatakan
dengan angka.
Misalnya:
37,5
m
m)
Tanda koma dapat dipakai untuk menghindari salah baca dibelakang
keterangan yang terdapat
pada awal kalimat.
Misalnya:
Atas
bantuan Nurul, Lisa mengucapkan terima kasih.
n)
Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan petikan
langsung dari bagian
lain yang mengiringinya
dalam kalimat jika petikan langsung itu berakhir
dengan tanda tanya atau
tanda seru.
Misalnya:
“Berapakah
harga jepitan ini?” Tanya Titin.
3.
Tanda Titik Koma (;)
a) Tanda titik koma dapat dipakai untuk memisahkan bagian-bagian kalimat
yang sejenis dan setara.
Misalnya:
Saya ingin mandi; tetapi air tidak ada.
b)
Tanda titik koma dapat dipakai sebagai pengganti kata penghubung
untuk
memisahkan kalimat yang
setara di dalam kalimat majemuk.
Misalnya:
Nindy membersihkan rumah; Janna mencuci pakaian;
Nur mencuci piring.
4. Tanda Titik Dua
(:)
a)
Tanda titik dua dipakai sesudah kata atau ungkapan yang
memerlukan pemerian.
Misalnya:
a.
Ketua : Nurul arsy nisaa
b.
Sekertaris : Muhlisah
c.
Bendahara : A.ika inayah
b)
Tanda titik dua dipakai (i) di antara jilid atau nomor dan
halaman, (ii) di antara surah dan ayat dalam kitab suci, (iii) di antara judul dan anak judul suatu karangan, serta (iv) nama kota dan penerbit buku acuan
dalam karangan.
Misalnya:
Surah al fatihah : 7
c)
Titik dua dapat dipakai dalam teks drama sesudah kata yang
menunjukkan pelaku dalam percakapan.
Misalnya:
Daus : “Tahu tidak kenapa
kamu cantik?”
sinta : “Tidak tau… memangnya kenapa ?”
Daus : “Karena kamu seperti bunga yang sedang mekar pada pagi hari.”
sinta : “Tidak tau… memangnya kenapa ?”
Daus : “Karena kamu seperti bunga yang sedang mekar pada pagi hari.”
d)
Titik dua dapat dipakai pada akhir suatu pernyataan lengkap
jika diikuti rangkaian atau pemerian.
Misalnya:
Hanya ada
dua pilihan bagi para pejuang kemerdekaan yaitu: hidup atau mati.
5. Tanda Hubung (-)
a)
Tanda hubung menyambung unsur-unsur kata ulang.
Misalnya:
Berlari-lari
b)
Tanda hubung menyambung huruf dari kata yang dieja satu-satu
danbagian- bagian tanggal. Walaupun demikian, masih banyak yang tidak mematuhi peraturan tersebut. Industri tersebut dapat dikembangkan menjadi industri padat karya.
Misalnya:
13-11-1993
c)
Tanda hubung dipakai untuk merangkaikan kata dengan kata
berikutnya atau sebelumnya yang dimulai dengan huruf kapital, kata/huruf dengan angka, angka dengan kata/huruf.
Misalnya:
Se-Kabupaten
Sidrap, mengadakan kegiatan cerdas cermat.
d) Tanda hubung dipakai untuk merangkaikan unsur bahasa Indonesia
dengan unsur bahasa
asing.
Misalnya:
di-smash
6.
Tanda Pisah (–)
a)
Tanda pisah membatasi penyisipan kata atau kalimat yang
memberi
penjelasan di luar
bangun kalimat.
Misalnya:
Kesuksesan
sseorang itu-kamu harus yakin akan tercapai-diperjuangkan
oleh kamu sendiri.
b)
Tanda pisah menegaskan adanya keterangan aposisi atau
keterangan yang lain sehingga kalimat menjadi lebih jelas.
Misalnya:
Rangkaian temuan ini-evolusi, teori kenisbian, dan kini juga pembelahan
otonom-telah mengubah konsepsi kita tentang alam semesta.
c)
Tanda pisah dipakai di antara dua bilangan atau kata dengan
arti ‘sampai
dengan’ atau ‘sampai
ke’.
Misalnya:
2011-2012
7.
Tanda Ellipsis (…)
a)
Tanda elipsis dipakai dalam kalimat atau dialog yang
terputus-putus.
Misalnya:
O, begitu… jadi kamu pacaran dengan dia ?
b)
Tanda elipsis menunjukkan bahwa dalam suatu kalimat atau
naskah ada
bagian yang dihilangkan.
Misalnya:
Ibu baru saja pulang… kantor.
Misalnya:
Catatan:
Jika bagian yang dihilangkan mengakhiri sebuah kalimat, maka
perlu
dipakai empat buah titik; tiga titik untuk menandai penghilangan teks dan
satu titik untuk menandai akhir kalimat.
Misalnya :
Ibu baru saja
pulang….
8.
Tanda Tanya (?)
a)
Tanda tanya dipakai pada akhir kalimat tanya.
Misalnya:
Pukul berapa sekarang?
b)
Tanda tanya dipakai di dalam kurung untuk menyatakan bagian
kalimat
yang disangsikan
kebenarannya.
Misalnya:
Ia di lahirkan pada tahun 1993 (?).
9. Tanda Seru (!)
a)
Tanda seru dipakai pada akhir kalimat perintah.
Misalnya:
Salam olahraga !
b)
Tanda seru dipakai pada akhir ungkapan atau pernyataan yang
menggambarkan
kesungguhan, ketidakpercayaan, ketakjuban, ataupun
rasa emosi yang kuat.
Misalnya:
subahanallah!
10. Tanda Kurung ((…))
a)
Tanda kurung mengapit tambahan keterangan atau penjelasan.
Misalnya:
Penulisan KTI (Karya Tulis Ilmiah) telah selesai.
b)
Tanda kurung mengapit angka atau huruf yang memerinci satu
urutan keterangan.
Misalnya:
Faktor
produksi menyangkut masalah (a) alam,
(b) tenaga kerja, dan (c) modal.
c)
Tanda kurung mengapit huruf atau kata yang kehadirannya di
dalam teks dapat dihilangkan.
Misalnya:
Pejalan kaki itu berasal dari (kota) Bandung.
11. Tanda Kurung Siku ([…])
a)
Tanda kurung siku mengapit huruf, kata, atau kelompok kata
sebagai koreksi atau tambahan pada kalimat atau bagian kalimat yang ditulis orang lain. Tanda itu menyatakan bahwa kesalahan atau kekurangan itu memang terdapat di dalam naskah asli.
Misalnya:
Lisa men[d]engar musik.
b)
Tanda kurung siku mengapit keterangan dalam kalimat penjelas
yang
sudah bertanda kurung.
Misalnya:
Persamaan
kedua proses ini(perbedaannya dibicarakan di dalam Bab II [lihat halaman 35-38]
perlu di bentangkan di sini.
12. Tanda Petik (“…”)
a)
Tanda petik mengapit petikan langsung yang berasal dari
pembicaraan dan
naskah atau bahan
tertulis lainnya.
Misalnya:
“saya akan jemput,” kata Tina, “tunggu sebentar!”
b)
Tanda petik mengapit judul syair, karangan, atau bab buku yang
dipakai dalam kalimat.
Misalnya:
Bacalah “Bola
Lampu” dalam buku Dari suatu masa dari
suatu tempat.
c)
Tanda petik mengapit istilah ilmiah yang kurang dikenal atau
kata yang
mempunyai arti khusus.
Misalnya:
Pekerjaan
itu di laksanakan dengan cara “coba dan ralat” saja.
13.
Tanda Petik Tunggal (‘…’)
a)
Tanda petik tunggal mengapit petikan yang tersusun di dalam
petikan lain.
Misalnya:
Tanya Basri, “kau dengar bunyi ’kring-kring’ tadi?”
b) Tanda petik tunggal mengapit makna, terjemahan, atau penjelasan kata
atau ungkapan asing.
Misalnya:
Break up berarti ‘putus’.
14.
Tanda Garis Miring (/)
a)
Tanda garis miring dipakai di dalam nomor surat dan nomor pada
alamat
dan penandaan masa satu
tahun yang terbagi dalam dua tahun takwim.
Misalnya:
No. 7/PK/1973
b)
Tanda garis miring dipakai sebagai pengganti kata atau,
tiap.
Misalnya:
Rp.250/lembar
15.
Tanda penyingkat atau apostrof (‘)
a)
Tanda penyingkat menunjukkan penghilangan bagian kata atau
bagian angka tahun.
Misalnya:
Tina ‘kan pulang. (‘kan= akan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar