Powered By Blogger

Kamis, 11 Oktober 2012

Tugas Sartika"Pemakaian Tanda Baca'


NAMA                 :SARTIKA
NIM                      :1252132019
KELAS                  :BE”A”



Tugas: Pemakaian Tanda Baca
1.      Tanda Baca Titik (.)
a)      Tanda titik dipakai pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan.
Misalnya:
Andi membeli baju baru
b)      Tanda titik dipakai di belakang angka atau huruf dalam suatu bagan, ikhtisar, atau daftar.
Misalnya:
A.    a.                   III. Departemen Dalam Negeri
B.    A. Direktorat Jenderal Pembangunan Masyarakat Desa
C.    B. Direktorat Jenderal Agraria
D.    1. ...
E.     b.                  1. Patokan Umum
F.     1.1 Isi Karangan
G.    1.2 Ilustrasi
H.    1.2.1 Gambar Tangan
I.       1.2.2 Tabel
J.      1.2.3 Grafik

Catatan:
Tanda titik tidak dipakai di belakang angka atau huruf dalam suatu bagan atau ikhtisar jika angka atau huruf itu merupakan
 yang terakhir dalam deretan angka atau huruf.
Misalnya :
1.1   Pendahuluan
c)      Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang
menunjukan waktu.
Misalnya:
Pukul 2.30.12 (pukul 2 lewat 30 menit 12 detik).
d)      Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang menunjukan jangka waktu.
Misalnya:
3.30.12 jam (3 jam, 30 menit, 12 detik)
e)      Tanda titik dipakai di antara nama penulis, judul tulisan yang tidak berakhir dengan tanda tanya dan tanda seru, dan tempat terbit dalam daftar pustaka.
Misalnya:
Gempa itu berpenduduk 24.200 orang
f)       Tanda titik dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya.
                                      Misalnya: Contoh: Kota kecil itu berpenduduk 51.156 orang.

g)      Tanda titik tidak dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya yang tidak menunjukan jumlah.
Misalnya:
                                   Saya tamat SMA pada tahun 2012 di Kabupaten Wajo.
h)      Tanda titik tidak dipakai pada akhir judul yang merupakan kepala karangan atau kepala ilustrasi, tabel, dan sebagainya.
             Misalnya:
          Lihat Pula

i)       Tanda titik tidak dipakai di belakang  alamat pengirim dan tanggal surat atau
 nama dan alamat penerima surat.
Misalnya:
Jalan Syarif Al-qadri no 24 (tanpa titik)
2.      Tanda Baca Koma (,)
a)      Tanda koma dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu perincian atau pembilangan.
Misalnya:
 Saya menjual baju, celana, dan topi.ersama Nur, Nindy, dan janna.
b)      Tanda koma dipakai untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat serata berikutnya yang didahului oleh kata seperti tetapi, sedangkan atau melainkan.
    Misalnya:
Saya bergabung dengan Wikipedia, tetapi tidak aktif.
c)      Tanda koma dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat
jika anak kalimat itu mendahului induk kalimatnya.
Misalnya:
Kalau saya sakit, saya tidak ke kampus.
d)      Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk
kalimat jika anak kalimat itu mengiringi induk kalimatnya.
Misalnya:
                                 Saya tidak akan datang kalau hari hujan.           
e)      Tanda koma dipakai di belakang kata atau ungkapan penghubung
antar kalimat yang terdapat pada awal kalimat. Termasuk di dalamnya oleh
karena itu, jadi, lagi pula,meskipun begitu, akan tetapi.
                                           Misalnya:             
                                        Oleh karena itu, kamu harus datang.

f)       Tanda koma dipakai untuk memisahkan kata seperti kata seperti o, ya,
wah, aduh, kasihan dari kata yang lain yang terdapat di dalam kalimat.
Misalnya:
  Wah, bukan main.

                               g)Tanda koma dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain
dari kalimat.
                                           Misalnya:
                                       Kata adik, "Saya sedih sekali".
                                h)Tanda koma dipakai di antara (i) nama dan alamat, (ii) bagian-bagian
alamat, (iii) tempat dan tanggal, dan (iv) nama tempat dan wilayah atau
negeri yang ditulis berurutan.
                                           Misalnya:
                                            Makassar, 18 Juni 1984

                               i)Tanda koma dipakai untuk menceraikan bagian nama yang dibalik
susunannya dalam daftar pustaka.
  Misalnya: Lanin, Ivan, 1999. Cara Penggunaan Wikipedia. Jilid 5 dan 6.      Jakarta: PT Wikipedia Indonesia
                                       
j)       Tanda koma dipakai di antara nama orang dan gelar akademik yang mengikutinya untuk membedakannya dari singkatan nama diri, keluarga, atau marga.
                                           Misalnya:
                                        Tanda koma dipakai untuk mengapit keterangan tambahan yang sifatnya
tidak membatasi.
                                           Misalnya:
Ibu saya, Ibu Naimah, cantik sekali.

k)      Tanda koma dipakai di muka angka persepuluh atau di antara rupiah dan
sen yang dinyatakan dengan angka.
                                           Misalnya:
                                        24,5 m


l)       Tanda koma dapat dipakai untuk menghindari salah baca dibelakang
keterangan yang terdapat pada awal kalimat.
                                           Misalnya:
  Dalam pembinaan dan pengembangan bahasa, kita memerlukan sikap yang bersungguh-sungguh.
Bandingkan dengan: Kita memerlukan sikap yang bersungguh-sungguh dalam pembinaan dan pengembangan bahasa.

m)    Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian
lain yang mengiringinya dalam kalimat jika petikan langsung itu berakhir
dengan tanda tanya atau tanda seru.
                                           Misalnya:
                                    "Di mana Rex tinggal?" tanya Stepheen.
                                       
3.      Tanda Titik Koma (;)
a)      Tanda titik koma dapat dipakai untuk memisahkan bagian-bagian kalimat
yang sejenis dan setara.
Misalnya:
   Malam makin larut; kami belum selesai juga.

b)      Tanda titik koma dapat dipakai sebagai pengganti kata penghubung untuk
memisahkan kalimat yang setara di dalam kalimat majemuk.
Misalnya:
  Ayah mengurus tanamannya di kebun; ibu sibuk bekerja di    dapur; adik menghafalkan nama-nama pahlawan nasional; saya sendiri asyik  mendengarkan siaran pilihan pendengar.

4.      Tanda Titik Dua (:)
a)      Tanda titik dua dipakai sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan pemerian.
Misalnya:
a.      Ketua                  : Syawal Nur
b)      Tanda titik dua dipakai (i) di antara jilid atau nomor dan halaman, (ii) di antara surah dan ayat dalam kitab suci, (iii) di antara judul dan anak judul suatu karangan, serta (iv) nama kota dan penerbit buku acuan dalam karangan.
Misalnya:
Surah al fatihah : 5
c)      Titik dua dapat dipakai dalam teks drama sesudah kata yang menunjukkan pelaku dalam percakapan.
Misalnya:
tika : "Jangan lupa perbaiki halaman bantuan Wikipedia!"
ika  : "Siap, Boss!"
d)      Titik dua dapat dipakai pada akhir suatu pernyataan lengkap jika diikuti rangkaian atau pemerian.
Misalnya:
Kita memerlukan kursi, meja, dan lemari.

5.      Tanda Hubung (-)
a)      Tanda hubung menyambung unsur-unsur kata ulang.
Misalnya: 
anak-anak, berulang-ulang, kemerah-merahan
Tanda ulang singkatan (seperti pangkat 2) hanya digunakan pada       tulisan cepat dan notula, dan tidak dipakai pada teks karangan.

b)      Tanda hubung menyambung huruf dari kata yang dieja satu-satu danbagian- bagian tanggal. Walaupun demikian, masih banyak yang tidak mematuhi peraturan tersebut. Industri tersebut dapat dikembangkan menjadi industri padat karya.
                 Misalnya:
         p-e-n-g-u-r-u-s
                                  8-4-1973

c)      Tanda hubung dipakai untuk merangkaikan kata dengan kata berikutnya atau sebelumnya yang dimulai dengan huruf kapital, kata/huruf dengan angka, angka dengan kata/huruf.
Misalnya:
Se
d)      Tanda hubung dipakai untuk merangkaikan unsur bahasa Indonesia
dengan unsur bahasa asing.
Misalnya:di-smash
6.      Tanda Pisah (–)
a)      Tanda pisah membatasi penyisipan kata atau kalimat yang memberi
penjelasan di luar bangun kalimat.
Misalnya:
Wikipedia Indonesia—saya harapkan—akan menjadi Wikipedia    terbesar.
b)      Tanda pisah menegaskan adanya keterangan aposisi atau keterangan yang lain sehingga kalimat menjadi lebih telas.
Misalnya:
Rangkaian penemuan ini—evolusi, teori kenisbian, dan kini juga pembelahan atom—telah mengubah konsepsi kita tentang alam semesta.

c)      Tanda pisah dipakai di antara dua bilangan atau kata dengan arti ‘sampai
dengan’ atau ‘sampai ke’.
                             Misalnya:
                          1919–1921

7.      Tanda Ellipsis (…)
a)      Tanda elipsis dipakai dalam kalimat atau dialog yang terputus-putus.
Misalnya:
 Kalau begitu ... ya, marilah kita bergerak.
b)      Tanda elipsis menunjukkan bahwa dalam suatu kalimat atau naskah ada
bagian yang dihilangkan.
Misalnya
  Sebab-sebab kemerosotan ... akan diteliti lebih lanjut.
Catatan:
Jika bagian yang dihilangkan mengakhiri sebuah kalimat, maka perlu
dipakai empat buah titik; tiga titik untuk menandai penghilangan teks dan
satu titik untuk menandai akhir kalimat.
Misalnya :
Ibu  baru saja pulang….
8.      Tanda Tanya (?)
a)      Tanda tanya dipakai pada akhir kalimat tanya.
Misalnya:
 Kapan ia berangkat?

b)      Tanda tanya dipakai di dalam kurung untuk menyatakan bagian kalimat
yang disangsikan kebenarannya.
Misalnya:
  Ia dilahirkan pada tahun 1683 (?).

9.      Tanda Seru (!)
a)      Tanda seru dipakai pada akhir kalimat perintah.
Misalnya:
  Alangkah mengerikannya peristiwa itu!

b)      Tanda seru dipakai pada akhir ungkapan atau pernyataan yang
menggambarkan kesungguhan, ketidakpercayaan, ketakjuban, ataupun
rasa emosi yang kuat.
Misalnya:
subahanallah!
10.   Tanda Kurung ((…))
a)      Tanda kurung mengapit tambahan keterangan atau penjelasan.
Misalnya:
 Bagian Keuangan menyusun anggaran tahunan kantor yang kemudian    dibahas dalam RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham) secara berkala.
b)      Tanda kurung mengapit angka atau huruf yang memerinci satu urutan keterangan.
                          Misalnya:
  Satelit Palapa (pernyataan sumpah yang dikemukakan Gajah Mada)       membentuk sistem satelit domestik di Indonesia.
c)      Tanda kurung mengapit huruf atau kata yang kehadirannya di dalam teks dapat dihilangkan.
Misalnya:
 Pembalap itu berasal dari (kota) Makassar.

  • Tanda Kurung Siku ([…])
11.    
a)      Tanda kurung siku mengapit huruf, kata, atau kelompok kata sebagai koreksi atau tambahan pada kalimat atau bagian kalimat yang ditulis orang lain. Tanda itu menyatakan bahwa kesalahan atau kekurangan itu memang terdapat di dalam naskah asli.
Misalnya:
 Sang Sapurba men[d]engar bunyi gemerisik.

b)      Tanda kurung siku mengapit keterangan dalam kalimat penjelas yang
sudah bertanda kurung.
Misalnya:
Persamaan kedua proses ini(perbedaannya dibicarakan di dalam Bab II [lihat halaman 35-38] perlu di bentangkan di sini.
12.   Tanda Petik (“…”)
a)      Tanda petik mengapit petikan langsung yang berasal dari pembicaraan dan
naskah atau bahan tertulis lainnya.
Misalnya:
 Tanda petik me"Saya belum siap," kata Mira, "tunggu sebentar!"
b)      ngapit judul syair, karangan, atau bab buku yang dipakai dalam kalimat.

Misalnya:
 "Saya belum siap," kata Mira, "tunggu sebentar!"

c)      Tanda petik mengapit istilah ilmiah yang kurang dikenal atau kata yang
mempunyai arti khusus.
Misalnya:
Pekerjaan itu di laksanakan dengan cara “coba dan ralat” saja.
13.   Tanda Petik Tunggal (‘…’)
a)      Tanda petik tunggal mengapit petikan yang tersusun di dalam petikan lain.
Misalnya:
 Tanya Basri, "Kau dengar bunyi 'kring-kring' tadi?"

b)      Tanda petik tunggal mengapit makna, terjemahan, atau penjelasan kata
atau ungkapan asing.
Misalnya: :
feed-back 'balikan'
14.   Tanda Garis Miring (/)
a)      Tanda garis miring dipakai di dalam nomor surat dan nomor pada alamat
dan penandaan masa satu tahun yang terbagi dalam dua tahun takwim.
Misalnya:
 Tanda garis No. 7/PK/1973
b)      miring dipakai sebagai pengganti kata atau, tiap.
  • Misalnya: 7/8 atau 78

15.   Tanda penyingkat atau apostrof (‘)
a)      Tanda penyingkat menunjukkan penghilangan bagian kata atau bagian angka tahun.
Misalnya:
 Ali 'kan kusurati. ('kan = akan)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar