Powered By Blogger

Kamis, 11 Oktober 2012

NAMA           : SRI LESTARI RAHAYUNINGSIH
NIM               : 1252132027
KELAS          : BUSINESS ENGLISH A



PEMAKAIAN TANDA BACA

1.      Tanda Titik
·         Dipakai pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan.
Contoh:
            Alex membeli hadiah pernikahan di Yogyakarta.

·         Dipakai di belakang angka atau huruf dalam suatu bagan, ikhtisar, atau daftar.
Contoh:
            BAB II IMAN KEPADA ALLAH
A.    Pengertian Iman kepada Allah
B.     Sikap yang menunjukan Iman kepada Allah.
C.     Akibat tidak beriman kepada Allah.

·         Dipakai untuk memisahkan jam, menit, dan detik yang menunjukkan waktu.
Contoh:
            Pukul 15.09.10

·         Dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang menunjukkan jangka waktu.
Contoh:
            01.31.15

·         Dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya.
Contoh:
            2.518

2.      Tanda koma
·         Dipakai diantara unsur-unsur dalam suatu perincian atau pembilangan.
Contoh:
            Adi membeli sabun mandi, sikat gigi, dan pasta gigi di Alfa Mart.

·         Dipakai untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat setara berikutnya yang didahului oleh kata seperti, tetapi atau sedangkan.
Contoh:
            Adi suka belanja di pasar, sedangkan Alex suka berbelanja di Mall.

·         Dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat jika anak kalimat mendahului induk kalimat.
Contoh:
            Karena ketiduran, Aslam telat ke kampus.

·         Dipakai antara nama orang dan gelar akademik yang mengikutinya.
Contoh:
            Ibrahim Wellang, ST. MT.

·         Dipakai untuk mengapit keterangan tambahan yang sifatnya membatasi.
Contoh:
            Makanan yang paling saya suka, bakso, lezat sekali.

3.      Tanda titik koma
·         Dipakai untuk memisahkan bagian-bagian kalimat yang sejenis dan setara.
Contoh:
            Dunia sudah tua; Masih banyak manusia yang belum sadar.

·         Dipakai sebagai pengganti kata penghubung untuk memisahkan kalimat yang setara dalam kalimat majemuk.
Contoh:
            Adik bermain bola; Ayah sedang bermain sepak takraw; saya sendiri sedang memasak di dapur.

4.      Tanda titik dua
·         Dipakai pada akhir suatu pernyataan lengkap jika diikuti rangkaian.
Contoh:
            Andi membeli peralatan mandi : sabun mandi,sikat gigi, pasta gigi, dan shampo.

·         Dipakai sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan pemerian.
Contoh:
            Ketua              : Ibrahim Wellang
            Sekretaris        : Sri lestari Rahayuningsih
            Bendahara       :Firman M
·         Dipakai dalam teks drama sesudah kata yang menunjukkan pelaku dalam percakapan.
Contoh:
            Adi      : ”Apakah Pak Alex ada di ruang guru?”
            Winda : “Ya, Aku tadi melihatnya di ruang guru sedang membaca.”
            Adi      : “ Makasih informasinya.”
·         Dipakai diantara jilid atau nomor dan halaman, di antara bab dan ayat dalam kitab suci, di antara judul dan anak judul suatu karangan, serta nama kota dan penerbit buku acuan dalam karangan (daftar pustaka).
Contoh:
            QS: Ali Imran, 104
                       
5.      Tanda hubung
·         Menyambung suku-suku kata dasar yang terpisah oleh pergantian baris.
Contoh:
            Proposal penelitian merupakan rencana kerja dari suatu kegiatan penelitian tentang fe-   nomena suatu bidang ilmu.

·         Menyambung unsur-unsur kata ulang.
Contoh:
            Tali – temali, rumah–rumahan.

·         Menyambung huruf kata yang dieja satu-satu dan bagian-bagian tunggal.
Contoh:
           
            13-05-2011

·         Merangkaikan se- dengan kata berikutnya yang dimulai dengan huruf kapital, ke- dengan angka, angka dengan –an, singkatan berhuruf kapital  dengan imbuhan, dan nama jabatan rangkap.
Contoh:
            Pada bulan oktober akan diadakan lomba seni se-Kabupaten Luwu.

·         Merangkaikan unsur bahasa Indonesia dengan unsur bahasa asing.
Contoh:
            di-Stop.

6.      Tanda pisah
·         Membatasi penyisihan kata atau kalimat yang memberi penjelasan di luar bangun kalimat.
Contoh:
            Adiyatma-saya harapkan-akan mampu memberi pengaruh besar terhadap keandalan sistem.

·         Menegaskan adanya keterangan aposisi atau keterangan yang lain sehingga kalimat menjadi lebih jelas.
Contoh:
            Bangunan-Benteng Rotterdam adalah dokumentasi bangunan bersejarah di Indonesia-dimana bangunan tersebut juga digunakan sebagai tempat wisata bagi penduduk Kota Makasar.

·         Dipakai di antara dua bilangan atau tanggal dengan arti ‘sampai ke’ atau ‘sampai dengan’.
Contoh:
            1988-2012

7.      Tanda ellipsis
·         Dipakai dalam kalimat yang terputus-putus.
Contoh:
             … makan saja dulu.

·         Menunjukkan bahwa dalam suatu kalimat atau naskah ada bagian yang dihilangkan.
Contoh:
            Ibukota negara Indonesia adalah ….

8.      Tanda Tanya
·         Dipakai pada akhir kalimat Tanya.
Contoh:
            Siapa nama kamu ?

·         Dipakai di dalam tanda kurung untuk menyatakan bagian kalimat yang diasingkan atau yang kurang dapat dibuktikan kebenarannya.
Contoh:
            Anak itu pandai bermain sepakbola sejak berumur 7 Tahun (?).

9.      Tanda seru
·         Dipakai sesudah ungkapan atau pernyataan yang berupa seruan  atau perintah yang menggambarkan kesungguhan ,ketidakpercayaan, ataupun rasa emosi yang kuat.
Contoh:
            Silahkan Anda keluar!

10.  Tanda kurung
·         Mengapit tambahan keterangan atau penjelasan.
Contoh:
            Keluarga besar IKMP (Ikatan keluarga mahasiswa Parepare) mengadakan buka puasa bersama di Aula.

·         Mengapit keterangan atau penjelasan yang bukan bagian integral pokok pembicaraan.
Contoh:
            Penurunan angka kematian (lihat table 1) disebabkan karena meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya hidup sehat.

·         Mengapit huruf atau kata yang kehadirannya di dalam teks dapat dihilangkan.
Contoh:
Hutan yang rusak dapat diperbaiki dan (atau) dirawat dengan cara penanaman 1000 pohon.

11.  Tanda kurung siku
·         Mengapit huruf, kata, atau kelompok kata sebagai koreksi atau tambahan pada kalimat atau bagian kalimat yang ditulis orang lain.
Contoh:
            Andi men[d]istribusikan produknya di daerah Temanggung.

·         Mengapit keterangan dalam kalimat penjelas yang sudah bertanda kurung.
Contoh:
            Cara penanggulangan penyakit HIV Aids ini (terdapat di dalam BAB II [lihat halaman 12]) dapat disosialisasikan di lingkungan kita.

12.  Tanda petik
·         Mengapit petikan langsung yang berasal dari pembicaraan dan naskah atau bahan tertulis lain.
Contoh:
            “Di mana kamu tinggal, Budi ?” kata Adi.
·         Mengapit judul syair, karangan, atau bab buku yang dipakai dalam kalimat.
Contoh:
            Film berjudul “Ayat-ayat Cinta” merupakan film terlaris di bulan ini.
·         Mengapit istilah ilmiah yang kurang dikenal atau kata yang mempunyai arti khusus.
Contoh:
            “Mapparola” merupakan salah satu prosesi pernikahan dalam adat Bugis makasar.

13.  Tanda petik tunggal
·         Mengapit petikan yang tersusun di dalam petikan lain.
Contoh:
            “Kudengar suara jeritan minta tolong ‘tolong-tolong’ di depan rumahku,” Kata Nina.

·         Mengapit makna, terjemahan, atau penjelasan kata ungkapan asing.
Contoh:
            Andi men-delete ‘mejanghapus’ semua dokumen dalam komputernya.

14.  Tanda garis miring
·         Dipakai dalam nomor surat dan nomor pada kalimat dan penanda masa satu tahun yang terbagi dalam dua tahun takwim.
Contoh:
            Berdasarkan surat nomor : 03.K/403/M.APD/2012, tentang Penetapan Nilai Unjuk Kerja maka diharapkan kehadiran seluruh pegawai dalam rapat evaluasi.

·         Dipakai sebagai pengganti kata dan atau tiap.
Contoh:
            Dalam sebulan petani jagung mampu memanen jagung sebanyak 200 ton/tahun.

15.  Tanda penyingkat atau apostrof
·         Menunjukkan penghilangan bagian kata atau bagian angka tahun.
Contoh:
            Kita t’lah menandatangani surat perjanjian kerjasama dengan pihak Jasa Raharja.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar