Powered By Blogger

Kamis, 11 Oktober 2012

TANDA BACA IMAM


Tugas: Pemakaian Tanda Baca
Nama : Muh Imam Hasnawi
NIM: 125 213 2 009
Kelas: BE A

1.       Tanda Baca Titik (.)
a)      Tanda titik dipakai pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan.
Contoh:
Saya adalah seorang mahasiswa Universitas Negeri Makassar.
b)      Tanda titik dipakai di belakang angka atau huruf dalam suatu bagan, ikhtisar, atau daftar.
Contoh:
o   A. Pemakaian Tanda Baca
o   1.1 Pendahuluan
c)       Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang
menunjukan waktu.
Contoh:
Pukul 6.15.20 (Pukul 6 lewat, 15 menit, 20 detik)
d)      Tanda titik dipakai di antara nama penulis, judul tulisan yang tidak berakhir dengan tanda tanya dan tanda seru, dan tempat terbit dalam daftar pustaka.
Contoh:
Hasnawi, imam. 2012.Ketika Matahari Terbit Di Sebelah Timur . Makassar: Gramedia.
e)      Tanda titik dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya.
Contoh:
Jumlah mahasiswa baru UNM tahun 2012 sekitar 7.500 orang .
f)       Tanda titik tidak dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya yang tidak menunjukan jumlah.
Contoh:
Indonesia merdeka pada tahun 1945.
g)      Tanda titik tidak dipakai pada akhir judul yang merupakan kepala karangan atau kepala ilustrasi, tabel, dan sebagainya.
              Contoh:
                Ketika Cinta Bertasbih
2.       Tanda Baca Koma (,)
a)      Tanda koma dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu perincian atau pembilangan.
Contoh:
Avanza,alpard,yaris dan innova adalah merk mobil dari pabrikan Toyota.
b)      Tanda koma dipakai untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat setara berikutnya yang didahului oleh kata tetapi, sedangkan atau melainkan.
Contoh:
Meski tim Barcelona memproleh 3 poin , tetapi belum bisa menggeser Real  Madrid yang berada di puncak klasemen.
c)       Tanda koma dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat
jika anak kalimat itu mendahului induk kalimatnya.
Contoh:
Jika saya begadang,maka saya akan lambat bangun pagi.


d)      Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk
kalimat jika anak kalimat itu mengiringi induk kalimatnya.
Contoh:
Saya lambat bangun pagi jika saya begadang.
e)      Tanda koma dipakai di belakang kata atau ungkapan penghubung
antar kalimat yang terdapat pada awal kalimat. Termasuk di dalamnya oleh
karena itu, jadi, lagi pula,meskipun begitu, akan tetapi.
                                              Contoh:
                                              …jadi, besok kampus diliburkan hingga keadaan kondusif.
f)       Tanda koma dipakai untuk memisahkan kata seperti o, ya,                                     wah, aduh, kasihan dari kata yang lain yang terdapat di dalam kalimat.
                                              Contoh:
                                                Kasihan, dia harus bekerja keras untuk melanjutkan kuliahnya.
g)      Tanda koma dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain
dari kalimat.
                                              Contoh:
                                                Kata enal, “saya adalah orang yang pelupa”.
h)      Tanda koma dipakai di antara (i) nama dan alamat, (ii) bagian-bagian
alamat, (iii) tempat dan tanggal, dan (iv) nama tempat dan wilayah atau
negeri yang ditulis berurutan.
                                              Contoh:
                                              Makassar,Sulawesi Selatan
i)        Tanda koma dipakai untuk menceraikan bagian nama yang dibalik
susunannya dalam daftar pustaka.
                                              Contoh:
                                                Basri, zaenal. 2012. Maestro Pecinta Alam.Makassar: PT. Guna Darma.
j)        Tanda koma dipakai di antara nama orang dan gelar akademik yang mengikutinya untuk
                                          membedakannya dari singkatan nama diri, keluarga, atau marga.
                                              Contoh:
                                                Sahtiani Jahrir, S.Pd., M.Pd.
k)      Tanda koma dipakai untuk mengapit keterangan tambahan yang sifatnya
tidak membatasi.
                                              Contoh:
Semua mahasiswa baru UNM, baik yang dinyatakan lulus SNMPTN maupun jalur Mandiri mengikuti upacara penyambutan di gedung CCC.
l)        Tanda koma dipakai di muka angka persepuluh atau di antara rupiah dan
sen yang dinyatakan dengan angka.
                                              Contoh:
                                                13,5 m
3.       Tanda Titik Koma (;)
a)      Tanda titik koma dapat dipakai untuk memisahkan bagian-bagian kalimat
yang sejenis dan setara.
Contoh:
Saya sangat mengantuk; tugas belum ada yang selesai.
b)      Tanda titik koma dapat dipakai sebagai pengganti kata penghubung untuk
memisahkan kalimat yang setara di dalam kalimat majemuk.
Contoh:
Imam sedang menonton; awal mengerjakan tugas fisika;enal bermain basket.

4.       Tanda Titik Dua (:)
a)      Tanda titik dua dipakai sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan pemberian.
Contoh:
Nama : Muh.Imam Hasnawi
b)      Tanda titik dua dipakai (i) di antara jilid atau nomor dan halaman, (ii) di antara surah dan ayat dalam kitab suci, (iii) di antara judul dan anak judul suatu karangan, serta (iv) nama kota dan penerbit buku acuan dalam karangan.
Contoh:
Surah Al-Baqarah:15
c)       Titik dua dapat dipakai dalam teks drama sesudah kata yang menunjukkan pelaku dalam percakapan.
Contoh:
enal: “awal,tugas bahasa indonesia kamu sudah selesai?
awal : “belum,masih ada beberapa contoh yang belum saya temukan”.
enal: “sama,tugas saya juga belum selesai”.
d)      Titik dua dapat dipakai pada akhir suatu pernyataan lengkap jika diikuti rangkaian.
Contoh:
Angga mempunyai 3 orang saudara : anggi,anggun dan gilang
5.       Tanda Hubung (-)
a)      Tanda hubung menyambung unsur-unsur kata ulang.
Contoh:
Orang-orang
b)      Tanda hubung menyambung huruf dari kata yang dieja satu-satu danbagian- bagian tanggal. Walaupun demikian, masih banyak yang tidak mematuhi peraturan tersebut. Industri tersebut dapat dikembangkan menjadi industri padat karya.
Contoh:
s-e-m-a-n-g-k-a
c)       Tanda hubung dipakai untuk merangkaikan kata dengan kata berikutnya atau sebelumnya yang dimulai dengan huruf kapital, kata/huruf dengan angka, angka dengan kata/huruf.
Contoh:
Se-Sulawesi Selatan,akan mengikuti pemilihan gubernur bagi yang telah berumur 17 tahun keatas.
d)      Tanda hubung dipakai untuk merangkaikan unsur bahasa Indonesia
dengan unsur bahasa asing.
Contoh:
Ex-played
6.       Tanda Pisah (–)
a)      Tanda pisah membatasi penyisipan kata atau kalimat yang memberi
penjelasan di luar bangun kalimat.
Contoh:
    Kegagalan itu––merupakan batu loncatan––dan jangan jatuh pada kegagalan yang sama.
b)      Tanda pisah menegaskan adanya keterangan aposisi atau keterangan yang lain sehingga kalimat menjadi lebih jelas.
Contoh:
 

c)       Tanda pisah dipakai di antara dua bilangan atau kata dengan arti ‘sampai
dengan’ atau ‘sampai ke’.
Contoh:
Masa jabatan gubernur terpilih adalah 2013––2018.
7.       Tanda Ellipsis (…)
a)      Tanda elipsis dipakai dalam kalimat atau dialog yang terputus-putus.
Contoh:
Oh, jadi…besok kampus diliburkan?
b)      Tanda elipsis menunjukkan bahwa dalam suatu kalimat atau naskah ada
bagian yang dihilangkan.
Contoh:
Kakek baru saja tiba…Surabaya.
8.       Tanda Tanya (?)
a)      Tanda tanya dipakai pada akhir kalimat tanya.
Contoh:
Kamu tinggal di mana ?
9.       Tanda Seru (!)
a)      Tanda seru dipakai pada akhir kalimat perintah.
Contoh:
Tolong tutup pintu itu !
b)      Tanda seru dipakai pada akhir ungkapan atau pernyataan yang
menggambarkan kesungguhan, ketidakpercayaan, ketakjuban, ataupun
rasa emosi yang kuat.
Contoh:
Aduh !
10.   Tanda Kurung ((…))
a)      Tanda kurung mengapit tambahan keterangan atau penjelasan.
Contoh:
Bapak saya adalah seorang alumni IPDN (Institut Pemerintahan Dalam Negeri)
b)      Tanda kurung mengapit angka atau huruf yang memerinci satu urutan keterangan.
Contoh:
Penyebab virus HIV adalah (a) semakin maraknya aktivitas seks bebas (b)kurangnya pengetahuan akan penularan virus HIV.
c)       Tanda kurung mengapit huruf atau kata yang kehadirannya di dalam teks dapat dihilangkan.
Contoh:
Casey stoner berasal dari (kota) Canberra.
11.   Tanda Kurung Siku ([…])
a)      Tanda kurung siku mengapit huruf, kata, atau kelompok kata sebagai koreksi atau tambahan pada kalimat atau bagian kalimat yang ditulis orang lain. Tanda itu menyatakan bahwa kesalahan atau kekurangan itu memang terdapat di dalam naskah asli.
Contoh:
Syawal adalah pem[a]in bola profesional.
b)      Tanda kurung siku mengapit keterangan dalam kalimat penjelas yang
sudah bertanda kurung.
Contoh:
Penggunaan tanda baca [lihat halaman 72]

12.   Tanda Petik (“…”)
a)      Tanda petik mengapit petikan langsung yang berasal dari pembicaraan dan
naskah atau bahan tertulis lainnya.
Contoh:
“besok saya tidak bisa masuk,” kata ibu dosen”.
b)      Tanda petik mengapit judul syair, karangan, atau bab buku yang dipakai dalam kalimat.
Contoh:
Sajak “dialeg daerah”  terdapat pada halaman 15 buku mata kuliah Manusia dan kebudayaan Indonesia.
c)       Tanda petik mengapit istilah ilmiah yang kurang dikenal atau kata yang
mempunyai arti khusus.
Contoh:
Karena juanda memiliki tubuh yang besar, maka ia dijuluki“si Gendut”
13.   Tanda Petik Tunggal (‘…’)
a)      Tanda petik tunggal mengapit petikan yang tersusun di dalam petikan lain.
Contoh:
Tanya enal, “apakah kau mendengar suara anjing yang ‘menggonggong’ tadi?”
b)      Tanda petik tunggal mengapit makna, terjemahan, atau penjelasan kata
atau ungkapan asing.
Contoh:
sattisfied berarti ‘kepuasan’
14.   Tanda Garis Miring (/)
a)      Tanda garis miring dipakai di dalam nomor surat dan nomor pada alamat
dan penandaan masa satu tahun yang terbagi dalam dua tahun takwim.
Contoh:
Tahun ajaran 2012/2013
b)      Tanda garis miring dipakai sebagai pengganti kata atau, tiap.
Contoh:
Rp. 5.000/kg
15.   Tanda penyingkat atau apostrof (‘)
a)      Tanda penyingkat menunjukkan penghilangan bagian kata atau bagian angka tahun.
Contoh:
17 Agustus ’45 (artinya : ’45 adalah 1945)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar